Risa POV
Pagi ini sangat cerah. Aku tidak sabar masuk sekolah dan melihat dia yang perlahan membuat ku menyukai nya.
Aku berangkat dengan supir ku yang sedari tadi sudah menunggu untuk mengantarku kesekolah
"Pa,ma risa pergi dulu ya" ucapku sambil mencium punggung tangan kedua orangtuaku
"Iya sayang hati-hati ya" ucap mamaku sambil mengelus rambut panjang ku yang digerai indah pagi ini.
Akupun melaju kesekolah. Sesampai nya dikelas aku sudah melihat gilang duduk di kursinya sambil tersenyum memainkan hp nya. Senyumnya menambah kadar ketampanan nya sampai akupun ikut tersenyum melihatnya. Aku duduk dibangu ku dan mulai menbaca buku seperti biasa karena nanti ulangan ekonomi.. tiba-tiba aku melihat gilang keluar kelas dengan senyum mengembang.
"Ceria sekali dia hari ini"ucapku dalam hati sambil tersenyum.
"Ris temanin ke WC yuk pagi2 sepi banget aku takut" ucap zahra membuyarkan lamunan ku.
"Yuk, tapi jangan lama-lama ya aku mau belajar nih" ucapku memelas
"Iya Risa cantiik" ucapnya tersenyum.
Saat keluar kelas aku sedang melihat lelaki yang kusukai sedang ngobrol dengan seorang wanita. Seragam batik nya tak sama dengan yang kami kenakan. Seperti nya murid baru. Ada rasa sedikit kecewe melihat ke akraban mereka.
"Ris liat apaan sih. Yuk cepet udaah kebelet nih" ucap zahra menarik tanganku
"Eh iya ra" aku tersenyum getir.
Setelah zahra siap kamipun kembali kekelas. Mereka masih disana kali ini gilang mencubit pipinya dan tertawa bersama. Sungguh hati ku ter iris. Mengapa ketika aku mulai suka dengan nya dia malah dekat dengan wanita lain. Apa jangan jangan itu pacarnya? Aku pun masuk kelas. Menenggelamkan wajahku di tumpukan tangan ku.
"Oii kok malah tidur katanya mau belajar" cerocos zahra.
"Gak mood" jawabku singkat
Zahra menggelengkan kepalanya melihat perubahan sikap ku.Gilang masuk kekelas lagi-lagi memasang wajahnya ceria. Aku malah cemberut
"Risa pagi-pagi kok muka nya ditekuk gitu" ucap gilang yang duduk disampingku
"Apaan sih lang. Duduk ditempat kamu gih aku lagi pengen sendiri" ucapku memaksakan senyum
"Kalau lagi cemberut kya gini cantik deh" ucap gilang sambil memandangi wajahku.
Aku salting karena dia memandangi wajahku. Dan menutup wajahku dengan buku
"Ciee blushing ya. Baru diliatin aja" ia tertawa
"Gak lucu tau lang" aku menekuk wajahku lagi sambil memperhatikan wajahnya sedang tertawa.
"Yaudah aku kekursi ku dulu ya ris" ucapnya tersenyum lalu pergi.
"Risa kamu ga boleh baper dia cuma anggap teman ga lebih" ucap risa dalam hati. Ia tersenyum getir menyadari bahwa selama ini kebaikan gilang tak lebih sekedar teman
KAMU SEDANG MEMBACA
False Hope (Completed)
Teen FictionCerita tentang seorang wanita yang rela melakukan apapun untuk selalu bersama lelaki yang disukainya, berharap perasaan nya terbalaskan. Apakah terbalaskan? Ikuti terus ceritanya ya.. Update setiap hari