"The Otaku Killer" Tsutomu Miyazaki
Sc : keripikpasta.gaKata “Otaku” di berbagai belahan lain, termasuk Indonesia, mungkin terdengar seperti istilah yang biasa saja .
Otaku berarti penggemar fanatik dari berbagai produk Jepang, seperti manga, anime, hingga video games. Namun ternyata di negara asalnya sendiri, istilah “otaku” didefinisikan negatif. Bahkan para otaku sendiri seringkali didiskriminasikan oleh masyarakat Jepang. Mungkin salah satu alasannya, karna pembunuhan berantai sadis yang dilakukan oleh Tsutomu Miyazaki atau yang lebih dikenal dengan julukan “Otaku Killer”.
Tsutomu Miyazaki lahir di Saitama, Tokyo pada 21 Agustus 1962. Ia tak hanya pembunuh berantai, namun juga kanibal dan penderita nekrofilia.
Miyazaki lahir dengan cacat fisik akibat lahir prematur, yakni telapak tangan dan jari2nya menyatu. Cacat lahiriah inilah yang menyebabkan ia tumbuh menjadi anak yang pendiam dan pemalu. Kita hanya bisa membayangkan, perlakukan semacam apa yang diterimanya dari teman2nya fisik seperti itu.
Ia mendapat penolakan dari kedua orang tuanya dan kedua saudara perempuannya. Satu2nya yang menyayanginya dengan tulus hanyalah sang kakek. Namun ketika kakeknya meninggal pada 1988, ia menjadi depresi, bahkan memakan sebagian abu kremasi sang kakek. Pada masa inilah, ia mulai melakukan pembunuhan berantai.
Korban pertamanya adalah Mari Konno, seorang gadis berusia 4 tahun yang ia culik tepat sehari setelah ulang tahunnya yang ke-26. Ia membunuh gadis itu lalu membuang mayatnya, namun kembali setelah mayat gadis itu membusuk untuk mengambil tangan dan kakinya untuk disimpan sebagai trofi yang kemudian ia simpan di dalam lemari.
Korban kedua adalah Masami Yoshizawa (7 tahun) yang juga ia culik dan ia bunuh di tempat yang sama ia membunuh Mari. Ia kemudian menculik Erika Namba (4 tahun) dan membunuhnya.
Namun aksi tersadis ia lakukan pada korban terakhirnya, Ayako Nomoto (5 tahun) yang tak hanya ia bunuh, namun juga ia mutilasi. Sama seperti korban pertamanya, Tsutomu juga menyimpan potongan tangannya. Namun tak hanya itu. Ia juga meminum darah gadis itu serta memakan dagingnya.
Pada Juli 1989, aksi Miyazaki akhirnya usai ketika polisi menangkapnya atas tuduhan pelecehan seksual pada gadis di bawah umur. Ketika menyelidiki apartemennya, polisi menemukan bukti atas segala kejahatannya, juga ribuan materi2 berupa kaset anime serta manga, khususnya manga porno atau “hentai”.
Inilah yang menyebabkan media mengutuknya sebagai Otaku Killer dengan beralasan kebiasaan membaca manga-lah yang membuatnya menjadi pembunuh berantai.
Salah satu ciri khas menakutkan dari pembunuh berantai ini, melalui pengakuan para keluarga korban, adalah ia seringkali menelepon keluarga korban. Ketika diangkat, Miyazaki hanya diam tanpa mengatakan sepatah katapun. Jika tidak diangkat, maka telepon akan terus berbunyi hingga 20 menit tanpa henti.
Selama jalannya pengadilan, Miyazaki terus menyalahkan alter egonya (ia sepertinya memiliki kepribadian ganda) bernama “Rat Man” yang melakukan pembunuhan2 itu. Ia bahkan menggambar Rat Man dalam bentuk manga. Ayah Miyazaki menolak untuk membayar pengacara untuk membela anaknya dan akhirnya bunuh diri pada 1994. Pada 1997, Miyazaki dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi dengan cara digantung pada 2008.
================================
Agak sadis ya, tapi semoga otaku - otaku di Indonesia orangnya baik - baik.
Jangan lupa vomentnya ya
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTERY OF THE WORLD
رعبTerkadang apa yang ada dalam hidup mu tak sepenuhnya kau pahami. Terkadang segala hal yang kamu miliki menyimpan teka teki nya tersendiri. Namun kerap kali semua itu mengundang rasa penasaran mu untuk mengetahui dan mengenalnya lebih jauh. Sayang...