14

2.5K 398 31
                                    

;author's

"ong-ie sedang sibuk, tinggalkan pesan suara saja ya!"

daniel memaksakan dirinya untuk tertawa hambar. surai madunya acak-acakan, kantung mata semakin tercetak jelas, juga bibirnya yang pucat. kondisinya masih sama seperti sebelumnya, tak pernah membaik sedikitpun.

katakan ia bodoh, dengan nekatnya ia menelepon seongwoo yang berada di negara yang berbeda dengannya. ia sengaja melupakan fakta bahwa tarif untuk menelepon ke luar negeri sangatlah mahal.

mau bagaimana lagi, rasa rindunya sangat membuncah, hingga ia merasa sesak di dadanya. ia bukan seseorang yang mengutamakan gengsi, sehingga ia berbuat demikian.

ia bersumpah akan melakukan apa saja untuk memperbaiki hubungan mereka.

namun naas, seongwoo tak kunjung mengangkat teleponnya dari seberang sana. entah seongwoo sengaja menyibukkan diri, atau memang ingin menghindari panggilan. padahal, daniel sudah mengganti nomor ponselnya.

jemarinya kembali menekan layar ponsel mahalnya, mencoba untuk kembali menelepon seongwoo sekalipun ia tahu seongwoo takkan mengangkatnya.

namun, sepertinya dewi fortuna sedang berpihak pada daniel. nada sambung terdengar, menandakan jika keduanya tengah terhubung satu sama lain. darahnya berdesir halus, dan senyumnya merekah.

"halo?"

air mata daniel menetes tanpa disadari. dadanya kembali sesak, rasa rindu sekaligus senang membuncah di hatinya. akhirnya ia mendengar suara seongwoo setelah beberapa hari.

"seongwoo―"

ia keceplosan. tidak seharusnya ia menyebut nama seongwoo terlebih dahulu. ia takut seongwoo langsung memutuskan sambungannya, jadi ia segera lanjut berbicara dengan panik.

"kumohon jangan tutup telepon ini, biarkan aku bicara.. sebentar saja."

tak ada sahutan dari seberang sana, namun sambungannya tidak juga dimatikan. daniel bersyukur dalam hati, setidaknya dia punya kesempatan untuk berbicara pada seongwoo.

"kau harus tahu bahwa aku kacau tanpamu, aku tidak betah disini."

air matanya kembali jatuh, bibirnya bergetar menahan isakkan. ingatkan bahwa ia bukan seongwoo yang tegar, ia bukan seongwoo yang jarang menangis. ia tak pernah dihadapkan oleh masalah seperti ini sebelumnya, ia hanya bisa panik dan menyalahkan dirinya sendiri karena tak bisa memperbaiki keadaan.

"aku tahu."

sungguh diluar dugaan. mata sipit daniel membulat, tak menyangka bahwa seongwoo akan membalas ucapannya. hatinya mencelos, suara seongwoo terdengar parau. ia yakin keadaan seongwoo tak berbeda dengan keadaannya, sama-sama kacau.

"aku ingin minta maaf, seongwoo."

"sudah kumaafkan."

daniel menggeleng pelan, sekalipun tahu bahwa seongwoo tak dapat melihat pergerakannya. seongwoo membalas dengan cepat, itu artinya lelaki manis itu tak berpikir dua kali sebelum menjawab. daniel yakin, mantan kekasihnya itu pasti hanya ingin menghindari topik ini.

"percuma jika itu tak bisa memperbaiki keadaan."

"tak ada yang bisa memperbaiki keadaan. entah itu kau ataupun aku."

"kita. kita bisa, seongwoo."

terdengar helaan nafas dari seberang sana. daniel merasa was-was, takut jika seongwoo sewaktu-waktu memutuskan sambungannya.

"it's too late."

"tidak ada kata terlambat jika kita punya niat."

"no, danik. it's over."

"please, seongwoo."

daniel memohon, ada nada putus asa mendalam yang tersirat di ucapannya. seongwoo kembali menghela nafas dari seberang sana, menahan diri untuk tidak menjatuhkan air mata.

"hhh, danik."

"..."

"i do think about you. but i don't say it anymore."

"seongwoo―"

"kau harus tahu bahwa aku lebih kacau, danik. i'm nothing without you."

"kalau begitu kembalilah, menjadi seongwoo-ku yang dulu."

air mata daniel menetes satu persatu, secara perlahan-lahan. rasa senang membuncah di hatinya, mengetahui fakta bahwa seongwoo masih menyayanginya, masih mencintainya, masih memikirkannya.

"aku tidak bisa, danik. i'm sorry."

"kumohon, seong―"

"i love you, danik."

sambungannya terputus secara sepihak. daniel menjauhkan ponselnya dari telinganya, kemudian melempar benda pipih itu ke atas mejanya. punggungnya terhempas ke belakang, menyentuh sandaran kursi dengan kasar.

sekalipun seongwoo sepertinya menggantung hubungan keduanya.

setidaknya daniel akhirnya bisa tidur dengan tenang setelah mendengar suara dan juga pengakuan seongwoo.

[a/n]

miss me???

v v slow update im so sorry gaiseu :(

[8th October 2017, 3:46 PM]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

01:02 ❧ OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang