Wattpad Original
Ada 3 bab gratis lagi

Part 5: Pacar Bukan, Tunangan juga Bukan

192K 8.2K 212
                                    

Ify memasuki kelasnya bersama Via seperti biasa. Hari ini merupakan hari pertama mereka belajar setelah mengikuti ospek beberapa hari yang lalu.

"Gimana hubungan lo sama suami lo itu? Udah ada kemajuan?" tanya Via setelah mereka duduk di kursi masing-masing.

"Ya, gitu-gitu aja sih. Kita malah lebih sering berantem daripada akurnya."

"Kok gitu sih? Mau gak mau kalian itu udah jadi suami istri. Harusnya kalian belajar saling mencintai dong, Fy."

"Ya ampun, Vi. 'Kan gue udah bilang kalau gak bakalan pernah jatuh cinta sama dia. Sekali gue bilang gitu ya tetap aja gitu."

"Heran gue sama lo, Fy. Suami lo itu ganteng, tajir lagi. Orang lain pasti dengan mudahnya bakal jatuh cinta sama dia. Termasuk gue nih kalau aja dia bukan suami lo. Tapi elo yang istrinya malah kayak gini? Bingung gue."

"Ya udahlah gak usah dipikirin. Bisa besar kepala dia kalau sampai gue beneran jatuh cinta sama Om-om ngeselin kayak gitu."

"Lo masih panggil dia Om?"

"Terus harusnya gue panggil apa?

"Apa kek, panggilan sayang suami istri gitu"

"Itu buat orang yang nikah karena cinta, Vi. Bukan buat gue."

"Terserah lo deh. Gue doain lo cepat jatuh cinta sama dia aja. Gue pengen liat gimana lo kalau udah jatuh cinta beneran sama dia."

"Amit-amit, jangan sampai kejadian beneran." Ify mengetukkan tangannya ke dahi kemudian ke meja beberapa kali. Sementara Via hanya geleng-geleng kepala dibuatnya.

Ify mengambil ponselnya dari dalam tas. Dia langsung membuka aplikasi media sosial miliknya. Rasanya sedikit bosan menunggu dosen yang tak kunjung datang.

Via melebarkan matanya ketika melihat siapa yang memasuki kelas mereka. Jelas dia kenal laki-laki itu. Diliriknya ke samping di mana Ify yang sedang asik dengan telepon pintarnya itu.

"Fy..." panggil Via berbisik.

"Hmm," dehem Ify. Dia masih asyik dengan ponselnya itu dan tidak menoleh pada Via.

"Ify...," panggil Via lagi. Ify merasa sedikit kesal karena panggilan Via itu. Dia mendongakkan kepalanya dan menatap heran Via yang mengkodenya agar menatap ke depan.

"Ada apaan sih?"

"Lo lihat aja sendiri."

Ify mengedarkan matanya ke depan kelas. Matanya membulat sempurna saat melihat orang yang beberapa hari ini selalu menghantui hari-harinya. Dia tidak menyangka kalau akan bertemu Rio di kampus ini. Bahkan di dalam kelasnya. Apakah jangan-jangan...

"WHAT?" pekik Ify refleks. Via yang ada di sampingnya pun langsung membekap mulut Ify sebelum sahabatnya itu mempermalukan dirinya sendiri. Tapi rupanya terlambat, para mahasiswa lain sudah memperhatikan mereka. Termasuk Rio yang ada di depan sana pun menoleh pada mereka.

Rio mengernyitkan keningnya saat matanya bertemu pandang dengan mata Ify. Dia sama sekali tidak menyangka kalau dia akan mengajar di kelas istrinya itu. Dia bahkan tidak tahu kalau Ify kuliah di universitas tempatnya bekerja. Rio tak pernah bertanya dan terlalu malas untuk mencari tahu hal yang berhubungan dengan Ify. Lagipula Ify juga tidak memberitahunya.

"Selamat siang, semuanya," sapa Rio yang membuat perhatian mahasiswanya kembali terpusat kepadanya. Diliriknya Ify di belakang sana yang sepertinya masih kaget akan kehadirannya.

"Perkenalkan nama saya Mario Alexandre Bagaskara. Umur saya dua puluh delapan tahun. Saya di sini mengajar mata kuliah Matematika Dasar. Apakah ada pertanyaan?" tanya Rio setelah dia selesai memperkenalkan dirinya.

My Lecturer is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang