ENDING

12 3 2
                                    

Selamat pagi
Bagiku waktu selalu pagi. Diantara potongan 24jam sehari,bagiku pagi adalah waktu paling indah. Ketika janji-janji baru muncul seiring embun menggelayut di ujung dedaunan. Ketika harapan-harapan baru merekah bersama kabut yang mengembang di persawahan hingga cahaya jauh di kaki pegunungan. Pagi,berarti satu hari yang melelahkan terlampaui lagi. Pagi,berarti satu malam dengan mimpi-mimpi yang menyesakkan terlewati lagi,malam-malam panjang, gerakan tubuh resah, kerinduan, dan helaan napas tertahan. :) ------------------

Hujan gerimis membasahi taman rumah sakit tempat aku dirawat. Jam menunjukkan pukul 03.00 WIB. Aku terbangun karena dinginnya hawa yang timbul akibat hujan gerimis yang selalu membawa kenangan indah di setiap tetesan nya.
Aku melihat eomma yang tertidur di samping ku dan daddy yang juga tenggelam dalam sofa dengan wajah sangat lelah. Aku memandangi setiap sudut ruangan. Diriku merasa berbeda. Aku merasa asing. Aku merasa.. seperti bukan diriku yang sedang terbaring. Pikiranku kosong. Aku teringat masa masa lelah telah kulewati. Tak banyak orang tau bagaimana lelahnya hidupku ini. Ka Al, Makhluk halus , Eomma yg ku tusuk, anak kecil yg aneh , dan rambut yang entah mengapa selalu terjatuh sehelai demi sehelai.

Lamunan ku terpotong --
*Tok..tok..tok*
Seseorang mengetuk pintu kamarku. Ku lihat jam masih pukul 03.15 WIB.
"Masuk saja " ucapku lemas
Tiba tiba pintu terbuka dengan sendirinya dengan suara yang bising.
Hanya ada potongan tangan yang melayang. Aku histeris menjerit
"Aaaaaaa tidakk eommaaaa!!!! Daddyy!!! Ha.. ha...hannnn..hantu!!!!!!!!!!!!"
--
"What happened dear... Mana ada hantu sayang? Itu hanya imajinasimu saja sayang" eomma mengelus kepalaku agar aku bisa tidur dengan nyaman.

Pukul 09.15
Aku terbangun dari kejadian mengerikan tadi. Semua sudah berkumpul. Rencana nya hari ini aku akan operasi. Ntahlah bagaimana rasanya. Akupun sudah pasrah kepada Tuhan seandainya ini jalan terbaik bagiku maka akan aku terima dengan ikhlas. Jika dengan penyakitku membuat banyak orang susah, maka angkatlah penyakitku. Jika tidak bisa, maka angkatlah nyawaku demi orang yang aku sayang di sekeliling ku --

Hari ini suster membolehkanku untuk berjalan jalan menghirup udara segar. Saat aku membuka jendela kamar rawat inapku, aku mendengar ada seseorang yang mengetuk pintu. Aku terdiam ketakutan. Tapi aku tidak mau eomma ataupun yang lainnya terjadi hal yang tidak di inginkan jika mereka yang membukakan pintunya.
Aku pun memberanikan diri membukakan pintu dengan badan gemetar
"Anda sakura betul?"

"Ya,ada kepentingan apa?"

"Ah ya, kebetulan sekali. Kau sudah ditunggu. Ini aku hanya ingin memberikan kau kertas. Barangkali kau bisa menulis sesuatu untuk keluargamu"

"Maaf paman, ditunggu? Apa maksudmu? Lantas.. kertas ini.. untuk apa? Dan mengapa kau berikan padaku?"

"Sudahlah sakura. Aku harus pergi. Sebentar lagi kita akan bertemu kembali. Pergunakan saja kertas itu untuk kau meminta maaf pada orang sekitar mu karena kamu sudah menyusahkan mereka. Tulislah sebelum operasimu dimulai." Dia pun pergi meninggalkan ruangan ----

30 menit aku terdiam mematung di depan pintu. Aku tidak paham dengan maksud "ditunggu, kertas"
Lalu mengapa dia tau bahwa aku akan di operasi?? Dan mengapa dia sependapat bahwa aku menyusahkan orang sekitarku? Mengapa akhir-akhir ini selalu saja ada kejadian aneh.

"Heh,melamun saja. Tadi siapa sayang?"
Eomma menghampiriku yang hampir 1 jam masih berdiri kaku di depan pintu memikirkan maksud paman tadi.
"Ah ya eomma tadi ada paman memberikan kertas kepadaku. Ntahlah aku tidak paham eomma. "
Aku berusaha seolah tidak perduli terhadap hal itu.
"Operasimu sebentar lagi sayang. Hwaiting dear"
Akupun menghela napas sangat panjang ----

Aku duduk di bangku taman sambil menunggu pukul 12.00 untuk melaksanakan operasi. Di tempat yang sama,aku melihat gadis kecil kemarin lagi . Tapi, hari ini wajahnya terlihat sumringah. Beda di hari sebelumnya yang sangat mendung wajahnya. Aku tidak menghampirinya. Aku hanya melihat dia tertawa riang dengan gerimis air hujan. Dia menoleh padaku. Mengulurkan tangannya seolah ingin berbagi kebahagiaan bersamaku. Tapi aku hanya tersenyum turut bahagia .

Aku masih memegang kertas itu. Dalam lamunanku tiba tiba teringat hal hal aneh yang selalu muncul akhir akhir ini. Entahlah,jika di sambungkan dari makhluk berjubah,sampai paman tanpa nama, seolah mempunyai satu kesatuan yang padu. Ini seperti teka teki --

"Boleh aku duduk disini?"
Aku menjawab tanpa menoleh dengan tatapan kosong
"Silahkan"
..
"Ada apa sakura? Kamu bukan seperti sakura yang aku kenal saat pertama masuk sekolah. Apa hal yang kamu alami selama menderita penyakit ini? Aku tau banyak hal aneh,tapi kamu tidak menceritakannya pada siapapun. Karena semua hanya menganggap mu berimajinasi bukan?"

Aku masih dengan pandangan lurus dan pikiran kosong tidak menoleh sedikitpun dan langsung menjawab
"Ya, kau rosi. Aku tau itu. Aku paham. Mungkin ini hanyalah imajinasiku. Mungkin sesudah penyakitku hilang aku menjadi gila .. haha tidak ada yang tau Ros.. kau hebat bisa hidup dengan makhluk lain tanpa merasa depresi"
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Hujan masih turun gerimis dengan membawa banyak kenangan di setiap tetesnya
"Kamu beranggapan seperti itu karena aku pandai menutupi masalah. Tapi perlu kamu ingat. Tidak semua orang bisa menyembunyikan masalahnya dibalik topeng keceriaan di wajahnya. Jika yang tidak mahir melakukannya akan menjadi suatu beban hidup. Bukankah aku selalu mengatakan hal itu kepadamu Sakuraa?"
------
"Aku tau. Aku tidak mahir. Tapi aku lelah. Ini semua terasa asing bagiku Ros" aku pun memeluk Rosi dengan derai air mata bersamaan dengan basahnya air hujan yang membasahi pipiku

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

'Sakura, saatnya operasi'.
Aku melepaskan pelukan dari rosi. Rosi memberiku semangat. Suster membawa ku kedalam ruang operasi
Para wajah penuh harap tersenyum padaku,memberi semangat dan menjanjikan kehidupan yang lebih indah setelah ini.
"Doa kami menyertai sayang" Ka Al pun tampak hadir di tengah-tengah suasana ini.
Aku hanya bisa tersenyum .

Selangkah lagi aku masuk ruangan operasi. Di depan pintu aku melihat paman tadi dan makhluk berjubah yang hadir dalam mimpiku menungguku. Melambaikan tangan padaku.
Aku sontak menyuruh suster menghentikan kursi rodaku. Aku menolak masuk. Aku enggan mendekati mereka. Tapi suster bilang tidak ada siapa siapa di depan pintu itu.
Jinjjaaaaa apa suster ini buta?
Aku menutup mataku tidak ingin melihat makhluk itu --

Aku masuk ruangan operasi. Dokter menyuntikkan bius padaku. Terlelap. Sempurna tidak ingat apa- apa.
Sedikit merasakan ngilu saat dokter mulai mempersiapkan alatnya. Aku pasrah hanya Tuhan yang tau akhir cerita ini.

"Halo sakura.. mari ikut dengan kami. Dan sampaikan selamat tinggal pada keluargamu"
Aku tidak menolak. Aku dihampiri oleh malaikat pencabut nyawa. Aku sudah pasrah aku tersenyum ikhlas. Berharap ini adalah awal dari suatu kehidupan yang lebih baik tanpa membebankan orang sekitarku.

Di dunia nyata alat medis memperlihatkan hanya garis. Itu artinya.....

"Mohon maaf bu,pa dan semuanya. Sakura tidak bisa kami selamatkan. Tuhan lebih sayang pada Sakura."
Dokter memberi tau semuanya bahwa aku sudah berbeda alam dengan mereka.
Aku dari alam lain melihat begitu terpukulnya mereka. Teruta eomma yang hampir pingsan.
"Tapi bu, sebelum Sakura operasi dia sempat memberi surat kepada saya untuk di kasihkan kepada eomma nya"
Seorang suster dari dalam membawa kertas yang ku titipkan yang isinya

"Annyeong eomma,daddy,dan kawan-kawan semua. Kamsahamnida buat semuanya eomma,daddy,rosi,ka Al dan yang lain. Mianhae kehadiran sakura hanya menjadikan beban buat kalian semua. Sebenarnya paman itu adalah perantara Allah untuk memberikan tanda tanda untuk aku mempersiapkan diri. Dan juga anak kecil di taman itu, adalah teman ku di alam lain . Makhluk berjubah itu adalah malaikat yang senantiasa mengingatkan bahwa umurku tidak lama lagi. Terimakasih eomma,daddy. Beruntungnya aku menjadi anak angkat kalian. SARANGHAE !!! See you in another life :) "

Aku pun pergi meninggalkan alam dunia untuk selamanya. Aku tau eomma saat membaca itu jatuh pingsan. Aku tau saat mendengar itu Ka Al,Rosi,Sani dan teman" yang pernah membullyku terpukul dan menyesal.Tapi apa daya, takdir tidak bisa ada yang merubah ----

Selamat jalan ---









S E L E S AI.

Terimakasih untuk yang sudah membaca. Soon akan publish karya ke 2 ^^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SOMETHING MAKE ME DOWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang