|9|

45 1 0
                                    

Mencari seseorang yang mencintai kita dengan tulus itu tidak mudah! ujar Jihan.

•••

"Rana, Devano kemana sih? Kok kagak ada ngabarin gue?" sahut Billa.

Billa yang duduknya didepan Rana memutar tubuhnya kearah belakang kearah Rana.

"Sibuk kali!" sahut Rana.

"Masa dia ngabarin gue selalu malam, kagak pernah pagi atau pun siang."

"Namanya juga beda waktu. Pastinya dia disana punya kegiatan."

Billa kemudian langsung memutarkan arah badannya kedepan.
Setelah itu, Rana memanggilnya.

"Bil gue mau ngomong sesuatu tentang Devano."

Billa langsung memutarkan badannya kebelakang.

"Kenapa sama Devano?" sahut Billa.

"Sebenarnya, Devano sakit."

"Sakit? Sakit apa? Parah? Jadi dia gimana?" sahut Billa yang penuh khawatir.

"Sakitnya kambuh tadi malam."

"Ha, kambuh? Emang dia sakit apa!"

"Sebenarnya, dia punya penyakit tipes stadium 2."

"Ha? Serius lo Ran?" Billa merasa terkejut mendengarnya.

"Gue serius. Makanya tadi malam dia kagak ngabarin lo."

"Astaga. Jadi kondisinya gimana?"

"Udah dibawak kerumah sakit. Kondisinya udah agak lumayan kagak seperti awalnya."

Setelah mendengar itu Billa merasa dadanya terasa sesak, jantungnya bertedak kencang. Dia tidak menyangka ternyata pacarnya mempunyai penyakit tipes stadium 2. Sebelumnya, dia belum tau hal ini. Mungkin Devano tidak mau memberitahunya agar dia tidak cemas. Tapi sekarang dia sudah tau dan rasa khawatir pun terlihat dari wajahnya.

Billa hanya bisa berdoa dan terus berdoa untuk sang kekasih.

Ingin sekali dia bertemu dengan Devano, menjenguknya dan melihat bagaimana kondisinya. Tapi keadaannya tidak mendukung. Jarak yang sangat jauh sehingga dia tidak bisa bertemu dengan Devano.

Hari demi hari, waktu terus berjalan. Sudah 5 hari Devano tak ada kabar. Billa terus mengirim pesan ke Devano tapi tidak satu pun pesan darinya dibalas.

Billa mencari tau tentang Devano ke Rana, dan ke sepupunya yang lain. Tapi mereka tidak memberitahunya. Billa merasa hampa dan gelisah. Rasa khawatir yang terus datang kepada dirinya membuat Billa galau sangat merana.

Saat disekolah, jam pelajaran Mulok tanpa tidak sengaja Billa melihat ada sosok seperti Devano disekolah. Tepatnya dia duduk didepan kelas XII Ips 2.

Billa terus melihat cowok itu, wajahnya hampir mirip dengan Devano merasa Billa rindu sekali dengannya.

"Teman-teman." sahut Billa memanggil teman-temannya.

"Apa sayangku." sahut Ona dengan manja.

"Liat itu deh. Mirip bangetkan sama Devano." sahut Billa sambil menunjuk kearah cowok itu.

"Eh, iya kok mirip ya? Jangan-jangan itu Devano." sahut Nova.

"Gak mungkinlah! Devanokan di Australia, kenapa bisa disekolah kita." sahut Billa.

"Mirip banget gile!"sahut Jihan.

"Gak mirip tau! Beda banget, beda jauh! Gantengan koko gue kali!" sahut Rana.

"Kayaknya kakak kelas kita tuh!"

"Gimana kalau kita cari tau aja siapa dia?" sahut Jihan.

"Boleh juga."

Billa dan teman-temannya pun mencari tau informasi tentang cowok yang mirip dengan Devano itu.
Bertanya dengan kakak kelas yang mereka kenal, dan mencari media sosial sicowok itu.

Dan akhirnya, Ona yang pertama menemukan informasi sicowok itu dan mendapatkan pin BBMnya. Namanya adalah Fandio Karel kelas XII Ips 2.

Karena Ona sudah berteman dengan Fandio diBBM, Ona langsung mengechatnya dengan basa-basi yang dia miliki dan Ona pun menyimpan fotonya. Kemudian Ona langsung memberitahukan kepada Billa bahwa cowok yang mirip dengan Devano itu namanya adalah Fandio Karel. Ona pun langsung mengirimkan foto Fandio ke Billa.

"Bil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bil. Emang mirip ya sama Devano. Namanya Fandio Karel dia emang kakak kelas kita, yang lo liat tadi di XII Ips 2. Itu fotonya."

"Lo tau dari mana? Dan dapat fotonya dari mana?"

"Gue nanya sama kakak kelas, dan dapat pin BBMnya. Ya langsung gue invite. Terus gue tanya-tanya deh."

"Lo niat banget ya. Terus apa lagi yang lo tau?"

"Rumah dia di Jl. KH. Agus Salim. Itu aja gue tau."

"Lo kalau soal cowok pasti nomor 1 ya Ona."

"Ha Ha cowok nomor 1 itu ya Nando!!"

Sekarang Billa sudah tau nama cowok yang mirip dengan Devano. Billa sedikit kepo, jadi dia mencari tau juga tentangnya.

Billa mempunyai pikiran sedikit tentang Devano dan Fandio. Billa berpikir apakah mereka kembar? Apakah mereka saudara yang terpisah? Billa masih bingung dengan pemikirannya.

Dengan berpikir seperti itu, Billa teringat dengan Devano. Sudah ada beberapa hari dia tidak memberi kabar kepada Billa. Apakah yang sedang terjadi? Billa hanya bisa menunggu saja. Untuk menghilangkan rasa rindunya, Billa melihat beberapa foto Devano dan membaca ulang chattan mereka.

Lagu LDR - Raisa, saat ini menjadi salah satu lagu yang sering didengarkannya.
Dengan lagu itu, Billa bisa mengungkapkan bahwa dia sangat rindu kepada Devano.

Billa ingin sekali mendengarkan suara Devano. Tapi Devano entah kemana. Membalas pesannya saja tidak. Apalagi ingin mendengarkan suaranya.

Rana tidak ada sama sekali memberitahukan kabar Devano kepada Billa. Jika dia ditanya, dia hanya diam. Apakah yang sedang terjadi?

------------------------------------------

Hai para readers...
Thanks banget yang udah baca.
Kritik dan saran sangat diharapkan.
Please, jangan ada silent readers!
Keep Vomment guyss~
Thanks~

DECEITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang