-
-
"aku----"
Seketika, semua menoleh kearah sumber suara. Siapa lagi kalau bukan suara San-Hee yang sudah ditunggu-tunggu pagi hari ini.
"aku----ingin sendiri"
"aku----butuh waktu"
Nyonya Park menelan ludahnya berat. Inilah yang dikhawatirkannya dari semalam. Namun dokter Han mengatakan bahwa jangan melarang apapun yang ingin San-Hee lakukan.
"aku----akan tinggal dengan temanku"
"jangan----mencariku"
Namun Nyonya Park merasa bahwa dia tidak boleh kehilangan anak yang sudah ia rawat selama 11 tahun lamanya. San-Hee sudah menjadi satu dalam kehidupannya.
"apakah omma masih boleh menelepon atau memberikan pesan?"
"ne"
"berjanjilah untuk selalu berhati-hati dan menghubungi kami kapanpun" ujar ayahnya
"ne"
"aku akan tetap berkuliah dan akan tetap bekerja. Jadi-----jangan khawatirkan aku"
San-Hee segera berdiri dari tempat duduknya dan berjalan lagi menuju kamarnya. Dia mengambil handphone, jaket, dan juga tasnya. lalu dia segera berjalan menuju pintu depan
"akan oppa antar, Hee-ah"
"tidak usah oppa. Aku akan berjalan sendiri"
Keluarga Park bersama-sama menatap punggung San-Hee yang semakin lama semakin menjauh. Hal ini sudah pernah dibayangkan oleh Myung-Ho sebelumnya, bahwa San-Hee akan pergi saat mengetahui semua kebenarannya.
"Jim, tetap awasi San-Hee. Setidaknya aku tidak mau kalau Joo Seung-Ho sampai mendapatkan San-Hee. Kita harus mendapatkan Seung-Ho terlebih dahulu"
"baiklah appa"
"kau tau dimana rumah teman San-Hee yang dia maksud?" tanya nyonya Park kepada Ji-Min
"mollayo omma. Bahkan aku belum tau siapa teman San-Hee itu. tapi sepertinya, rumahnya ada didaerah Gangnam, mengingat San-Hee kerja didaerah itu"
"beritahu omma jika kau menemukan tempat tinggal San-Hee sekarang. Setidaknya kita harus tahu dia berada dimana"
-
-
-
San-Hee berjalan lurus tanpa tujuan. Sekarang dia tidak bisa mendeskripsikan hatinya. Antara marah, sedih, atau merasa bersalah.
San-Hee memutuskan untuk menjauh dari keluarga Park. Ia masih tidak habis fikir karena dirinya sudah dibohongi 10 tahun lamanya.
Siapa yang tidak marah saat mendengar kenyataan seperti ini?
Namun disisi lain, San-Hee juga bertanya-tanya soal kenyataan yang baru dia ketahui ini. ada apa dengannya hingga dia harus dibohongi seperti ini?
Atau ada apa dengannya yang tidak mengingat semua kejadian itu sama sekali? Ya, San-Hee bahkan tidak mengingat apapun soal memori kedua orang tuanya.
Apakah San-Hee hilang ingatan?
"nona mau naik apa tidak?"
San-Hee mendadak terkejut dengan suara pria yang menegurnya. Dia baru sadar bahwa dia sudah berada dihalte bis dan didepannya sudah ada pintu bisa yang terbuka lebar. Sang supir bus masih menunggu jawaban San-Hee
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAL [JJK]
Fanfictionketika suatu 'kepercayaan' membuat keadaan menjadi lebih buruk dan, hanya 'harapan' yang bisa memulihkan kepercayaan itu, author: Windy [10-09-2017]