Choi In Ha POV
Aku melangkahkan kakiku keluar dari kantor Jaksa ,tak lupa dengan senyuman yang selalu ku ukir diwajahku ini.
Bagaimana tidak jarang-jarangkan aku diberi ijin untuk pulang oleh monster kelinci itu.
Aku juga sempat bingung ada apa dengan tingkahnya yang aneh itu, kenapa tiba-tiba baik. Apa dia memiliki rencana lain untuk menyiksaku nanti dengan setumpuk pekerjaan yang membuatku gila?
Hufftttt........... positif thinking In Ha anggap saja ini keajaiban yang diberikan Tuhan untukmu.
Aku pun melanjutkan perjalananku dan tentu saja aku tidak akan memikirkan monster kelinci itu. Lagi pula dia sendiri yang menyuruhku beristirahat dengan tenang.
Sesekali aku bersenandung disepanjang perjalanan menuju apartemenku.
Tiba-tiba seseorang menarik lenganku dengan paksa. Tentu saja aku terkejut dengan perlakuan tadi. Dan kalian tahu itu siapa mantan kekasihku yang sangat aku benci, walaupun sebenarnya aku masih menyukainya.
" wae ?" ucapku. Dia mendekat kearahku dan aku menjauh darinya. Selangkah dia maju selangkah pula aku mundur darinya.
" Yaaakkk apa maumu hah?" aku sudah kehilangan kesabaranku, dan yang kulihat dia hanya menghela nafas.
" aku mau bicara denganmu jadi jangan terlalu berlebihan,dan aku tahu kamu masih sangat menyukaiku iya kan? Tapi bisakah kau jangan terlihat semenyedihkan seperti ini. Kau seperti meminta belas kasihanku untuk menerimamu kembali" katanya dengan seringainya yang menyebalkan itu.
Aku benar benar tidak terima dengan ucapannya tersebut " apa katamu suka.. hah.. setelah apa yang kamu lakukan kamu bilang aku masih suka kamu. Jangan harap, dan apa aku terlihat menyedihkan dimatamu ? mungkin sekarang ya aku terlihat menyedihkan tapi camkan kata kataku mulai detik ini aku tidak akan menjadi orang yang menyedihkan seperti ini dan aku pastikan aku akan hidup dengan tenang tanpamu, oh ya aku akan mengirim kau dineraka segera Chanyeol-sii"kataku langsung melenggang pergi darinya.
****
Setibanya diapartemen hal pertama kali yang aku lakukan adalah berendam dengan air hangat hal ini mampu meredakan stress bukan ? Setelah berendam aku ingin menyiapkan makan malam. Aku langsung menuju dapur untuk memeriksa bahan apa yang ada dan apa yang bisa aku masak nantinya.
Ternyata bahan bahan yang aku punya sudah layu dan kadaluwarsa, tentu saja aku meninggalkan apartemen selama seminggu, lagipula aku juga jarang masak hal ini biasa terjadi terhadapku. Dan aku memutuskan untuk berbelanja di supermarket dekat dengan apartemenku.
Aku pun mengambil uang dan juga kacamataku yang berada di kamar. Saat aku melewati ruang tengah tanpa sengaja aku melihat jendela apartemenku yang terbuka. Aku lalu menutup jendela tersebut dan melakukan tujuan awalku untuk mengambil dompet dan kacamataku.
Author POV
Saat In Ha menutup jendelanya seseorang yang sedang membersihkan jejak pembunuhan bosnya terkejut.
Bagaimana tidak dia takut disangka sebagai pembunuh yang sebenarnya. Padahal sebenarnya dia hanya menjadi kaki tangan si pembunuh untuk membersihkan TKPnya atau dia takut bosnya mengetahuinya dan malah membunuh gadis itu, hal itu tentu menambah pekerjaan Taehyung.
Aku akan mengecek apakah kau mengetahui apa yang terjadi atau tidak, kata pemuda itu dalam hati.
Dengan cepat Taehyung membereskan tugasnya.
Sedangkan dilain tempat terlihat seorang pemuda tengah mengintai Kim Tae Hyung yang sedang menyelesaikan pekerjaannya.
Dan tanpa sengaja mata pemuda itu menangkap sosok perempuan yang menyaksikan tindakan Tae yang sedang membersihkan aksinya tadi. Dia menyeringai dan berkata" sepertinya aku akan mendapat tambahan pekerjaan" dengan pandangan mata yang tajam menatap Choi In Ha.
Sedangkan In Ha sendiri tidak menyadari bahwa dia dalam bahaya. Dan dia tidak mengetahui bahwa ia juga saksi dalam pembunuhan yang baru saja terjadi.
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY
Fanfiction"Sungguh aku tidak membunuhnya" - Choi In Ha "Aku percaya padamu dan aku tahu siapa pembunuhnya, tapi aku tidak bisa berbuat apapun "- KTH " Bagaimanapun caranya aku akan membuktikan bahwa kau tidak bersalah"- JJK Terinspirasi dari SUSPICIOUS PARTNER