Bolehkah?
Bolehkah diri ini merindu?..Rindu..
Ya. Satu kata yang selalu sibuk menolak keadaan..Potongan garis cerita yang selalu kulipat rapi namun kadang terbuka dan selalu sengaja menyelinap dalam fikiran untuk ku lihat reka adegannya.
Selalu kubuat sunyi agar terus mengerti hati.
Tapi salah.. nyatanya ia selalu berisik dan semakin berisik riuhkan sesak nya yang terlalu lama berada dalam sunyi..
Namun diri inginkan selalu tersadar ..
Untuk tak selalu merindu, karena ia akan terus berombang ambing karena tak kunjung menepi. Meski tangan yang terlalu lemah ini selalu ku paksa untuk mendayuh lebih kuat, namun rindu tetap tegak di tengah ombak.Astagfirullah terlalu dalam rasanya mendefinisikan rindu. Rindu pada dirinya tetapi bukan pada diriNya..
Ya rabb maafkanlah hati yang telah ku biarkan terlalu lama terbebas dalam jeruji. Terlalu jauh berpijak dalam hutan cerita.
Tolong tabahkan diri ini dalam hal merindu , layaknya langit dan bumi yang hanya bisa melihat dikejauhan dan kadang berharap, tanpa saling menyentuh dan saling tersenyum utuh.
Maafkan diri yang selalu ingin tau apakah suatu saat hati akan mencari ketika merindu atau akan menunggu untuk menyibak kelabu.
Ah mungkin akan tetap kubiarkan seperti ini..
Biar kurawat rindu ini sendiri karena jika hati memang diciptakan untuk menjadi satu , pastilah ia mengetahui betapa sendunya merindu..Biarlah kita sejauh langit dan bumi , karena jika Allah ijinkan kita untuk bersatu kita akan sedekat tinta pada buku..
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrahku
EspiritualHijrah itu menyakitkan. Namun perjuangan ini tak akan ku biarkan sia-sia. this is my HIJRAH