3#3 KEMBALINYA HP YANG HILANG

171 30 0
                                    

" Dan nama kamu juga bukan Siti Aisyah kan ? " kejar Mol. Si cewek menatap Mol dengan risih. Kepalanya mengangguk lemah.

" Maaf ... " sekali lagi lirih saja kata yang keluar dari bibir si cewek. Entahlah, Mol sebenarnya mulai enggak respek sama nih cewek. 

Kerinduannya selama ini untuk bisa bertemu kembali dengan cewek ini mendadak buyar, malah Mol mulai menyalahkan dirinya sendiri.

" Eh, iya, waktu kita ngobrol dulu itu, kamu lihat enggak ada cewek seumuran kamu berdiri deket kursi kita ? " tanya Mol

" Lihat, yang rambutnya pendek kan ? kenapa ... dia nyolong hape kamu ? " kata si cewek. Mol kontan saja kaget.

" Bukan itu maksud gue, maksudnya pas kamu turun, dia duduk disebelah gue "

" Kamu terus kenalan ? "

" Ya ngobrol doang sih " tukas Mol

" Enggak kenalan ? enggak nanya nomer hape ? " Ditanya begitu Mol hanya bersungut malu.

" Hati hati, cewek kayak gitu siapa tahu tukang copet. Eh ada lo copet cewek " tiba tiba saja si cewek berkata ketus. Di Hatinya yang paling dalam, Mol mulai berani menilai cewek ini aneh bin ajaib. Mol mulai suudzon yang engak engak

" Iya juga ya, kamu betul dia copet soalnya ternyata hape gue diembat juga " kata Mol. Si cewek nyaris tersedak. Dia batuk kecil.

" Ah, masa sih ? "

" Tapi ya udah deh, lagian juga udah diganti sama babeh kok. Ehmm, berapa dong no hape kamu.Kan dulu kamu belum sempet ngasih " kata Mol setengah memelas. 

Sejurus kemudian si cewek menuliskan nomor disecuil kertas. Mol tentu kesenengan. Dan tak lama kemudian, si cewek bilang mau turun didepan.

Mol sudah menawarkan diri mau nganter, tapi ditolak keras. Akhirnya si cewek turun dari angkot, hanya karena kurang hati hati, kakinya agak terpeleset. 

Mol melihat dengan jelas serta terpikir juga sih untuk nolongin, Mol juga mendadak minta turun, tetapi buru buru sicewek bangun dan langsung disambar pergi oleh tukang ojeg pangkalan. Mol sedikit bingung sampai akhirnya dia ingat bahwa ada yang jatuh dari saku jaket si cewek tadi.

Dipinggir jalan itu tergeletak hape cewek tadi yang jatuh, spontan lantas Mol memungut. Dia nyaris saja berteriak histeris. Dia ngerasa kenal banget hape tersebut. Hape warna krem yang memiliki sedikit luka di pojok kiri.

Dan semakin lama mengamati, Mol makin yakin bahwa itu adalah hapenya yang hilang di metromini dulu. Oh, my God. Kenapa bisa ada ditangan cewek tadi ? ataukah sebetulnya dia copetnya ?

Palgghht, Mol sengaja menepuk pipinya sendiri. Dan dia yakin nggak lagi mimpi. Dan memang tidak sedang bermimpi. Mol terus bengong sampe sebuah suara bel keras mobil mengangetkannya.

Lalu pemeran utama kita itu jalannya lebih minggir sambil menarik nafas dalam dalam. Dalemnya kira kira tiga meter. " Kok bisa dia pencopetnya ? " begitulah pertanyan yang terus bergelayut di kepala Mol. 

Kebingungan itu seperti tanpa ujung. Padahal ujung ujungnya yang paling jelas adalah Mol masih menduda hingga kini. Dan itu berarti menambah panjang barisan para duda di sma Jakartas.

*************** **************

______________

*sampai jumpa di bab baru ya gan ..

MOL (Blm Ada Di Gramedia. Blm Dicetak Sih)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang