Jaehyun dan Taeyong masih mengatur napas. Mereka berbaring saling berhadapan dengan Taeyong menghadap ke sisi kiri dan Jaehyun ke sisi sebaliknya. Taeyong memejamkan mata, merasakan hangat tangan Jaehyun yang mengusap lembut pipi kanannya. Sesekali Taeyong menggenggam dan mengecup tangan itu. Jaehyun tersenyum lalu ia sentuh dan mainkan bibir Taeyong dengan ibu jarinya.
Suasana mulai kontras, udara terasa lebih dingin sekarang. Jaehyun masih lekat memandangi wajah Taeyong, sedangkan Taeyong masih menutup mata, urung manatap balik Jaehyun karena malu.
Memori Jaehyun tengah memutar sebuah roll film yang menampilkan potongan-potongan gambar wajah seorang Taeyong.
Tentang eloknya sosok yang tengah terpejam di hadapannya kini.
Tentang bagaimana tingkah imut sosok itu mengundang gelak tawanya.
Tentang bahasa tubuh Taeyong yang begitu memujanya.
Tentang scar di dekat sudut mata kanan Taeyong yang menjadi bagian favoritnya. Favorit author juga.
Tidak!
Bukan hanya scar itu, tapi setiap bagian dari wajah Taeyong adalah favoritnya. Favorit author juga.Bahkan jika Taeyong hanya bernapas, Jaehyun sudah bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKWHITE
FantasyIni bukanlah negeri dongeng, hanya dimensi lain dimana beberapa makhluk hidup berdampingan namun berperang. Jaehyun, Taeyong, akan seperti apa mereka bertahan dalam romansa yang memisahkan namun menyatukan hati keduanya?