[6] The Thruth

139 12 0
                                    

-

-

Min-Gyu mengambil duduk didepan meja Jung-Kook. Lebih tepatnya serong depan Jung-Kook.

Yang jelas Jung-Kook tidak suka akan hal itu


"ada yang ingin aku bicarakan. Bisa berbicara sebentar?"

"wae oppa? Apa yang ingin kau bicarakan?"


'dasar mengganggu saja' batin Jung-Kook. Jung-Kook menyesap Green Tea Latte-nya perlahan


"bagaimana kabarmu? Baik? maaf akhir-akhir ini kita jarang jalan bersama. hari ini pun juga batal"

"gwenchanayo oppa. Kau kan memang harus fokus dengan kejuaraan itu. asal oppa menjaga kesehatan, aku pasti baik-baik saja"

"jadi----"

"ah iya oppa, bagaimana pertandingan kemarin? Kau tau, beberapa senior bertanya padaku bagaimana hasilnya namun aku tak tahu juga hasilnya kare---"


Jung-Kook jelas menyimak semua pembicaraan mereka. Namun matanya langsung memandang Yoo-Ra yang muncul diantara pasangan itu.

"Yoo-Ra-ya? kau baru datang?"


Jung-Kook dapat melihat dengan jelas raut wajah khawatir pada San-Hee.

Seketika Jung-Kook merasa curiga dengan keadaan yang lumayan canggung itu. jelas, menarik perhatian Jung-Kook sekali.

"kau kenapa Yoo-Ra? kau sakit? Ada apa Yoo-Ra? jawab aku. kau selama ini jarang membalas----"


"aku....hamil"

Jung-Kook tersedak dan sedikit menumpahkan minumannya. Apa barusan yang dia dengar?

Sama halnya dengan San-Hee yang nampak kaget dengan ucapan Yoo-Ra. Jung-Kook yakin itu.


"jinjja?! Dengan siapa Yoo-Ra?! katakan padaku?! Seung-Cheol sunbae? Akan aku pastikan Seung-Cheol sunbae bertanggung jawab pada---"


"Yoo-Ra hamil anakku"


Yash. 2 kali Jung-Kook tersedak dan menumpahkan minumannya. Bahkan kali ini sedikit mengotori kemejanya.


'GILA DIA GILA' batin Jung-Kook yang masih shock dengan apa yang dia dengar barusan.


Jung-Kook dapat melihat mata San-Hee yang mulai memerah. Pastinya wanita itu sedang menahan tangisannya.

"hey. Kalian sedang tidak bercanda kan? Kalian tidak lucu ah"


San-Hee berusaha menganggap bahwa itu lelucon mereka. San-Hee tertawa. Namun tidak dengan kedua orang didepannya itu.

"maaf" ujar Yoo-Ra pelan dan diiringi dengan airmata yang turun dari pelupuk matanya.

Mereka serius. Itu yang ada dipikiran San-Hee.


San-Hee meneteskan airmatanya yang sudah tidak bisa dia tahan lagi. Pernyataan kedua orang didepannya berhasil membuat kepalanya pusing.

HEAL [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang