Maaf mendadak ganti sudut pandang.
____________________________________Author POV
Rangga terlihat bingung dengan jawaban Klaura bahwa Klaura juga sering datang ke sini. Taman yang sering dikunjungi Klaura. Dia menatap bingung, rasanya ingin bertanya, tapi dia tau wanita di depannya itu sedang tidak mood.
Rangga melihat tangan Klaura yang sedari tadi mengelus-elus kalung yang terdapat cincin. Dia sudah tidak tahan lagi ingin bertanya saat melihat raut wajah Klaura yang bertambah suram.
"Lo juga sering datang kesini?" Tanya Rangga penuh penasaran.
Namun, Klaura hanya menatapnya sesaat lalu kembali melihat anak-anak kecil yang bermain di padang rumput hijau.
Karena Rangga kesal pertanyaannya tak kunjung dijawab, Rangga mengulangi pertanyaannya.
"Lo sering dateng kesini?" Kali ini dengan nada yang agak tinggi.
Dan benar, usaha Rangga membuat Klaura menjawab berhasil.
"Iya, dulu gue sering dateng kesini," sahut Klaura.
"Dah ah berdiri mulu, ayo cari tempat duduk," pinta Klaura kepada Rangga.
Beruntung tak jauh dari tempat mereka berdiri, ada bangku yang kosong. Tak ambil pusing, mereka berdua langsung menuju ke bangku itu.
"Kok gue baru tau ya Kla kalo lo itu pake kalung," ucap Rangga setelah sepersekian menit mereka tak berbicara.
"Ya kan gue umpetin, masa iya gue kasih liat ke semua orang," jawab Klaura.
"Oohh," Rangga hanya mengeluarkan kata itu karena bingung ingin bicara apa lagi. Namun tak lama, Rangga kembali berbicara.
"Lo tau gak? Gue tu seneng disini, udaranya seger, bisa liat orang-orang bermain, terus penat gue tu ilang kalo gue kesini," Rangga berbicara tapi tidak melihat Klaura melainkan dia mengamati beberapa anak yang bermain gelembung.
Sebelum menjawab Rangga Klaura sedikit tersenyum. "Iya sama, dulu gue sering kesini bareng nyokap sama bokap gue," sebelum melanjutkan, Klaura menarik nafas dalam-dalam.
"Rasanya seneng banget gitu, bisa ayem ati gue," Rangga yang mendengar perkataan Klaura langsung menoleh. Dia mendapati mata Klaura memerah seperti menahan tangis.
Rangga yang tau kalau mama Klaura sudah tidak ada langsung mengalihkan pembicaraan.
"Eh ada es krim tu, tunggu dulu ya," Rangga beranjak dari tempat duduknya.
Klaura hanya tersenyum melihat Rangga pergi. Seketika, air matanya menetes dari kelopak matanya, dia sudah tak tahan lagi.
Dengan cepat Klaura mengusap air matanya karena melihat Rangga sudah berjalan menuju dirinya.
"Nih es krim," Rangga menyodorkan es krim coklat kepada Klaura.
Dengan cepat Klaura menerima es krim itu. Rangga yang melihatnya hanya tersenyum.
"Kenapa lo sedih?" Tanya Rangga kepada Klaura.
"Gak papa sih, cuma hari ini gue sial banget," jawab Klaura.
"Pertama tugas matematika, kedua ponsel ketinggalan, ketiga ulangan fisika yang gue gak tau," Rangga hanya terkekeh mendengar penjelasan Klaura kenapa dia sedih saat ini.
"Pelan-pelan keles makannya," ucap Rangga sambil mengelap bibir Klaura yang penuh coklat.
Kini mood Klaura sedikit membaik. Sekarang Klaura malah meminta gelembung air yang banyak dimainkan anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOW I LOVE YOU
Teen FictionAku merasakan detak jantungku yang tak karuan saat melihat sesosok pria di depanku. Aku tak ingin mencintainya, karena aku masih mencintai pria yang dulu menjadi bagian hidupku. Tapi dia memaksa masuk dalam hatiku. Hatiku sesak harus memilih antara...