Wattpad Original
Ada 5 bab gratis lagi

Part 3: Hari Pertama Menjadi Pasutri

218K 8.9K 114
                                    

Rio tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Diliriknya jam dinding yang sudah menunjukkan pukul delapan malam. Dia sama sekali tidak sadar kalau ternyata langsung tertidur saat merebahkan diri di kasur tadi. Dia bahkan tidak tahu sekarang Ify ada di mana. Ngomong-ngomong mengenai Ify, Rio jadi teringat kalau saat ini dia sudah resmi menjadi seorang suami. Yang itu artinya dia memiliki kewajiban memenuhi semua kebutuhan Ify.

Rio bangkit dari tempat tidurnya. Dia berjalan keluar dari kamar untuk mencari keberadaan Ify. Biar sekesal apapun dia tetap tidak akan tega membiarkan Ify tidur di sofa. Dia sudah pernah mengalaminya sendiri dan hasilnya dia malah merasa badannya pegal-pegal saat terbangun.

Rio menggelengkan kepala begitu melihat Ify yang sudah tertidur meringkuk di atas sofa dengan televisi yang masih menyala. Tadinya Rio berniat membangunkan Ify, tapi dia merasa tidak tega saat melihat wajah damai Ify ketika tidur. Wajah itu sangat berbeda dengan saat terjaga dan mendebatnya. Akhirnya Rio memutuskan untuk menggendong Ify menuju kamarnya.

"Nih cewek, kecil-kecil berat juga," gumam Rio. Dia membuka pintu kamarnya dan langsung membaringkan Ify di salah satu sisi kasurnya. Ditariknya selimut untuk menutupi tubuh Ify hingga ke dada gadis itu. Setelah itu barulah dia kembali ke ruang tamu untuk mematikan televisi yang belum sempat dia matikan tadi.

***

Ify merasa aneh dengan guling yang dia peluk saat ini. Dia merasa gulingnya bisa merespon pelukannya dan memeluknya balik. Dia pun semakin mengeratkan pelukannya karena merasa nyaman.

Tiba-tiba Ify tersadar kalau dia tidur di sofa yang tidak ada guling. Buru-buru dia membuka matanya dan syok mendapati Rio yang berada dalam pelukannya.

"Dasar Om-om mesum!" jerit Ify seraya mendorong Rio hingga suaminya itu terjatuh ke lantai. Buru-buru Ify melirik ke dalam selimut untuk mengecek pakaiannya apakah masih lengkap atau tidak. Syukurlah dia masih berpakaian lengkap. Tidak seperti pemeran wanita yang sering dia baca pada novel-novel. Di mana kebanyakan novel sering menceritakan seorang wanita yang tiba-tiba terbangun dalam kondisi tak berpakaian saat mendapati dirinya tidur satu kasur dengan seorang laki-laki.

"Argggs!" Rio memegangi pinggangnya yang terasa sakit karena terjatuh. Baru kali ini dia dibangunkan dengan cara tak berperikemanusiaan. Ditatapnya Ify yang sedang melirik ke dalam selimut yang dikenakannya.

"Om apain aku semalem?" tanya Ify was-was. Walaupun pakaiannya masih lengkap tapi dia sedikit khawatir kalau dia sudah diapa-apai oleh Rio.

"Saya gak nafsu sama gadis kecil kayak kamu. Jangan pernah berpikir kalau saya akan menyentuhmu," sahut Rio menahan kesal dan juga sakit.

"Terus ngapain aku bisa ada di kamar Om? Tadi juga ngapain Om peluk-peluk aku?"

"Mana saya tahu! Tiba-tiba aja kamu jalan terus masuk ke kamar saya. Bahkan kamu duluan yang peluk-peluk saya," balas Rio berbohong. Dia tidak mau Ify tahu kalau dialah yang sudah menggendongnya ke kamar ini. Bisa-bisa gadis itu besar kepala, batinnya. Lagipula dia tidak sepenuhnya berbohong mengenai Ify yang langsung memeluknya begitu saja.

"Om becanda 'kan? Gak mungkin aku tidur sambil jalan ke kamar Om. Ini pasti akal-akalan Om ajakan? Om yang mindahin aku ke kamar karena pasti ingin ngapa-ngapain aku?"

"Kalau saya pengen ngapa-ngapain kamu emangnya kenapa? Kamu juga sudah jadi istri saya." Rio tertawa sinis ketika melihat wajah ketakutan Ify. Dia perlahan menaiki kasur lagi untuk mendekati Ify.

"O-om mau ngapain? Jangan coba macem-macem!" gagap Ify. Dia langsung bangkit dari kasur dan berniat menjauh, tapi Rio malah menahan tangannya hingga dia terjatuh menimpa Rio.

My Lecturer is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang