[1] Who Are You

541 24 1
                                    

"kau akan kembali lagi ke kost-an mu itu?" tanya seorang pria yang berada di usia 27 tahun. Dan pria itu bertanya kepada wanita yang ada didepannya.

"iyalah oppa. Kenapa sih? Bertanya terus"


Wanita itu jengkel. Beberapa kali laki-laki didepannya ini bertanya hal yang sama dari 2 jam yang lalu. Seakan tidak rela bahwa wanita itu akan pergi dari rumah yang saat ini mereka tinggali.

"kenapa harus disana sih? Kan aku sudah bilang kalau daerah itu berbahaya"

"pertama, karena aku akan tinggal bersama temanku, kedua, jaraknya dekat dengan kampus dan tempat kerja part time-ku, dan ketiga, aku bisa jauh darimu yang menyebalkan, kakak-ku sayang"


"bahkan dia sudah 3 bulan berada disana. kenapa masih kau ungkit, Ji-Min-ah?" tanya seorang pria paruh baya di sisi lain. Lebih tepatnya, ayah dari pria itu.

"baru saja ada kasus pembunuhan didaerah itu. kalau San-Hee jadi korban gimana?"

"kau mendoakan-ku mati oppa? Begitu?"


Wanita memutar kedua bola matanya malas. Dia paling malas jika harus memulai pembicaraan yang tidak penting seperti ini. lebih baik dia melanjutkan sarapannya cepat agar tidak terlambat ke kampus.

Shin San-Hee, ya, nama wanita itu. Dan kakak laki-laki-nya, Park Ji-Min. marga mereka berbeda? Jangan heran. San-Hee adalah anak angkat keluarga Park. Atau bisa dibilang, ayah Ji-Min, Park Myung-Ho merawat San-Hee dari kecil.


"sudahlah Ji-Min-ah. Dia selalu menepati janjinya, kembali setiap minggu kesini. Kenapa kau masih saja bertingkah seperti ini sih?". Kali ini, wanita paruh baya, ibu dari Ji-Min, Ahn Ah-Ra.

"kalian selalu membelanya. sebal"

"oppa yang aneh. Padahal aku biasa-biasa saja tinggal disana. lagian ada temanku disana. aku tidak tinggal sendiri"


Ji-Min kalah telak jika seperti ini. San-Hee mendapatkan banyak perhatian dari kedua orang tuanya, melebihi dirinya sendiri. Tunggu, bahkan Ji-Min adalah anak kandung asli mereka.

Tapi jelas, Ji-Min lebih khawatir kepada San-Hee. Dia adik perempuan Ji-Min satu-satunya. Ji-Min merasa bahagia karena dia tidak lagi menyandang predikat anak tunggal keluarga Park.

"ayo berangkat oppa. Aku nanti terlambat ke kampus"


San-Hee berdiri dan langsung menyampirkan tas selempangnya ke bahunya. Dia mengambil gelas yang berisi susu hangat dan meminumnya cepat. Tak lupa, dia juga mengambil potongan roti lalu dengan cepat ia gigit.

"Jim, nanti kalau sudah sampai dikantor, segera keruanganku ya. aku ingin memberikan suatu berkas padamu. Ada kasus lagi". Kali ini, Park Myung-Ho, ayah Ji-Min, berdiri dan segera merapihkan seragam kebanggaanya. Seragam kepolisian.


Park Myung-Ho, orang yang paling dihormati oleh warga Seoul, seorang kepala kepolisian kota Seoul yang memiliki banyak prestasi.

Sedangkan Park Ji-Min, seorang anggota kepolisian divisi detektif. Ya, Ji-Min seorang detektif yang sebentar lagi akan menerima promosi menjadi ketua Tim Alpha, tim nomor satu kepolisian Seoul.

"ne Appa" balas Ji-Min yang juga langsung berdiri dan mengambil jasnya.

"omma, appa aku berangkat dulu ya! annyeong! Sampai berjumpa minggu depan~"

HEAL [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang