22. ɪꜱ ɪᴛ ᴛʜᴇ ᴇɴᴅ?

1.8K 321 78
                                    

Masih terbayang jelas dalam ingatan Anha bagaimana dulu Kim Taehyung memerlakukannya bak barang yang amat sangat berharga. Manik kelamnya selalu menjadi satu garis lurus tatkala tersenyum hangat, begitu pula hidung bangirnya yang akan mengerut lucu. Lelaki itu penuh romantika tak terduga, bermulut manis layaknya gula-gula. Ya, Kim Taehyung yang dulu memang begitu. Anha juga masih bisa mengingat bagaimana cemasnya Taehyung saat melakukan hubungan intim untuk yang pertama kali. Si Kim itu terus berkata, "Kalau kamu merasa sakit, bilang saja, ya."

Well, sebenarnya kalimat itu setengah benar, setengah tidak. Sebab beberapa detik setelah ujung miliknya mendesak masuk, Taehyung tidak lagi mengindahkan lolongan kesakitan yang mencuat dari bibir Anha. Akan tetapi, dalam sekon berikutnya, Taehyung langsung menutup rapat rasa sakit itu dengan pagutan yang lembut, membawa masing-masing dari mereka menuju nirwana yang dijanjikan oleh dunia.

Kini, semuanya mendadak berubah seratus delapan puluh derajat. Tidak ada lagi tatap penuh cinta yang kerap terpancar jelas dalam manik kembarnya. Tidak ada lagi canda-canda kecil dengan kelitik yang mendera perut. Kim Taehyung yang sekarang sudah menjelma menjadi iblis dari kerak neraka. Sudut bibirnya tertarik ke atas, ciptakan seringaian bengis di wajah rupawannya. Lelaki itu benar-benar memerkosanya kemarin malam, tanpa ada kata ampun. Permintaan berupa mastubasi itu rupanya hanya dianggap sebagai hidangan pembuka. Sebab setelah Anha melakukannya dengan penuh keengganan, tahu-tahu saja Taehyung sudah menyerbu, menjejalkan penis sialannya ke dalam milik Anha

Tidak ada kenikmatan, Taehyung memerlakukannya bak seorang lacur yang bisa digunakan sesuka hati.

Manakala permainan berhenti di pelepasannya yang kelima, Taehyung segera memungut pakaiannya kasar, mengenakan dengan setengah tergesa dan meninggalkan Anha terkapar seorang diri. Bulan masih menggantung rendah, tetapi langitnya sudah mulai cerah. Fajar akan menyingsing sebentar lagi.

Di sini, di tempat antah berantah yang Anha sendiri tidak ketahui namanya, waktu seolah berjalan berpuluh-puluh kali lipat lebih lambat. Satu menit terasa bagaikan satu jam lamanya. Anha membalikkan badan, berbaring telentang menghadap langit-langit ruangan yang rendah. Tambang itu tidak lagi menjerat tubuhnya; ia bebas. Sayangnya, tidak ada secuil pun tenaga yang tersisa. Ia lemas, tak berdaya. Sekadar bangkit meraih selembar kain yang diberikan Taehyung sebelum dirinya benar-benar pergi pun ia kepayahan.

Sekarang, dengan harga diri yang jatuh berserak dan terinjak oleh kaki-kaki angkuh, Anha tidak lagi menaruh banyak harapan. Dia hanya ingin mati. Setidaknya dengan begitu ia tidak akan merasakan sakit yang teramat sangat.

Anha terluka, bukan hanya fisik, tetapi juga secara batin.

Nyaris memejam dengan perut yang melilit hebat, decitan engsel berkarat sekonyong-konyong membuat Anha mengurungkan niat. Obsidiannya menatap sayu pada sosok lelaki yang bertandang dengan sebotol air mineral. "Untukmu," ujarnya sembari melempar benda tersebut, sukses mendarat tepat di wajah Anha yang semerta-merta buatnya langsung ditarik ke dalam kegelapan tak berujung; pingsan.

Taehyung tertawa kecil, menikmati pertunjukkan jenaka yang ada di hadapan. Dipandanginya tubuh molek Anha yang sudah berhiasakan memar kebiruan. Ah, cantik sekali. Kemudian, dia mendekat. Langkahnya sedikit terhuyung akibat dua botol soju yang ditenggaknya beberapa menit lalu.

Jemari Taehyung terulur, membenarkan posisi Anha untuk duduk bersandar di sudut ruangan yang lembab dan penuh debu. Wajah pasi tersebut dijepitnya, membuat celah kecil melalui ranum yang bengkak dan penuh luka. Taehyung memaksa air yang dibawanya untuk masuk dan basahi kerongkongan si puan.

Lihat, bukankah Taehyung masih memiliki hati nurani? Oleh sebab itu, berhentilah mencaci maki dan mengatainya bajingan.

Setelah menghabiskan setengah dari air yang ada, Taehyung tak lupa memberi lumatan kasar dan remasan di bagian dada. Oh, astaga. Ternyata tubuh dari seorang wanita yang pernah menjalin kasih dengannya ini terasa amat sangat nikmat setelah memutus hubungan dengannya. Tahu begini, Taehyung mungkin akan bersikeras memertahankan Anha. Ya, hanya sekadar pelampiasan nafsu tentunya, sebab hatinya sudah terpaut jauh pada sosok wanita lain bernama Hyerin.

Enigma, The Shadow [Re-write] | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang