5 Oktober 2017
Shani masih merengut akibat perlakuan Gracia dan seluruh teman temannya yang tak mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Padahal ia ketua osis disini. Harusnya ia lebih terkenal daripada Gracia ataupun siswi lainnya.
Disampingnya Gracia sibuk bermain game sambil bergumam tak jelas. Game yang akhir akhir ini dimainkan oleh seluruh siswi Seishun. Namun sayang ia tak begitu suka memegang ponsel bahkan ia juga tak mengerti kenapa tiba tiba muka Gracia masam atau senang seperti ketiban uang satu triliyun.
"Yah mati" Gumam Gracia kemudian meletakkan hpnya sebentar. "Ci makan donk"
"Kamu gak inget hari ini hari apa?"
"Apa? Hari kamis kan? Emang kenapa? Aku laper tau ci!!" Rengek Gracia sambil menggoyangkan kaki Shani. "Aku gak mau masak sampe kamu tau hari ini hari apa!" Ucap Shani kemudian berdiri.
"Iya iya!! Selamat ulang tahun ciciku. Sayangku. Banciikuuu" Shani menatap kesal ke Gracia yang bicara seperti itu.
"Apasih banci banci. Aku cewek tulen tau! Udah pernah liat kan!!" Ketus Shani kemudian melempar bantal ke arah Gracia.
"Iya iya. Aku kan cuma bercanda! Jangan dianggep serius donk!" Gracia melempar balik bantal yang sebelumnya dilempar oleh Shani. Shani merengut. "Gak jadi aku buatin makan. Sana beli sendiri ke kantin"
Gracia memanyunkan bibirnya. "Dibercandain dikit aja ngambek! Giliran bercanda maunya sepuasnya se suka hati! Gak mikirin perasaan orang!" Cibir Gracia kemudian berdiri mengabaikan Shani yang juga menatap kesal ke arahnya.
Shani terdiam. Ia kembali mencerna apa yang baru saja Gracia katakan. Apa yang baru saja Gracia katakan itu semua benar. Ia selalu bercanda terhadap Gracia semau dia tanpa memperhatikan Gracia yang menangis atau kesal hingga kabur dari kamar. Dan Gracia hanya bercanda seperti itu bisa membuatnya kesal. Bagaimana dengan perasaan Gracia yang bahkan setiap hari ia bercandain hampir terlewat batas.
Shani meraih ponselnya, ia melakukan call ke Gracia.
"Gre.." Lirih Shani memanggil Gracia. "Apa!?" Ketus Gracia dari sebrang telfon.
"K-kamu dimana?" Tanyanya ke Gracia hati hati. "Katanya suruh ke kantin, gimana sih?!" Shani meringis mendengar nada bicara Gracia.
"Aku masak Lele goreng kesukaan kamu nih, mau nggak?" Tawar Shani. "Gak!!"
"Maaf deh udah bikin kamu ngambek kayak tadi. Aku tau aku salah. Selama ini aku selalu bercanda semau aku, sesuka hati aku tanpa mikirin perasaan kamu. Tapi giliran kamu bercanda sedikit aja aku udah ngambek. Kamu yakin gamau lele goreng buatan Cici kesayangan kamu ini?"
"Mau mau, aku on the way yaaa Cici sayangku"
******
Shani tengah duduk memperhatikan teman temannya yang saling mengobrol ceria menanti dimulainya acara. Acara kali ini bukan Osis yang menyelenggarakan melainkan alumni dari Seishun sehingga Shani dan Osis lain hanya duduk memperhatikan beberapa alumni lalu lalang menyiapkan acara yang 1 jam lagi dimulai.
Shani duduk menanti kekasihnya yang baru saja ijin untuk ke kamar mandi sebentar. Shani menepuk paha Anin pelan. "Anin"
Anin menoleh. "Kenapa Ci?" Michelle yang sebelumnya mengobrol dengan Anin ikut menoleh ke arah Shani.
Cup.
Shani mencium pipi Anin sekilas. Membuat Anin kaget membeku. Sementara Michelle merengut. "Ci Shani kok cium cium sih" Michelle menarik Anin dan duduk di sebelah Shani. Shani terkekeh. "Lucu banget kalian ini"Michelle merengut. Shani mencium sudut bibir Michelle membuat Michelle juga kaget. Gracia melihat itu langsung berlari kecil dan dudul diantara Michelle dan Shani. "Nakal ya Cici" Shani terkekeh.
"Aku sayang deh sama kalian bertiga" Ucapnya sambil tersenyum senang.
Gracia menyenggol bahu Shani tak suka. "Apasih senggol senggol. Ntar kalo aku pake semboyan senggol cium gimana?"
"Yaudah" Gracia menyenggol bahu Shani. Shani langsung mencium Gracia tepat di bibirnya. Gracia membelalakan matanya kaget tak menyangka Shani akan mencium nya saat ini juga.
"Ekhem, permisi bidadari bidadari jangan ciuman disini ya banyak anak anak dibelakang" Shani melepas ciumannya dan menatap Desy yang kini duduk disampingnya bersama Okta.
"Test. 1. 2. 1. 2. 3" Jeje berdiri di atas panggung. "Yo yo selamat siang semuanya!!"
"Siang!!" Sorak mereka kompak.
"Jadi disini gw bakal isi acara sama temen gw satu lagi. Tapi gak tau ini anak ilang kemana ya" Jeje melirik jamnya dan melihat ke back stage. "Yaelah yaudah kalo gitu. Kita mulai aja ceritanya ya. Mari kita sambut ibu kepsek kita. Melody!!"
******
Acara baru saja usai, Shani yang ngantuk sudah tertidur dipundak Gracia sejak pertengahan acara. "Anin, Michelle. Bantuin donk" Anin dan Michelle menggeleng. "Gamau"
Veranda datang menghampiri Shani dan Gracia bersama dengan Elaine dan Sofia. "Aduuh enak banget daritadi bobok di pundaknya Gracia" Ujar Elaine datang dengan menggengam tangan Sofia erat.
"Ci Ilen apaan sih?" Cibir Gracia kesal. Shani mengerjapkan matanya karena terganggu. "Hoamm" Shani menguapz tangannya menutupi mulutnya. "Loh udah selesai?"
"Daritadi" Jawab Gracia ketus. "Oh yaudah" Shani bangkit. "Aku pergi dulu ya, ada urusan" Ucap Shani santai. Baik Veranda, Elaine maupun Sofia sama sama bingung dengan sikap Shani barusan. "Udah gak usah bingung. Cici kalo bangun tidur suka gitu. Gak tau mau ngapain"
"Emm. Ci Shani ultah kan Gre?"
"Kenapa Ci Sop?" Tanya Gracia heran. Sofia mendekatkan dirinya dan membisikkan sesuatu ke telinga Gracia.
******
Shani baru saja menemui Melody dan Haruka selaku penanggung jawab acara yang akan diselenggarkan seminggu ke depan. Ia kini sudah berada di depan pintu kamarnya.
Tangannya memutar knop. Lampu di ruangan ini mati. Apa Gracia sudah tidur? Atau dia ada di kamar lain? "Aku pulang" Ucap Shani kemudian melangkah masuk sambil melihat ke sekeliling.
Shani melihat seseorang tidur di kasur Gracia. "Oh iya, dia udah tidur" Ucapnya pelan kemudian melangkah ke dapur. Ia menghidupkan lampu dapur dan berjalan mendekat ke dispenser.
Lampu ruangan tengah hidup. Shani menoleh. Ia meletakkan gelasnya di dekat dispenser lalu berjalan pelan keluar dari dapur.
Selamat Ulang Tahun
Shani Indira NatioItu lah tulisan yang terbentuk dari beberapa kertas yang tertempel di dinding. Gracia, Sofia, Elaine, Veranda serta Desy berada di bawah tulisan itu. Gracia membawa kue yang diatasnya ada lilin berbentuk angka satu.
"Happy birthday ci Shani!!" Sorak mereka semua tersenyum senang. Shani tersenyum penuh haru. Gracia mendekat. "Tiup lilinnya tiup lilinnya!!" Shani mendekatkan wajahnya dan meniup lilin itu.
"Lilinnya kok cuma angka 1 angka 9nya mana?"
"Ga perlu, karena bagiku Cici itu satu satunya yang aku sayang!!" Gracia tersenyum lucuk. Ia memberikan kue itu ke Elaine lalu memeluk Shani erat.
"Aku sayang banget sama Cici"
"Aku tau"
Tbc
"Eh bentar. Kok kamu kayak masih fresh? Kayak bukan bangun tidur?" Tanya Shani heran.
"Aku daritadi gak tidur!"
"Trus yang tadi tidur di kasur kamu siapa?!"
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seishun Academy
Fanfiction[Sequel Seishun High School] Sistem sekolah yang baru terkadang memaksa kita untuk beradaptasi atau memaksa kita untuk menyerah dan keluar. -Anin