Look Into My Eyes

Bab 14

Clary pov

Di dalam kamar aku merenungi kejadian yang baru dia alami bagai mana bisa Jace berubah begitu cepatnya dan matanya sangat berbeda.

" ya tuhan apakah Jace juga memiliki alter ego seperti daddy?"

Aku bergumam sendiri, mata ku menatap kosong,
Aku berlari dan mencari Jace keruangannya

"Jace? Aku ingin bicara"

Dengan malas Jace menatapku

"Ada apa? Aku sedang tidak ingin kau ganggu Clary"

Dengan langkah pelan aku mendekati Jace yang sedang berdiri menatapnya

" Jace, aku tau kau dan Jonathan berbeda"
Jace tetap terlihat tenang

"Jace, boleh kah aku mencintai mu dan Jonathan?"

Seketika Jace menegang dan ekspresinya berubah

"Oh really? Sanggupkah kau mencintaiku ms.Mckenzie?"

Aku sudah dapat membedakan bahwa yang ada di hadapan ku adalah Jonathan
Dengan perlahan aku menyetuh pipi Jonathan, tanpa ku sadari air mataku menetes

"Jonathan, lakukan apapun yang kau mau padaku, sentuh aku jika kau merasa menginginkan ku, hukum aku, jika kau merasa marah, apapun itu, bunuh aku jika kau merasa akan terpuaskan dengan itu, aku berjanji akan menerimanya"

"Are you sure? because No one can handle me before"

"Ya jonathan" bisikku

"Hahaha, Clarissa kau benar-benar bodoh, rencana apa yang sedang kau mainkan? Cepat kembali kekamar mu sebelum aku menyakitimu"

Aku mengalah dan kekembali kekamarku,
Aku benar-benar kacau kali ini, bagaimana bisa aku mengakhawatirkan Jace, ak harus segera menemui gideon, aku akan menuruti semua kemauan Jace ataupun Jonathan agar mereka percaya padaku dan aku akan mencari Gideon.

Keesokan harinya

Aku terbangun, dan menemukan Jace disebelahku, tertidur dengan damai, kupegangi pipinya, ku cium bibirnya sekilas, tiba-tiba matanya terbuka

"Good morning princess, menikmati pagimu eh?"

"Oh Jace, you such a jerk"

"Yes i am, dan Clary, Jonathan memintaku untuk memberikan kesadaran penuh padanya selama 1 minggu dan kami akan bergantian untuk memastikan bahwa kau bisa mengenal lebih dalam tentang kami, apa kau keberatan"

" aku tidak masalah Jace, selama aku bisa mengenalmu dan Jonathan lebih dalam lagi"

"Baiklah, ill see you next week then"

Jace mencium bibirku lembut, lama-lama ciuman itu berubah menjadi sangat kasar dan menuntut, disela-sela ciuman aku berbisik "Jonathan"

"Its me, my baby bitch"
Jawab Jonathan dengan seringai kejamnya.

"Jonathan aku merindukanmu" aku mulai terdengar seperti pelacur, aku mulai harus memainkan peranku dengan baik, ill do whatever its takes to make them trust me

"Oh rupanya kau sudah menampakkan sikap aslimu"

"Ya Jonathan, dan aku sangan menginginkan mu"

kukecup bibir Jonathan, dan ia membalasku dangan sangat kasar dan tergesa

"Lets do this bitch"

Jonathan mulai melepas semua pakaianku, menciumi setiap inchi tubuhku,

"Aaarrhhh Jo"

"Yess, say my name baby"

Jonathan meneruskan aksinya membuat aku terpuaskan dan begitupun dirinya, kami tertidur selama beberapa jam, sampai aku terbangun dan tidak menemukan Jonathan di kasurku. Aku memutuskan untuk mandi dan mencari Jonathan setelahnya

" alex, did you see Jace"

" maksut anda tuan Jonathan miss?"

"Oh you know about them? Ah of course you do"

"Tuan ada di ruang kerjanya miss"

"Baiklah, thanks alex"

Aku berjalan menuju ruang kerja Jonathan, ak mendengar sayup-sayup suara percakapan antara Jonthan dan seseorang

"Tuan memang saat ini ada beberapa kelompok yang mulai menyerang cartel kita, saya yakin ininada hubungannya dengan nona Clarissa, karena mereka digerakan oleh Mr. G"

"baiklah cari tau latarbelakang pengecut itu, dan segera laporkan detailnya padaku"

"Baik tuan"

Seorang pria berjalan ke arah pintu dan sedikit kaget, melihat ku ada di depan pintu, dan ia berlalu begitu saja, aku masuk menemu Jonathan

"Jo? apakah aku menganggu mu?"

"Ada apa?"

"Bolehkah aku pergi berbelanja?"

"Ya, aku akan menemanimu"

"Wow aku tidak menyangka kau akan meluangkan waktu berhargamu hanya untuk menemaniku berbelanja"

"Clarissa, aku mungkin kejam, namun aku tau bahwa aku tidak suka kau jauh dariku, aku tidak mengerti apakah ini cinta, karena aku tidak pernah dicintai sebelumnya namun aku tau bahwa saat ini kau adalah hal penting dalam hidupku"

Aku tidak mengerti apakah secepat itu Jonathan mempercayaiku, ataukah diapun memainkan permainan yang sama denganku?

"Ya, terimakasih untuk itu" aku mendekat dan sedikit berjinjit untuk mencium Jonathan. Lalu aku pun kembali kekamarku untuk bersiap, saat ini aku belum bisa menemui Gideon.