[22]

2.7K 172 1
                                    

2/3 triple update ^^

bambam melajukan mobilnya menuju apartemen lisa. perasaannya bergemuruh. ia telah menugaskan beberapa mata-mata untuk mengawasi lisa kemana pun ia pergi belakangan ini dan hasil yg ia dapat malam ini adalah kunjungan adiknya yg pergi kerumah sakit.

mata-matanya memotret kepergian lisa bersama seorang pemuda yg ia ketahui bernama Jeon jungkook mendatangi dokter kandungan dan ia terkejut bukan main.

teng tong

bambam menunggu dengan tidak sabaran didepan pintu. hingga hampir tiga menit menunggu barulah sang adik muncul dibalik daun pintu dengan penampilan yg entah bagaimana bambam mendeskripsikannya. kacau.

"lisa, ... " bambam memeluk lisa.

"Phi ... " lisa cukup heran dengan kakaknya. "masuklah," lisa membimbing bambam masuk.

keduanya duduk diruang TV. lisa mengambilkan bambam air minum lalu duduk disamping pemuda itu dengan posisi yg saling berhadapan.

"kenapa Phi kemari ? aku sudah bilang ke papa kalau akan pulang besok pagi," tanya lisa. bambam terdiam sejenak.

"lisa, apa semua baik-baik saja ?" alih-alih menjawab bambam justru bertanya hal lain.

lisa merasa ada gemuruh didadanya mendengar pertanyaan bambam. memang sederhana namun mampu membuat lisa tercekat. keadaannya jauh dari baik. ia merasa tertekan dan frustasi. bagaimana itu bisa dikatakan baik-baik saja ?

"a-aku baik- ... baik saja," lisa menjawab dengan masih mengatasi tenggorokannya yg tercekat.

"kau yakin ?" tanya bambam. tidak menjawab, lisa mengangguk.

"lisa," bambam memegang tangan lisa. menggenggamnya.

"apapun yg terjadi, katakan padaku." lisa merasa heran dan bingung tentang apa yg coba bambam katakan. "ya ... ?" balas lisa ragu.

"aku tidak mau adikku menderita karna tindakan orang yg semena-mena padamu. apapun yg terjadi padamu katakan padaku, sekecil apapun. aku akan melakukan apapun untuk membalas perbuatan orang yg telah melukaimu," bambam menatap lisa dalam. sedangkan lisa hanya bisa mematung, mencoba mencerna dengan tepat ucapan bambam.

"lisa, kalau kau tidak menginginkan perjodohan ini katakanlah pada papa dan mama dengan baik, jangan lampiaskan pada dirimu sendiri dengan cara yg buruk, dengan cara yg salah." lisa menelan salivanya.

"Phi ... , sebenarnya apa yg ingin kau katakan ?" tanya lisa akhirnya karna tidak juga mengerti. bambam tidak menjawab. ia menatap lisa dengan pandangan yg tak dapat dibaca, dipahami, dan dimengerti oleh lisa. bambam melepas genggaman salah satu tangannya dengan tangan lisa lalu menyentuh perut datar lisa membuat lisa tersentak.

"siapa ?" tanya bambam. ia tampak menahan amarahnya.

pertanyaan yg bahkan hanya satu kata itu mampu membuat lisa panik. ia mematung dengan keringat dingin meluncur mulus dari pelipisnya. detak jantungnya tak dapat dikontrol, desiran darahnya terasa kencang dipembuluh darahnya, entah bagaimana ekspresi lisa sekarang, bambam sendiri tidak dapat memahaminya.

lisa hanya diam. apa bambam tahu ? matilah dirinya. oh Tuhan, mengapa kau tidak menyertaiku ? aku sudah memintamu untuk menyertaiku, batin lisa berteriak. merasa tidak ada jawaban, bambam mengulangi pertanyaannya dengan lebih jelas.

"siapa ayahnya ? ayah anak ini ?"

•••

jungkook menghentikan mobilnya ditengah jalan dengan mengerem mendadak. perasaannya campur aduk. ia kembali mengingat apa yg terjadi sore tadi, apa yg diucapkan dokter tadi dan apa reaksi lisa. ia tidak menginginkan ini terjadi. bukan ini yg ia inginkan terjadi.

Saturday [LisKook] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang