2. Change pt.1

416 64 1
                                    


Seoul, 2017

Jisoo yang dulunya periang dan mudah bergaul menjadi gadis yang tertutup dan penakut. Jisoo kini bersekolah di Hanlim High School dan usianya 18 tahun.Kini Jisoo berjalan memasuki kelasnya dan duduk di bangku-nya yang paling belakang. Jisoo berjalan dengan kepala menunduk dengan rambut yang digerai untuk menutupi wajahnya.

"Jisoo-ya, ada yang harus ku bicarakan denganmu" ucap Nayeon sahabat dekatnya dari SD

"Apa Nayeon-a?" tanya Jisoo

"Aku akan pindah ke Gwangju mulai besok, Mamaku bilang aku terlalu bahaya untuk bersekolah disini" jawab Nayeon

"Maafkan aku Nayeon-a gara-gara kau dekat denganku, kau juga harus mengalami semua pembullyan ini" balas Jisoo

"Tidak apa-apa Jisoo-ya aku kan sudah pernah bilang kepadamu bahwa aku percaya kau tidak akan seperti dia meskipun kau anaknya, yang melakukan kesalahan kan ayahmu bukan kau. Aku akan terus menjadi sahabatmu kan, lagipula kau bisa menghubungiku selalu kok" ucap Nayeon panjang

Mereka lalu berpelukan dan sungguh Jisoo merasa sangat berat hati sekarang. Satu-satunya sahabatnya akan pergi dan dia akan sendiri menghadapi sekolah ini. Bagaimana tidak sedih, Jisoo bersekolah disini dia selalu terbully.

Siswa sekolah ini menganggap bahwa Jisoo tidak pantas untuk sekolah dengan alasan bahwa seorang anak pembunuh maka anaknya juga pembunuh. Jisoo muak dengan semua pandangan masyarakat itu. Dia ingin menyalahkan ayahnya mengapa dia melakukan hal yang membuatnya sampai menerima perlakuan seperti ini baik di sekolah ataupun di lingkungan masyarakat.

"Hey hari ini ada pelajaran memasak dan kau liat si nomor 27 itu sedang memegang pisau besar apa jadinya kalau dia memegang pisau tersebut dan membunuhmu" ucap salah satu murid

"Memang siapa si nomor 27 itu?" tanya murid yang lain

"Kau bodoh atau pura-pura tak tahu, dia Kim Jisoo anak si pembunuh Kim Namjoon" jawab murid tersebut

Jisoo yang tak tahan dengan semua ini dia langsung menancapkan pisau ke wortel membuat semua murid terkaget. Dia jalan menghampiri murid-murid yang lain dan izin ke UKS karena merasa pusing. Tentunya, Jisoo bukan pusing karena dia sakit tetapi pusing karena cemoohan teman-temannya. Sampai di UKS dia langsung berbaring dan menangis.

FLASHBACK, SEOUL 2007

Jisoo kecil sedang menonton film kartun Larva bersama Hyeji tiba-tiba terhenti karena suara telepon yang berdering. Hyeji langsung mengangkat telepon tersebut dan langsung menjerit. Jisoo yang mendengar suara jeritan Hyeji langsung menghampiri.

"Ibu, ada apa?" tanya Jisoo

"Tidak ada apa-apa nak, sekarang ibu ada urusan mendadak Jisoo tunggu dirumah sebentar ya bersama Paman Han. Jangan nakal ya" jawab Hyeji dengan menahan tangis nya

"Iya Ibu, jangan pergi lama ya" ucap Jisoo

Hyeji langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi sambil menangis. Telepon tadi adalah dari polisi yang membawa kabar buruk.

"Maaf, anda Nyonya Kim Hyeji istri dari Kim Namjoon, saya memberitahukan bahwa sekarang suami anda kami tangkap karena menjadi tersangka atas pembunuhan Min Yoongi. Mohon datang ke Kantor Polisi Gangnam-gu sekarang" jelas Polisi

Sampai di Kantor Polisi, Hyeji langsung mencari keberadaan suaminya. Ekor matanya menangkap Namjoon yang sedang duduk di dalam sel sementara. Hyeji melihat kondisi Namjoon sekarang yang sedang kacau, wajah lesu dengan tatapan kosong dan baju yang dipakainya penuh dengan darah.

Serendipity : FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang