Khilafku

19 0 0
                                    

Sebermula kisah, tentang hidup yang mempunyai pilihan. Dan atas keterlanjuranku, aku telah memilih jalan yang salah. Aku akur, aku salah dalam memilih. Dan kerana itu, jalan yang kiniku lalui terlalu sukar ranjaunya. Hingga memaksaku tertunduk sujud, menyesal di atas sebuah keterlanjuran.

Namun, waktu itu terlalu terburu pergi. Engkau pun pergi. Dan kini tamanku terlalu sunyi dan sepi. Kini masih lagi sendiri, menjalani hari dengan sebuah hukuman yang ku cipta untuk menebus segala kesalahanku. Walau aku tahu ianya tidak akan mampu melegakan batinmu.

Sepanjang kedewasaan ini, usia mematangkanku. Agar lebih berhati-hati. Pada sebuah hati yang lembutnya, untuk rabbi. Tuhanku, rahmatMu seluas langit dan bumi. Aku hanya berharap, untuk memiliki kasihMu yang tersisa untukku. Biar tak terjalin cinta dibumi, hanya ampunanMu yang terlalu ku damba. Agar semi kasihMu bertunas dengan mekar di taman hati. Aku, insan yang khilaf.

- Pendosa, tanpa henti

Unwritten Where stories live. Discover now