Pengajaran yang terbaik

16 0 0
                                    

Ini bukanlah puisi. Untuk memujuk hati yang pernah melukakan. Agar engkau sentiasa terlihat menang di baris kalimat.

Tinta ini ku coret lewat waktu senja, agar sirna dosanya tenggelam bersama mentari. Biarlah aksara ini menjadi mata pedang yang menghunus tajam menikam ke relung hati.

Inilah persembahanku, di atas pentas dunia. Aku menari dan  menyanyi semahunya. Lalu terlihat sumbang pada langkahku. Garau terdengar nyanyianku. Pentasku melabuh tirai.

Hidup ini terlalu banyak mendewasakanku. Tentang erti sebuah perhubungan. Dan apabila tersalah langkah, mundurlah kembali. Akui khilafmu, dan lanjutkan hidup. Kerna manusia itu tak pernah lari dari melakukan kesilapan.

Asal kau sudi memaafkan dirimu, maka sesungguhnya, engkau telah dewasa.

Lupakanlah, dan terus berjalan.

- You were my biggest mistake, but my favorite lesson. Always writing this for you.

- Lelaki biasa

Unwritten Where stories live. Discover now