PART 4

33 6 0
                                    

Handphone ku berdering berisik sekali --
"Duh apa sih berisik banget" aku ngedumel dengan muka khas bedmud ku. Aku pun membuka notif tersebut.
PING!!!
PING!!!
PING!!!
De..
Udah nyampe rumah belum?
De?
Sibuk ya?
P
P
-----
ASTAGA!!!! KA AL!! OH GOD!! APA INI MIMPI??? teriak ku dengan girang. Aku langsung mencubit diriku sendiri dengan keras "AWWW!!!" Sakit sekali --- astaga BUKAN MIMPI.  Ka Al.. im very ha.. -- omongan ku terpotong

"Heh sakura.. you not hear we're coming?" Suara eomma dan daddy mengejutkanku ..
"Eh astaga eomma,daddy. Kaget sekali aku, kenapa tidak mengucap salam sih?" Aku "main mata" dengan mereka.
" Berpuluh - puluh kali eomma dan daddy ucapkan salam, tapi yang kamu sebut hanya 'KA AL' eomma mulai menyindir ku halus..
"Apa sih eomma salah dengar mungkin,aku kan sedang baca novel,mana mungkin berteriak ka Al. Lagi pula who is Ka Al?" Balasku menutupi semuanya -- "eomma,daddy aku pamit ke kamar ya ada tugas soalnya besok sudah mulai kbm" aku buru-buru memotong pembicaraan eomma dan daddy agar tidak terlalu 'panjang'

Aku pun membalas pesan dari ka al
"Eh ka,mbb tadi sinyal hilang"
"Baru sampai rumah ka"
"Ngga ko lagi ga sibuk"
Sedetik pun langsung dia read.
"Sinyal hilang atau ngadu ke daddy nih?? Dasar anak daddy kamu"
Aku pun senyum-senyum sendiri merasa malu..
"De,ada yang mau kaka omongin. Penting de"
"Eh de,gajadi deh.. udah dulu ya . See you tomorrrow anak manja"
                        ---------
'SAKUUU..' seperti biasa eomma berteriak sangat kencang. Aku pun buru-buru bangun dan memotong teriakan eomma .. "Whoamm... Sudah bangun eomma ini mau mandi ko". Astaga aku lupa belum membereskan buku. Untung saja jadwalnya sudah aku foto di hp ku. Aku pun langsung membuka hp.. tiba-tiba notif ku muncul lagi.. aneh sekali

"Pagii de..
"Mandi jangan lupa
"Sholat juga jangan lupa
"Mau bareng kaka ga?
"Ah dasar kebo jam segini belum bangun.
Aku pun langsung membalas sambil tersenyum girang..

Setelah selesai semuanya,aku turun dan makan sandwich bikinan daddy kebetulan kantor daddy sedang libur 3 hari. "Morning dear.. cobain deh sandwich bikinan daddy ini. Ohiya daddy akan antar jemput kamu sampai 3 hari kedepan" ucap daddy tegas. Aku yang sedang memakan sandwich mengelak dan mencari alasan "emm daddy.. im sorry. Daddy gausah repot² buat anter jemput aku. Mulai hari ini,menit ini,detik ini. Aku gabakal nyusahin daddy. Daddy jangan nolak aku mohon. Biarkan aku mandiri dan dewasa daddy.." aku pun langsung berpamitan karena kebetulan ka Al sudah menunggu.. "assalamualaikum daddy, i love you. By the way your sandwich is very very nice. " Aku mencium daddy dan memeluk daddy. Daddy pun sama.. aku merasakan hal yang berbeda.. --- maaf daddy, aku tau ini berat.. maafkan putri remaja mu ini - -

Aku pun sampai di pertigaan dan bertemu ka Al. Karena sang mentari sudah memperlihatkan cahaya nya,kami pun langsung naik angkutan umum yang kebetulan tidak lama datang.
Suasa hening --
Semua membeku. Aku dan ka Al sama sama malu untuk memulai. Amat sangat lucu. Aku yang dari dulu jijik dengan kata "CINTA" Kini harus merasakannya. -- sial :).

30menit membeku hanya saling tatap,gerbang sekolah sudah terlihat.
"Kiriiiiii" kami berdua serempak memberhentikan angkutan itu.
Saling tatap dan merasa aneh padahal sebelumnya kita sedang saling melamun ... "gausah baper napa de" sinis ka Al menyindir ku. Aku hanya 'main mata' ke Ka Al. Kita berdua pun turun dan masuk ke 'gerbang rumah kedua'

Hari ini adalah hari pertama aku masuk kelas dan beradaptasi dengan suasana baru. Kelas baru,teman baru,guru baru,lingkungan baru,dan semua yang serba baru membuat aku harus bisa melewati semuanya.

Saat kami semua siswa siswi baru dikumpulkan di lapangan, kepsek mengumumkan kelas kami dan wali kelasnya. Saat itulah aku harus bisa mandiri. Karena dari aku kelas 1 smapai 6 yang menempati bangku sekolah agar aku duduk di depan hanyalah daddy. -- "oh tuhan aku harus mandiri hari ini" aku menarik napas panjang.
"Kringgg.. kring... Kring... "
Saat itulah kami semua memasuki kelas baru yang di umumkan tadi.. aku buru-buru lari dan menempati bangku paling depan.
Aku yang belum kenal teman baru dari sekolah lain berusaha mencari cari orang yang ingin duduk di depan. Karena kebanyakan orang cenderung takut paling depan --- lucu.

Setelah mencari-cari akhirnya aku bertemu dengan teman yang pulangnya searah denganku. Namanya Sani. Aku dan Sani pun menjadi teman baik.Sebelum akhirnya ada masalah antara kita --

Saat pulang aku dan Sani tidak sengaja papasan dengan anak kelas sebelah. Aku memperhatikan dia. Dalam hatiku berkata 'dia mirip sekali teman sd ku dulu. Pokoknya aku harus dapet pinnya. Kali aja bisa jadi teman dekat'. Setelah lama mencari tau akhirnya aku mendapat pinnya. Dan dari situ sifat 's k s d' turunan eomma beraksi. Aku yang masih tidak tau apa-apa memberanikan diri untuk menjadikan dia teman terbaik --- bahkan sampai kapanpun dia tetap terbaik ---..

Waktu demi waktu berlalu. Hari demi hari berganti. Tidak terasa seminggu sudah adaptasi berlangsung. Seminggu sudah pulang pergi tanpa peluk hangat daddy. Seminggu sudah "tanpa kabar" . Aku menunggu,terus menunggu. Di balik dinginnya cuaca dan dinginnya sikap -- kebetulan hari ini hari minggu. Aku biasanya selalu me time bersama keluarga untuk sekedar sharing ataupun bercanda setelah seminggu lelah dengan keadaan yang berubah-ubah. Namun hari ini tidak begitu. Aku hanya berdiam diri di kamar memeluk bantal dan menatap jendela.

*Tok..tok..tok..*
"Ini eomma sayang.. boleh masuk?" Eomma berbicara pelan. "Masuk saja eomma" aku berbicara amat sangat pelan. Hingga kalah dengan suara kendaraan di luar sana.
Eomma memelukku. Seolah interaksi batin antara ibu dan anak sedang dirasakan oleh eomma.
"What happened sayang?" Eomma mengelus kepalaku. "Biasanya Minggu itu adalah jadwal kami mendengar keasyikan sekolah mu dan kegiatan mu. Tapi kenapa hari ini hening sekali sayang? Bagaimana dengan sekolahmu? Apa ada sesuatu yang membuatmu tertekan? Ayo cerita sayang" lanjut eomma menenangkan aku. "Tidak apa eomma. Aku hanya ingin sendiri saja. " Jawabanku singkat dan eomma pun sudah paham jika aku berbicara seperti itu tandanya eomma harus meninggalkan aku sendiri -- "baiklah sayang. Eomma paham" eomma pergi sambil mengelus dan memelukku hangat.


Aku mencoba cerita kepada teman baru ku. Namanya Rosi. Aku mencoba bercerita semuanya. Walau agak sedikit canggung. Sejak usia ku sudah mulai remaja,bercerita tentang sesaknya kehidupan kepada eomma dan daddy adalah hal yang sangat ganjil

----------------

Hari itu..
Dia yang seolah hilang tanpa sebab akibat tiba-tiba datang dan mengucapkan kata yang membuatku amat sangat terkejut --
"Sakura,maaf kk tidak mengabarimu. Kk sibuk untuk urusan osis dan inti eskul. Singkat saja, kamu mau jadi pacar kk?"

Salting-- amat sangat tidak menyangka. Aku pun mencoba menerima bahkan dengan resiko senior akan melabrak ku --
25. Yash 25 aku ingat sekali. Hari indah dan tanggal indah. Namun tidak untuk keesokan harinya.

Sore hari tepatnya pukul 17.00 dan tanggal 26, hal buruk terjadi. Ada notif yang masuk yang berisi
"Maaf. Kita sampai sini aja"
"Maaf"
Aku yang baru terbangun dari tidur meneteskan air mata. Kenapa ini? Apa aku hanya dipermainkan? Baru sehari tuhann.. SEHARII.  Sialnya lagi, kontakku di delete. --

Paginya,aku sama sekali tidak berbicara pada eomma dan daddy. Aku yakin,mereka paham situasi ku saat ini. Aku tidak sedikitpun mencicipi masakan eomma. Tidak napsu-- yang aku ingin hanya segera sampai ke sekolah dan bercerita semuanya kepada Rosi. Iya Rosi, hanya Rosi teman ku. Bahkan Sani tidak pernah tau semuanya -- hanya pelukan Rosie lah menjadi penenang.

"Oh ini junior yang berani main mata"
"Oh pacaran sama kakak kelas numpang famous doang?"
"Sadar diri dong haha"
Ya, kalimat tadi sudah tidak asing aku dengar. Bahkan sampai di sosmedpun ocehan tentang menyindir ku tidak pernah berhenti.
Aku yang awalnya berantusias untuk aktif di semua organisasi akhirnya pupus. Aku yang sangat lemah jika di kucilkan menjadi sangat tertutup dengan sekitar.

Tidak hanya masalah sindiran sinis para senior. Teman 'terbaikku'  tega mengadu domba aku. Sampai akhirnya semua kebusukan terbongkar seiring berjalannya waktu. Aku lelah,amat sangat lelah..

Hari demi hari aku lewati dengan sinisan dan sindiran. Dengan cacian dan makian. Dengan adu domba dan permusuhan. Tanpa eomma dan daddy, aku menanggung ini sendiri. Aku merasa lemah. 

SAMPAI AKHIRNYA ............




AKU PUTUS ASA...

SOMETHING MAKE ME DOWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang