Seorang gadis tengah duduk ditengah mentari yang baru saja terbit dari timur. Ia nampak terengah engah akibat olahraga paginya yang baru saja ia lakukan. "Sabtu gini enaknya ngapain ya" Tanyanya pada diri sendiri.
Sementara itu gadis lain yang baru saja selesai berjogging pun melihat gadis itu. Ia pun memutuskan untuk menghampirinya. "Halo Kak"
"Eh, Shani? Habis olahraga?" Shani mengangguk kemudian duduk di dekat gadis yang lebih tua darinya. "Kak Melody habis jogging juga?"
"Iya hehe"
"Sendirian aja?"
"Iya nih, Lidya gak bisa diajakin. Kamu sendiri?"
"Sendiri juga. Gracianya masih molor, tetangga sebelah juga lagi ribet masak masak" Melody membulatkan mulutnya mengerti. "Gimana sistem sekolah barunya menurut kamu? Ketua OSIS harusnya lebih kritis sih tentang kayak gini"
"Aku sempet dapet protes dari yang lain Kak, mereka bilang 'apaan sih kayak gini' 'capek kalo gini trus' 'aku tuch gak bisa diginiin ciii' tapi ya-"
"Itu yang terakhir yang ngomong Gracia ya?"
"Keliatan ya?"
"Alaynya gak ketolong banget hahaha, trus gimana?"
"Ya gitu deh Kak, ada yang suka juga kok. Kak Beby, Anin, Manda, trus yang emang basicnya suka nari gitu pada suka. Sisca juga suka ada vokal gitu banyak deh. Tapi mending nih Kak mereka bisa milih mana yang mau difokusin gitu. Tapi ya tetep wajib ikut yang lain juga"
"Iya iya aku ngerti kok Shan. Ntar deh ya aku pikirin lagi"
"Makasih Kak"
"Aku duluan Shan" Melody beranjak, Shani ikut beranjak. "Kak Melody mau ke asrama?"
"Mau bareng?" Shani mengangguk, kemudian keduanya berjalan diiringi obrolan sesekali hingga sampai di asrama.
Keduanya berpisah disertai senyuman di wajah mereka. Shani masuk ke dalam lift. "Pagi Kak Viny"
"Pagi Shan, aku duluan!" Viny langsung berlari tergesa gesa. Shani mengenyit heran kemudian mengangkat bahunya tak acuh. Shani segera menuju ke lantai 2.
Ting..
Pintu lift terbuka. Ia keluar dari sana dan berjalan ringan.Cklek..
"Gre?" Shani memanyunkan bibirnya melihat Gracia masih tertidur. "Udah mau siang gini masih tidur aja.. Mana tidurnya kayak gitu lagi" Keluh Shani melihat posisi tidur Gracia."Grreeee bangunn.. Tidurnya jangan nungging gitu, nanti kepalanya sakitt"
"Nghhh, nanti Cii.. Masih pagi banget"
"Jam 8 masih pagi banget?!"
"Biasanya kan jam 7 Ci, molor 1 jam gapapa"
"Aku gak masak hari ini"
"Minta sebelah"
Shani mendengus. "Kamu tau darimana mereka lagi masak masak?"
"Kemaren ngajakin aku"
Shani mengangguk kemudian menampar pantat Gracia cukup keras. Membuat si empunya pantat menjerit keras. "CI SHANIIIII SAKIT!!!!"
"Dasar Cici jaman now" Gracia memutuskan untuk bangun, wajahnya terlihat sangat kesal akibat kelakuan Shani. "Mandi aja deh" Gracia berdiri lalu menuju kamar mandi.
Sementara itu Shani sudah berada di kamar tetangganya. Penghuni kamar bernomor 16 itu sedang sibuk memasak. "Udah 2 jam lebih masih masak?"
"Hehe, tadi kekurangan bahan Ci, trus Ci Dey langsung ke kantin minta bahan tambahan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seishun Academy
Fanfiction[Sequel Seishun High School] Sistem sekolah yang baru terkadang memaksa kita untuk beradaptasi atau memaksa kita untuk menyerah dan keluar. -Anin