10

1.8K 429 58
                                    

;author's

hari ini adalah tepat sehari sebelum keberangkatan daniel menuju Los Angeles, kota yang akan ia tinggali selama beberapa saat kedepan.

seongwoo mengalami depresi dalam diam, sedangkan daniel terlihat sedih namun tak sesedih seongwoo.

daniel telah selesai packing barang-barang yang akan ia bawa besok. ia merenggangkan ototnya yang terasa pegal, kemudian membaringkan tubuhnya ke atas ranjang sambil memainkan ponselnya.

ada satu notifikasi berupa pesan singkat dari seongwoo. seongwoo rupanya mengajak daniel untuk bertemu di sebuah taman. setelah mengiyakan permintaan seongwoo, daniel pun segera bersiap-siap. ia menebak, seongwoo ingin membuat pesta perpisahan secara kecil-kecilan.

well, sebenarnya daniel juga merasa berat untuk meninggalkan kota yang ia tinggali saat ini, terlebih lagi meninggalkan orang yang ia cintai. daniel hanya bisa menghela nafas, menggumamkan kata semua akan baik-baik saja, kemudian memaksa pikirannya untuk berpikir positif.

namun, setiap kali ia terpikir pada seongwoo, pikirannya selalu saja menjadi kacau. ia memikirkan, bagaimana seongwoo tanpa dirinya, nanti.

setelah selesai mengganti pakaiannya, daniel pun turun ke basement apartmentnya. ia memasuki mobilnya, kemudian mengendarainya menuju taman yang biasa mereka gunakan untuk bertemu.

tak lama kemudian, mobil mewah daniel sudah terparkir sempurna di salah satu spot taman khusus tempat parkir. tamannya cukup ramai, banyak anak-anak yang bermain disana.

taman itu tak begitu luas, sehingga tak butuh waktu lama bagi daniel untuk menemukan keberadaan seongwoo. seongwoo ada disana, duduk di atas hamparan rumput, dan di bawah salah satu pohon rindang.

"seongwoo."

sapaan dari daniel sontak membuat lelaki itu menoleh. daniel melempar senyum, meskipun seongwoo tak membalasnya. kemudian ia menghampiri seongwoo, dan ikut di duduk di sebelahnya.

ada secercah rasa bersalah sekaligus rasa bahagia di hati seongwoo. jujur, ia bahagia karena daniel datang padanya. sekalipun ini tak bisa disebut sebagai janji, tapi seongwoo lega mengetahui daniel masih punya waktu bersamanya.

"ada yang ingin kau bicarakan?" seongwoo mengangguk.

"aku ingin meminta satu hal padamu, sebelum kepergianmu besok.." lirih seongwoo.

daniel tersenyum pahit, ia menatap sendu seongwoo yang tengah menunduk sedikit, memainkan rumput yang menjadi tempat mereka duduk saat ini. daniel pun membawa seongwoo ke dalam pelukannya, ia mengecup pucuk kepala seongwoo berulang-ulang.

seongwoo menggigit bibir bawahnya, matanya terasa memanas saat itu juga. detak jantungnya berdetak dengan cepat, tanda bahwa seongwoo tak bisa menahan emosinya lebih lama lagi.

tangisnya bisa saja pecah saat itu juga.

"katakan apa yang kau mau, seongwoo."

pelukan keduanya terlepas setelah daniel berujar, dan seongwoo adalah pelakunya. matanya menatap daniel dengan serius, sedangkan daniel hanya bisa menatapnya dengan bingung.

kemudian, anehnya, seongwoo membuang muka dari daniel. rahangnya terlihat mengeras dari samping, dan bibir bawahnya tergigit kuat.

"cukup sampai disini saja."

mata daniel membelalak, sekalipun dia belum sepenuhnya mencerna apa arti ucapan seongwoo.

"what do you mean?!"

daniel kalap, ia bahkan mencengkram kedua bahu seongwoo agar perhatian lelaki manis itu sepenuhnya tertuju padanya. seongwoo memberontak, dan sialnya, tenaga seongwoo cukup kuat untuk menyainginya. ini disebabkan karena daniel terlalu shock, beberapa sarafnya seakan terasa sangat kaku.

"kau tentu tahu apa maksudku, danik."

seongwoo berujar dengan dingin, kemudian beranjak dari tempat duduknya. daniel tak dapat menahannya, otaknya masih tak mempercayai segala perkataan yang seongwoo tadi lontarkan.

"aku bahkan tak menyangka bahwa kisah cintaku akan setragis ini."

dan pada saat yang bersamaan, setetes air mata lolos dari dua orang yang berbeda.

daniel yang tengah meratapi kebodohannya dengan frustasi,

dan seongwoo yang tengah berlari dari kenyataan.

[a/n]

baper di chapter ini belom seberapa lhoo wkwk.

[4th September 2017, 7:45 PM]

01:02 ❧ OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang