Gracia terbangun dari tidurnya. Disampingnya Rara sedang tertidur pulas. Gadis cilik yang kini sedang ia rawat bersama Sinka itu nampak lucu dan menggemaskan.
Sudah 2 hari ini Rara memilih tidur bersamanya. Karena memang Rara menyukai Shani dan Dirinya merawat Rara. Gadis berusia 6 tahun yang sudah berkacamata itu sedikit terusik karena ulah Gracia mencium pipinya terus menerus. "Raraaa bangunn"
Anak kecil itu mulai cemberut menatap Gracia yang tersenyum kearahnya. "Kamu hari ini ketemu Mamah dulu ya" Rara menggeleng. "Kak Gracia harus ikut yach?" Gracia mengangguk.
"Kita mandi yuk" Rara kemudian bangun lalu berjalan duduk di depan Tv. "Heh.. Kok malah mau nonton TV"
"Kata Mamah ga boleh langsung mandi kalo baru bangun" Gracia mengangguk mengerti lalu berjalan menuju dapur. Ia melihat Shani dengan celemek di tubuhnya sambil memotong daging untuk sarapan hari ini.
"Cicii" Panggil Gracia kemudian berjalan pelan dan memeluk Shani dari belakang. "Kenapa?"
"Laperr"
"Kamu mandiin Rara duluu"
Gracia menggeleng. "Kata Mamahnya Rara gak boleh langsung mandi kalo baru bangun"
Shani terkekeh. "Tuh aku dulu juga pernah bilang kan ke kamu"
"Aku kan bangunnya mepet-mepet jadi ya terpaksa deh" Gracia memanyunkan bibirnya sambil melepas pelukannya. Ia duduk di wastafel sambil meraih cemilan di dekat kulkas.
"Ntar kekenyangan gara gara ngemil trus sarapan yang aku buat gak dimakan gitu?" Shani merebut cemilan dari Gracia lalu meletakkan kembali ke tempatnya.
Gracia semakin manyun. "Yaudah aku nonton TV sama Rara aja. Aku sekarang maunya sayang sama Rara aja gausah sama Cici"
Shani terkekeh, ia pun menggeleng melihat kelakuan Gracia yang semakin hari semakin absurd itu.
Gracia pun duduk di sebelah Rara yang sibuk menonton acara bus biru kecil di TV. "Yuk mandi" Ajak Gracia sambil menusuk pipi Rara.
"Belom iklan" Gracia mendengus. "Yaudah aku mandi duluan" Gracia langsung beranjak dan meraih handuk.
Selang beberapa menit seseorang mengetuk pintu kamar mandi. Gracia membuka sedikit dan menampilkan Rara yang berdiri di depan pintu. "Ikut" Ucapnya manja.
Gracia membuka pintu kamar mandi dan mengajak Rara mandi bersamanya.
*******
Gracia keluar dari kamar mandi dengan Rara berada di belakang punggungnya. "Berat tauu"
"Kak Gracia kan kuaattt"
"Tapi kamu itu beratt..."
"Setidaknya dia gak segendut kamu waktu kecil Gre"
"Apasih Ci" Gracia mendelik kesal ke Shani yang tengah menata makanan di meja makan.
"Rara pake baju dulu" Rara mengangguk lalu turun dari gendongan Gracia dan berjalan menuju kamar.
Gracia lalu duduk dan mulai mengambil sarapan. "Si.. Siapa namanya?"
"Apa? Dhifa?"
"Iya Dhifa, dia mirip banget ya sama Nadse.."
"Kalo kangen mantan bilang aja, gak usah ngode ngode gitu"
"Kayaknya hari ini Cici ngeselin banget deh, kita gak ngobrol dulu hari ini deh"
"Ya terserah kamu Gre"
Rara kemudian datang dan duduk di samping Gracia. "Kak ambilin donk"
"Tuh minta Ci Shani aja" Ucap Gracia dengan nada sedikit ngambek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seishun Academy
Fanfiction[Sequel Seishun High School] Sistem sekolah yang baru terkadang memaksa kita untuk beradaptasi atau memaksa kita untuk menyerah dan keluar. -Anin