19. tukang eskrim keliling

678 114 3
                                    

Musim panas.

Cuacanya sampai 32°C. Neraka bocor. Itulah Jepang sekarang.

(name) belum lama pindah ke Tokyo dan langsung disambut musim panas.

"Agh! Tuhan, Akita tidak sepanas ini. Neraka sedang bocor ya?" Keluhan itu keluar dari mulut (name), membuat sang kekasih yang sedang bersamanya terkekeh geli.

"Sei-chan, jangan tertawa begitu! Memangnya kulitmu ini terbuat dari apa sih?" (name) mempoutkan bibirnya, membuat Akashi gemas.

"Kau harus tau (name), menurutku Kyoto lebih panas dari ini." Mulut (name) ternganga.

"Bagaimana bisa kulitmu tetap putih?!" Akashi terkekeh lagi.

"Orang kaya emang ngeri ih. Gangerti lagi gua." Ungkapan polos dari (name) membuat Akashi tertawa.

"Omong-omong, kau mau makan sesuatu?" Tawar Akashi, walau sebenarnya Akashi sudah tahu jawabannya  apa.

"MAU! Daritadi dong, es krim lah es krim." Bingo! Tebakan Akashi benar.

"Tunggu saja, tukang es krim itu akan lewat dalam sepuluh detik." (name) hanya menatap Akashi bingung lalu ia mengangkat kedua bahunya.

Satu,

Dua,

Tiga,

Empat,

Lima,

Enam,

Tujuh,

Delapan,

Sembilan,

Sepuluh,

"Es krim~ Es krim-desu~" Bingo! Akashi benar lagi.

(name) menatap Akashi tidak percaya.

"Panggilah," Perintah Akashi. "Aku yang traktir." Lanjutnya.

"BANG ES KRIM BANG! WOY! WOYYY!" (name) turun kebawah dengan bersemangat.

Akashi melihat itu langsung terkekeh geli.

• • •

"Mau rasa apa (surname)-san?" Tanya tukang es krim itu.

"Eh anjir, ini suara tukangnya ada tapi orangnya gak ada. Dia tau nama gua lagi, sialan." Gumam (name).

"(Surname)-san, kau jadi beli tidak?" Keringat dingin bermunculan di pelipis (name).

"Tolong, woy tolong. Jangan bilang yang jualan setan." (name) semakin keringat dingin.

"Ada apa (name)?" Panggil Akashi tiba-tiba dan itu membuat (name) jantungan.

"ANJIR SEI! TOLONG GUA! TOLONG! Jadi aku mau beli es krim, terus tukangnya nawarin mau rasa apa dan pas aku liat sekeliling gaada tukangnya. CUMA GEROBAKNYA! dan yang paling ngeri DIA TAU NAMA AKU!" Terang (name) dengan panik.

"Eh, (surname)-san dari tadi aku disini." (name) menengok kebelakang lalu melompat ke gendongan Akashi.

"ANJIR KUROKO! SPOT JANTUNG GUA TEH!" Akashi tertawa puas.

"Pantes, kalau yang jualan Kuroko aku sih tidak heran." Ucap Akashi disela tawanya.

"Lagian, ngapain lu jualan es krim?" Tanya (name) pada Kuroko. Teman sekelasnya.

"Aku kerja sambilandesu, kan lumayan."

"Rajin." (name) mengeleng takjub.

"Tapi aku sarankan lebih baik kau berhenti." Ucap (name).

"Kenapa memangnya?"

"Kalau kau terus menjadi tukang es krim, pelangganmu akan terkena serangan jantung!"

.
.
.
.
.
.

kuroko no basket ; PROFESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang