Main cast: -SEVENTEEN
Other cast: -EXO
Rated: T
Genre: Fantasy,Romance, Brothership.Annyeong...
Maaf aku lama update ya?
Mohon dimaafkan dikarenakan kesibukan yang bertanbah disekolah dan sinyal yang entahlah menyebalkan ini..
Jadi telat update deh.. Hehehe..Sekali lagi maaf ya..
Oke langsung baca aja ya...
Deg..
"Tunggu! Bukanlah, dia namja yang tadi pagi?" gumam Woozi.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-"Baiklah.. kalau begitu, mungkin ada dari kalian yang ingin mengobrol dengan mereka. Jadi, hari ini free, dan saya tinggal. Terima kasih." ujar guru Choi.
"Ne, songsaenim.."Guru Choi pun pergi meninggalkan ruang latihan.
"Ah, bukankah kau namja yang tadi pagi?" tanya Suho pada Woozi yang sedang mongobrol dengan Hoshi dan Dino.
"Oh, ne.. Aku yang tadi pagi. Maaf soal yang tadi pagi.." ujar Woozi sambil membungkukkan badannya beberapa kali.
"Aniya, kau sudah meminta maaf berkali-kali. Tidak usah sungkan begitu.." ujar Suho.
"Ah, ne.."
"Ternyata kau temannya Dino ya?"
"Ne."
"Kau mengenal Dino?" tanya Hoshi yang baru saja bergabung.
"Dino itu sudah seperti adik sendiri.." jawab Suho dengan kekehannya.
"Ne, kami saudara sepupu.." ujar Dino yang memandang Suho tidak suka.'Apa-apaan itu? Seperti adik sendiri? Cih, yang ada aku seperti pesuruh.'
"Begitu ya.. Ah, kau mengajar vokal kan? Ngomong-ngomong, Woozi itu anak vokal lho.." ujar Hoshi.
"Benarkah?"
"Hm, ajari dia menyanyi yang bagus ya.." ujar Hoshi.
"Yak! Kau pikir menyanyiku itu tidak bagus apa?! Kau lupa aku ini leader grup vokal?" seru Woozi.
"Eyy, tidak perlu berteriak Woozi-ya.. Semua orang tau kok, kau itu yang terbaik." ujar Hoshi sambil mengangkat dua jempolnya. Dan dihadiahi tatapan cuek dari Woozi.
"Apa mereka sering seperti itu?" bisik Suho pada Dino.
"Ne, hal seperti ini sudah biasa hyung.."
"Oh.."
"Tapi hyung jangan salah paham, sebenarnya mereka hanya gengsi.. Menurutku, sebenarnya mereka saling menyukai satu sama lain." jelas Dino dengan berbisik.
"Ah, ara.."Wonwoo tengah berdiam diri di dalam kelas. Setelah bel pulang tadi dia langsung masuk ke dalam kelas. Tapi sebelumnya dia memastikan dulu teman-temannya sudah keluar. Duduk dibangku paling pojok dan menelungkupkan kepalanya, itulah yang dilakukan Wonwoo sekarang.
"Ehem! Kau tidak pulang?" tanya seseorang yang berada di ambang pintu. Tidak ada jawaban dari Wonwoo.
"Hey.." ujarnya lagi, dia bwrjalan menghampiri Wonwoo dan duduk di depannya.
"Kau tidak mau menjawab?" tanyanya lagi. Dan membuat Wonwoo mengangkat kepalanya menghadap namja tadi.
"Wae? Aku sedang ingin sendiri, jadi bisakah kau pergi?" ujar Wonwoo dengan wajah datarnya.Selanjutnya hanya kekehan ringan yang terdengar disana.
"Ara.. Aku akan pergi jika kau berjanji akan segera pulang dan menyegarkan wajahmu. Kau terlihat... Kusut." ujar namja itu masih dengan kekehan ringanya.
"Cih, siapa kau berani menilaku? Dan lagi.. Kau tidak berhak menyuruhku." ujar Wonwoo dan mengalihkan pandangannya ke arah jendela.
"Aku? Perkenalkan, namaku Kai. Aku adalah salah satu orang yang akan mengubah hidupmu." ujarnya mengulurkan tangannya.
"Ne? Apa maksudmu mengubah hidupku? Aku sama sekali tidak mengerti."
"Maka cepat atau lambat kau akan mengerti."
"Terserahlah, aku tidak perduli."
"Waktu akan membuatmu perduli dan mengerti. Bahkan mungkin akan membuatmu percaya." ujar Kai dan pergi keluar kelas.D
i ruang latihan, masih ramai seperti beberapa menit yang lalu. Suho, Kris, Lay dan Xiumin terlihat masih berbaur dengan mereka.
"Jadi, anggota hiphop di grup ini hanya kalian berdua?" tanya Kris.
"Ani.. Anggota hiphop ada beberapa di sekolah ini. Tapi untuk anggota tetap atau bisa dibilang anggota inti hanya kami berdua dan masih ada dua anggota lagi." jelas Vernon.
"Oh, lalu dimana mereka?"
"Wonwoo hyung, kami belum tau dia dimana. Yang jelas dia selalu menghilang ketika ada masalah akhir-akhir ini. Dan S.Coups hyung, dia anak Pledis University. Tapi dia tetap menjadi anggota disini, dia adalah leader kami." jelas Vernon dan Kris mengangguk paham."Mian sebelemunya.. Tapi aku harus segera pergi." ujar Mingyu yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya. "Emm.. Vernon, aku harus mencari Wonwoo hyung." lanjutnya.
"A-ah.. Ne hyung, hati-hati dan segera temukan Wonwoo hyung ya..!"
"Ne!" teriak Mingyu dari luar.Sementara, Kris yang berada disana mengamati interaksi diantara mereka semua.
'Kenapa aku merasa merekalah orang-orang yang kucari..'
Jam kuliah siang baru saja usai beberapa menit lalu. Seungcheol baru saja keluar kelas dan berniat menunggu Jeonghan, sang pujaan hati semenjak Senior High School yang merupakan sahabatnya. Btw, Seungcheol belum berani menyatakan perasaannya.
"Mungkin lebih baik aku menunggu di kantin saja." ujar Seongcheol dan beranjak dari tempatnya berdiri tadi.
Di lain sisi, Chanyeol tengah berjalan bersama Baekhyun sambil sesekali tertawa mengenai hal konyol yang mereka lontarakan.
Mereka saling berpapasan...
Dan....
"Akh!"
Teriak Seungcheol.
Baekhyun dan Chanyeol yang berada disana terkejut dengan apa yang terjadi.
"O-oh, gwaenchana?" tanya Baekhyun sedikit khawatir.
"Kau tidak-" perkataan Chanyeol berhenti begitu melihat simbol Naga Api yang berada di punggunh tangan Seungcheol, begitu pula dengan Baekhyun yang sama terkejutnya."Ungh.... Panas.." rintih Seungcheol.
"Dragon, sang pengendali gravitasi..." gumam Baekhyun.
"Mwo?" tanya Seungcheol yang membuat mereka berdua kebingungan. "Kau bilang apa tadi dragon?"
"Oh.. Tidak.. Temanku ini memang agak aneh.. Dia biasa berhalusinasi.." ujar Chanyeol dengan tawa garingnya dan di hadiahi pukulan dikepala oleh Baekhyun."Dasar Bodoh!"
"Emm.. Ya, tapi maksudku apakah dragon yang dimaksud adalah ini? Simbol di punggung tanganku ini?" tanya Seungcheol.
"Tunggu, kau.... Melihat- ani, maksudku kau menyadari itu?" tanya Chanyeol.
"Tentu saja.. Simbol ini sudah lama berada di punggung tanganku." ujar Seungcheol.
"Sstt.. Jangan keras-keras.." ujar Baekhyun memperingati. "Itu akan sangat berbahaya kalau sampai ada yang mendengar.." dengan suaranya yang dipelankan."Baik, jadi bagaimana bisa?"
TBC...
Hai hai hai...
Gimana? Gimana? Jangan lupa komentarnya ya..
Oh iya.. Vote juga jangan lupa.. Hehehe..
Sekian dulu deh..
Sampai ketemu di chap selanjutnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NEXT GENERATION OF TWELVE POWERS
FantasíaGenerasi penerus 12 kekuatan yang telah disiapkan untuk membantu melindungi bumi dari para perusak dan melindungi sebuah pohon kehidupan. Dari bentuk tanda lahir yang aneh menjadi penentu kehidupan mereka dan semua makhluk di bumi. Berjuang bersama...