Bab 2. NESTAPA DI KALIMALANG

583 50 14
                                    

Pernah kah kamu mengalami peristiwa yang menjengkelkan, seperti habis kecopetan ? nah Mol baru aja ketiban sial karena hp kesayangannya sukses dibegal penjahat. Kenek di metromini menuduh cewek kenalan baru Mol adalah pelakunya. Masak sih ?

_____________________________

Sekali dalam seminggu, Mol selalu berusaha menikmati kemewahan dengan naik angkutan umum menuju atau pulang sekolah. Selama ini Mol lebih sering diantar sama pak Harno yang tak lain adalah sopir keluarga di rumahnya.

Naik angkutan umum meski panas, berdesakan desakan, bahkan berjuta keringat saling berpadu bak dioplos satu sama lain sehingga menimbulkan aroma bau busuk seperti sianida. Atau bau almon apek, tapi biasanya disitulah kesempatan untuk ngedapetin pacar terbuka sangat lebar. Dan sepertinya mol tau banget filsafah keren ini.

Sejak sekolah dasar sampai kelas satu SMA, Mol memang selalu diantar dengan mobil keluarga. Hanya toyota avanza kok. Jiahh, pake nyebutin merk. Padahal kagak diendorse sama sekali.

SMA JAKARTAS letaknya berada seputaran kawasan kampung melayu. Enggak jauh kok dari terminal bus. Itu lo yang beberapa tahun lalu ada bom meledak.

Lalu untuk urusan transportasi, ya seperti diceritakan tadi, pokoknya sekali dalam seminggu, Mol ngerasa hukumnya wajib ain naik angkutan umum "Biar lebih memasyarakat, biar bisa merasakan penderitaan rakyat kecil " kata Mol belagu.

Padahal dia memiliki keyakinan teguh, naik angkutan umum, memiliki banyak kemungkinan berkenalan dengan cewek baru, dan siapa tahu ada yang nyangkut. Ada yang jodoh.

Paling kacian tentu saja pakde harno, karena jadwal mol naik angkot suka nggak jelas. Bisa hari senin, selasa, rabu atau kamis yang penting bukan hari Potter apalagi hari kiamat.

Padahal kalo jadwalnya jelas, maka pakde harno bisa tahu kapan boleh datang rada siangan. Belum lagi kalo jadwal mendadak berubah tanpa pemberitahuan, pakde sopir yang sudah kesenangan bisa dateng siangan jadi gelagepan, apalagi semalaman begadang sambil main gaple.

"Hari ini mol enggak jadi naik angkot pakde, minta diantar ya .. " teriak mol diujung telepon. Pakde harno yang bersiap kembali tidur jadi kerepotan sendiri. Walhasil dia mandi sama ganti baju dengan secepat kilat. Pas udah siap diatas motor tinggal jalan, istrinya meneriakinya

"Ayah, kenapa pake daster mama ? emang sekarang tujuh belas agustus kok mau main bola daster ? "

***** ******

Kini sambil menyetir, pak harno menguap berkali kali. Padahal dia harus buru- buru agar bisa cepat sampai di SMA Jakartas. Pakde Harno juga selalu mengelus elus kedua daun telinganya yang terlihat merah menyala, saben beberapa menit ia selalu meraba - raba seperti tengah menahan sakit yang ngudzubileh. Mol memperhatikan dengan seksama.

" Kok macet banget ini pakde, bisa telat nih .. " kata Mol ditengah jalan " Betul Mas, mungkin ada kecelakaan .. biasanya kali malang macet tapi nggak sebegini parah " jawab pakde Harno masih sambil mengucek kucek daun telinganya.

Enggak macet gimana jalan raya kalimalang sekarang kan sudah sukses diserobot untuk proyek jalan tol. Jadi jalannya nyempil, yang diambil lebih banyak dari pada yang disisain untuk jalan biasa. Makanya makin tambah macet. Tol emang udah beroperasi tapi harganya enggak bingit. muahal.

"Mas mol .. "

" Iya pakde, napa ? "

"Kalo bisa jadwal naik angkotnya jangan diubah dadakan, pakde semalem begadang karena kata mas mol, hari ini milih naik angkot jadi saya bisa berangkat siang eh nggak taunya ..."

"iya deh, maaf pakde. Laen kali enggak. Atau gini ntar mol pulang sekolah enggak usah dijemput deh"

"T-tapi mas ... "

"udah nanti mol WA bunda " tukas mol sambil melirik ke arah pakde harno sopirnya yang setia. Sejak mol sekolah dasar sopir keluarga nggak pernah ganti. Pakde harno untuk sekian kalinya menguap lebar - lebar.

" Tadi pakde ngelihat kecelakaan, mas Mol. Korbannya banyak banget. Meninggal dua belas orang " cerita pakde Harno. Mol kontan kaget.

" Dimana pakde ? " tanya Mol antusias

" Di Youtube "

" Jiaaahhh "

" Hahahaha. Kan mas Mol juga sering boongin pakde "

" Iya, iya. Enggak usah di bahas "

Mobil masih terus jalan dengan sangat merangkak, abisnya pelan banget. Ya kali bisa berjalan sambil diri.

" Pakde .. semalem kalah lagi ya gaplenya ? kupingnya bisa sampe merah begitu ? " Mol menuduh. Pakde Harno hanya bisa menahan malu. Seperti yang pernah diceritakan kepada Mol pada waktu lalu, pakde Harno ini kalo maen gaple, yang kalah kupingnya di jepit pake jepitan jemuran.

" Dijepit sampai berapa sih pakde kok bisa sampai biru begitu kupingnya ? " Mol penasaran

" Dua Mas .. "

" Ah nggak mungkin kalo cuma dua bisa sampe biru begitu "

" Maksudnya dua belas. Itu baru kuping kanan " ujar pakde Harno jujur

" Trus kuping kiri kok juga sampai biru begitu. Dijepit dua belas juga ? "

" Enggak sih Mas bos. Kalo ini Cuma kena jepitan jemuran satu biji aja "

" Beneran satu biji ? "

" Bener mas bos. Suer .. "

" Trus kok kelihatannya malah lebih parah ?" Mol enggak bisa menyembunyikan keherannya.

" Oh, kalo yang ini sih karena .. " pakde Harno seperti tercekat sehingga suaranya terhenti. Baru setelah memajukan mobil karena terus terusan diklakson kendaraan belakangan, pak Harno melanjutkan,

" Kalo yang ini sih karena dijewer ibunya anak - anak karena pulang kepagian " jawab pakde Harno bersungut sungut malu. Mol hanya tertawa cekikikan.

Hiiiii, sadis juga ya istrinya pakde harno, pikir mol sambil mendelik.

__________________________

*kebut terus ya bacanya ya

MOL (Blm Ada Di Gramedia. Blm Dicetak Sih)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang