Menghela napas dengan dada yang sesak, Jung Anha lekas menyeruput pelan americano miliknya yang mulai mendingin. Ia merasa sedikit lelah serta nyeri di bagian bahu.
Ada insiden kecil yang terjadi pagi itu, tepatnya setelah Jimin bertemu dengan Jungkook di depan kamar mandi. Anha tidak begitu tahu hal macam apa yang terjadi di antara keduanya. Terlebih ketika Jimin dengan mudahnya berkata bahwa penyakit yang diderita Jungkook amatkah baik. Terus terang saja, Anha jadi curiga kalau Jimin memang pernah melakukan hal yang tidak-tidak pada pemuda manis itu.
Bukan maksud gegabah dalam menyimpulkan, hanya saja, Anha menjadi sedikit geram setelah mendengar penuturan tersebut. Bibirnya kemudian bersuara dengan nada yang dinaikkan, "Jaga mulutmu, Park Jimin. Jika kau mengira aku akan membelamu, kau salah besar. Penyakit semacam itu bukanlah sebuah lelucon, kau tahu?"
Mendengus dengan hati yang panas, Jimin lekas memalingkan wajah seolah enggan untuk bertatap lebih lama. Tanpa bicara apa-apa lagi, ia berlalu; meninggalkan Anha sendirian dengan boneka konyol milik Jungkook di tangan kanannya. Sebelum benar-benar berlalu, Jimin menyempatkan untuk menghantam bahu tersebut dengan miliknya, sekonyong-konyong membuat Anha mundur beberapa langkah ke belakang karena gaya yang diberikan cukup kuat.
Sempat terpekur dengan kedua rungu yang samar-samar diisi cekikikan tawa dari para pengunjung lain, Anha lekas menyapukan netranya pada meja-meja kaca berpola bundar yang kini sudah ramai terisi oleh sebagian orang. Jam makan siang mungkin sudah berlalu sejak sepuluh menit yang lalu, tapi kantin rumah sakit ini mulai ramai kala matahari yang menggantung di atas sana bersembunyi di balik awan kumulonimbus.
Ironi, pikirnya.
Anha memang bukanlah tipikal orang yang gemar bergosip tentang hal baru yang sedang hangat. Ia lebih memilih untuk menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, bekerja misalnya. Tapi sejauh apa pun ia mencoba, Anha tetaplah seorang perempuan yang akan menemui titik jenuh jika ia berusaha terlalu keras. Anha juga membutuh seseorang untuk sekadar membagi kisahnya yang akhir-akhir ini ia tanggung seorang diri.
Namjoon dan Hyerin mungkin bisa menjadi pendengar yang baik. Hanya saja, Anha sama sekali belum menemukan dua sosok itu di dalam kantin yang mulai sesak ini.
Menyelesaikan hirupan terakhir pada minumannya, wanita Jung itu nyaris tersedak kala seseorang tiba-tiba menarik ujung kemejanya. Menolehkan kepala ke belakang dan menemukan presensi pemuda manis yang sempat ditemuinya pagi tadi, Anha lekas menelan kembali sumpah serapahnya yang barangkali akan lepas dalam sekon berikutnya. Mencoba tersenyum kalem, ia menyapa, "Hai, Jung. Ada apa? Kau butuh sesuatu?"
Pemuda itu menggeleng pelan dengan surainya yang ikut bergerak. Ada peluh yang titik dari pelipisnya. Tanpa disuruh, Jungkook lekas duduk di kursi seberang dan melipat kedua tangannya di atas meja bak anak kecil yang menunggu bel pulang sekolah tiba."Aku tersesat, Noona."
Menaikkan satu alis ke atas, Anha lekas menyahut penasaran, "Eh, kenapa bisa?"
Ada jeda yang membentang di antara detik demi detik jam yang berlalu. Jungkook menundukkan pandangan dan menemukan sendal kuningnya putus sebelah karena berlari terlalu kencang. Ia bingung harus menjawab apa. Kalau mengatakan hal yang sebenarnya, noona cantik di hadapannya ini bisa saja marah besar. Akhirnya, setelah membuang waktu secara percuma, Jungkook bersuara pelan; menjelaskan sesuatu yang mana hal tersebut hanya sebatas omong kosong belaka.
"Aku tersesat karena mengejar kupu-kupu. Kupikir binatang itu tidak akan pergi jauh, jadi aku meminta izin pada Iseul noona untuk menangkapnya." Pemuda itu menarik napas sembari memikirkan sambungan yang tepat pada karangannya itu. "Aku lari sampai tamam belakang, tapi kupu-kupunya keburu hilang di dalam semak belukar. Saat ingin kembali, aku malah lupa jalan. Itulah kenapa aku malah tersesat sampai ke sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma, The Shadow [Re-write] | ✔
Fiksi Penggemar[Re-write] It doesn't have foot but it can run It always remind you of something ©ᴘʀᴀᴛɪᴡɪᴋɪᴍ ⚠️ ᴛʀɪɢɢᴇʀ ᴡᴀʀɴɪɴɢ - ᴅᴇᴘɪᴄᴛɪᴏɴ ᴏꜰ ᴍᴇɴᴛᴀʟ ɪʟʟɴᴇꜱꜱᴇꜱ, ꜱᴇxᴜᴀʟ ᴄᴏɴᴛᴇɴᴛ, ᴀʙᴜꜱᴇ, ʀᴀᴘᴇ, ɢᴏʀᴇ ᴀɴᴅ ꜱᴛʀᴏɴɢ ʟᴀɴɢᴜᴀɢᴇ ᴛʜᴀᴛ ᴡɪʟʟ ɴᴏᴛ ʙᴇ ꜱᴜɪᴛᴀʙʟᴇ ꜰᴏʀ ꜱᴏᴍᴇ ᴍɪɴᴏʀ ʀᴇ-ᴡʀɪᴛᴇ...