Mimpi buruk terakhir gue adalah Kang Daniel, temen sekelas tahun ketiga dari fakultas gue. Dia disukain sama semua orang, gue gak bercanda. Dia selalu dikelilingin sama temen-temen dan selalu punya senyum konyol di mukanya. Temen lamanya itu ada Yoon Jisung, Kim Jaehwan, Park Jihoon, Park Woojin, dan masih banyak yang lainnya tapi dia gak pernah lepas dari Seongwoo, sahabatnya. Seongwoo itu bener-bener ganteng banget, ditambah dia juga lucu. Dia itu selalu ketawa sama bercanda. Tapi, dia gak seganteng Kang Daniel. Seenggaknya gitu sih kata cewek-cewek di fakultas gue. Tapi, gue sama sekali gak setuju. Menurut gue, Seongwoo yang lebih ganteng. Tapi tetep aja gue gak kenal mereka secara pribadi jadi gue gak bisa bener-bener menilai cuma dari penampilan mereka doang.
Iya, gue tau gue gak bisa menilai Daniel cuma dari penampilannya doang. Tapi ayolah, gue gak bisa berhenti ngungkapin alesan buat terus ngebenci dia.
Daniel itu anak skater, dia selalu ngebawa skateboard biru di bahunya. Gue gak punya masalah sama dia gara-gara dia anak skater. Gue cuma benci sama cara jalannya dia ditambah sama smirk di mukanya seolah-olah dia itu pusat alam semesta, gue selalu pengen muntah liatnya.
Hal yang paling buruk itu sebenernya gue setuju kalo dia ganteng, sama gantengnya kayak Seongwoo. Tapi, ya begitulah Daniel. Itu alesan yang cukup bagi gue buat ngebenci dia. Cowok ganteng itu berbahaya. Gue punya pengalaman buruk karena mereka, terus rata-rata cowok ganteng itu brengsek. Jadi, bakal lebih baik kalo gue ngejauhin cowok-cowok yang kayak Daniel.
Skater Boy Kang Daniel
Kalo masuk kelas semua anak cewek mulai saling bisik-bisik sama ngegosipin tentang Daniel dan Seongwoo.
'Plis deh mereka itu bukan artis.' pikir gue.
Mereka cuma suka karena penampilannya doang. Seenggaknya Seongwoo lucu tapi Daniel ... dia bener-bener ganteng.
"Batu, gunting, kertas. Yang kalah bakal nanyain nomor teleponnya," kata anak cewek di belakang gue.
Beberapa cewek berganti kursi dan duduk lebih deket dengan mereka. Apa mereka punya harga diri? Gue pengen ngeabaikan tapi mereka terus aja ngobrol tentang Daniel. Daniel. Daniel. Daniel. Daniel.
Gue sama Daniel mulai kuliah di tahun yang sama tapi gue selalu berasal dari kelas yang berbeda (kelas yang sama dibagi jadi dua kelas atau lebih karena begitu banyak siswa). Baru pada tahun ketiga akhirnya gue satu kelas sama dia. Nah, gue pernah denger tentang dia sebelumnya tapi gue gak pernah merhatiin. Sekarang setelah gue satu kelompok dengannya, gue harap gue gak pernah ketemu sama dia. Kelas selalu ricuh karena para fangirl dan guru selalu muji-muji Daniel.
Kim Mina, sahabat gue sejak hari pertama. Yah, dia ini selalu jatuh cinta sama cowok ganteng plus keren.
-----
"Kira-kira Niel bakal ngedate sama orang kayak gue gak ya?" katanya setengah mimpi setengah sadar di jam istirahat gini. Sayangnya, tahun ini kita berdua gak bertepatan di kelas manapun.
"Gue sih gak bakal mau date sama Niel meskipun dia ngajakin gue." kita berdua suka manggil Daniel itu Niel.
"Jangan ngomong kayak gitu, bisa aja lo jatuh cinta sama dia."
"Pfft, gak akan pernah, tapi dia juga gak bakal pernah tertarik sama cewek kayak gue toh dia punya banyak cewek yang tergila-gila sama dia."
"Kalo gitu, apa dia bakal notis gue? Gue kan tergila-gila sama dia."
"Lupain aja, lo tau lagu SHINee itu? Amigo, lo tau apa itu? Gue bakal menderita kalo gue jatuh cinta sama cewek cantik. Hal yang sama berlaku buat cowok ganteng." gue gelengin kepala. "Tahun depan, tahun terakhir kita. So, let's work hard, oke?"
"Eh, lo mah gak asik, lo udah kayak nyokap gue aja. Jatuh cinta sama cowok ganteng adalah bagian dari pengalaman kuliah." katanya sambil senyum. "Gue iri sama lo, lo punya kelas yang sama bareng Daniel sama Seongwoo lo pasti satu-satunya cewek yang benci Daniel di seluruh fakultas."
"Terserah lo aja, gue mau pergi ke perpustakaan buat belajar, bye."
"Halah, sok banget belajar lo, yaudah sana." Dia meluk gue sebentar terus pergi ke arah yang berlawanan.
Perpustakaannya kosong, cuma sedikit orang yang ada di sana. Ujian tengah semester satu minggu yang lalu dan setiap orang ngehindar buat belajar sebanyak mungkin sampe masa ujian berikutnya. Tapi, gue udah punya banyak bacaan dan gue gak mau mereka menumpuk. Gue milih tempat kosong di meja besar buat enam orang tapi karena perpustakaan sepi, gue bisa ngegunain keseluruhan meja dengan bebas.
Gue udah baca sepuluh halaman saat sekelompok cewek memasuki ruangan. Mereka berbicara sambil bisik-bisik tapi gue masih bisa denger semuanya. Seseorang ngebungkam mereka. Mereka berhenti berbicara beberapa menit tapi kemudian mulai berbicara lagi.
"Nyebelin banget sumpah." gumam gue frustrasi. Jelas gue jadi gak fokus lagi.
Gue masukin barang-barang gue ke tas dan mau pergi saat seseorang duduk di depan gue-di meja yang sama. Kenapa dia duduk di sini padahal ada banyak tempat kosong?gue mendongak buat ngeliat orang itu, dan gue ngeliat cowok berambut coklat karamel.
Yap, dan dia adalah Kang Daniel, cowok yang paling gue benci.
"Gue mohon, jangan pergi." bisik Kang Daniel.
Lah??
-TBC-
Ayeeyy ini fanfict pertama gue tentang Daniel >< uugghh, kemana ff Kris Wu? Gue delete :')) abisnya otak gue buntu.
Shimmie shimmie Kokobop
I hope u like it~
Annyeong :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesempatan ─ Kang Daniel✔
RandomKetika gue mutusin buat ngasih kesempatan ke cowok yang paling gue benci, Kang Daniel.