Wattpad Original
Ada 4 bab gratis lagi

Part 4: Rio Gay?

202K 8.8K 87
                                    

"Mau kemana?" tanya Rio ke Ify saat dia melihat istrinya itu ingin keluar dari kamar.

"Ya keluarlah. Om pikir aku mau beneran tidur satu ranjang sama Om? Ogah banget!"

"Siapa yang izinin kamu keluar?"

"Aku gak perlu izin dari, Om. Lagian Om siapa berani ngatur-ngatur?"

"Saya suami kamu! Kamu tetap tidur di sini! Toh saya juga gak bakal ngapa-ngapain kamu. Saya gak tertarik sedikit pun mau nyentuh kamu." Rio berkata seperti itu karena tidak ingin repot-repot memindahkan Ify ke kamar lagi. Sementara Ify hanya mendelikkan matanya sebal.

"Om pikir aku tertarik gitu? Ya enggaklah! Siapa juga yang mau disentuh sama Om? Mending aku jadi perawan tua deh dari pada sama Om."

"Terserah kamulah. Intinya kamu tidur di sini. Biar kamu telanjang sekalipun saya gak bakal tertarik!"

"Awas ya kalau Om ngapa-ngapain aku!" ancam Ify ketika dia mendekat ke kasur Rio. Dia sudah mengantuk dan lelah berdebat sama Rio.

"Gak akan! Paling juga kamu yang bakal meluk saya duluan kayak kemarin." Rio melemparkan guling ke Ify.

"Mana ada! Om tuh yang cari-cari kesempatan! Ini juga ngasihnya baik-baik kek," rutuk Ify. Dia meletakkan guling yang tadi dilempar Rio di tengah-tengah mereka sebagai pembatas.

Setelah perdebatan panjang mereka, Ify dan Rio akhirnya tidur satu ranjang dengan guling sebagai pembatas. Ify menghela napas beratnya memikirkan bagaimana kehidupannya setelah ini. Dia menatap ke samping di mana Rio ternyata sudah tertidur. Mimpi apa Ify dulu hingga bisa memiliki suami menyebalkan seperti Rio? Kalau orang lain mungkin akan senang memiliki suami sesempurna Rio namun tidak dengan dirinya. Baginya Rio hanyalah seorang laki-laki menyebalkan dan membuat tensi darahnya naik karena ingin marah-marah terus.

"Kuatkan aku Tuhan..." lirih Ify. Tak lama kemudian Ify pun juga tertidur.

Rio terbangun setelah beberapa jam tertidur. Dia melirik ke sampingnya di mana Ify tidur terlalu ke tepi. Jika saja Ify bergeser sedikit, bisa-bisa istrinya itu akan langsung terjatuh.

Rio pun membenarkan letak badan Ify agar lebih nyaman. Dia meletakkan guling yang tadinya berada di tengah-tengah mereka ke samping badan Ify. Setelah itu barulah dia melanjutkan tidur kembali.

Rio mengernyitkan keningnya saat Ify berbalik ke arahnya. Ify langsung saja memeluknya sama seperti malam kemarin.

Ni cewek emang suka meluk orang kalau lagi tidur atau gimana sih? batin Rio bertanya. Dia mencoba menjauhkan Ify tapi lagi-lagi Ify malah memeluknya. Karena sudah lelah, dia pun membiarkan saja Ify memeluknya seperti itu. Meskipun sebenarnya dia merasa sedikit tidak nyaman.

***

Ify perlahan mulai membuka matanya. Lagi-lagi dia terbangun dalam keadaan memeluk Rio. Dia langsung melepaskan pelukannya itu sebelum Rio menyadarinya. Ify pun memandangi guling yang tadinya ada di tengah-tengah mereka yang malah berada di sampingnya.

"Masa sih gue suka meluk orang kalau lagi tidur? Perasaan dulu gue pernah tidur sama mbak Agni dan Via. Tapi gue gak pernah meluk mereka," batin Ify berbicara.

Ify mencoba mengabaikan perihal peluk-memeluk itu. Dia langsung masuk ke kamar mandi. Hari ini merupakan hari pertama dia mengikuti ospek. Maka dari itu dia tidak ingin terlambat ke kampus karena tidak ingin mendapat hukuman.

Ify mengambil pakaian gantinya lalu membawanya ke kamar mandi. Dia tidak ingin mengambil risiko kalau harus keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang melilit tubuhnya. Kalau saja dia sendirian mungkin tidak masalah hanya memakai handuk, tapi kini dia ada dalam satu kamar yang sama dengan Rio. Walaupun Rio sudah berulang kali mengatakan tidak akan menyentuhnya namun dia harus tetap berjaga-jaga.

My Lecturer is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang