FZG #15

8.7K 475 1
                                    

Prilly dan Reva kini tengah berada pada surga sekolah,Kantin. Mereka tengah menunggu makanan yang mereka pesan sedari tadi,Dimeja yang paling pojok.

"Ini neng prilly,Neng Reva.. Lah? Den ali mana??" Tanya mbok yum yang punya kantin.

"Masih dikelas mbok,Dia lagi nyatet apa gitu," jawab prilly singkat dengan menyesap juice melon-nya.

Mbok yum hanya manggut-manggut tanda ia mengerti,Prilly pun mengedarkan pandangannya kearah lain,Mencari obyek yang bagus untuk dilihat, Barangkali ada yang bisa membuatnya terinspirasi bukan?

"Prill,Lo tau ngga.. kirun udah pindah ke Luar negeri!" Ucap reva yang sukses membuat prilly membelalakan matanya,Perasaan 2 hari yang lalu saat prilly pergi ke mall,Ia bertemu kirun,Namun kenapa ada gosip bahwa ia sudah pindah? Ahh rasanya teman curhat prilly berkurang satu.

"Woy! Bengong aja!" Sentak reva yang membuat lamunan prilly buyar.Prilly pun langsung bangkit dari kantin dan berlari ke kelas meninggalkan Reva yang sedang meneriaki namanya tak jelas.

"Anehh," gumam reva saat prilly sudah tak ada,Kemudian ia membayar makanan lalu ikut menuju kelas.

.......

Prilly memasuki kelas dengan nafas yang masih terengah-engah,Dari arah kantin memang ia berlari kencang,Entahlah ada apa denganya.

"Enciittt!!" Teriak prilly dengan keras didalam kelas, Beruntunglah didalam kelas hanya ada Ali dan Verrel yang sedang bercanda gurau.Ali melihat prilly dengan alis yang dinaikan pertanda meminta jawaban atas apa prilly memanggilnya.

Prilly berjalan kearah Ali dengan keringat di dahinya, Nafasnya kini sudah agak beraturan,"Kenapa?" Tanya ali.

"Guee..." Ucap prilly mengantung lalu tiba tiba tubuhnya ambruk ketanah,Tanpa ali bisa menangkap nya,Karena jarak prilly dengan Ali masih terlalu jauh dalam jangkauan.

.......

Bau obat obatan di lorong ini sangat menyengat,Ali duduk dengan muka khawatir-nya menunggu Prilly yang sedang diperiksa,Dengan Reva dan juga Verrel.

"Kenapa dia bisa kek gitu sih Rev?" Tanya ali frustasi,Ia sangat menghawatirkan prilly saat ini.

"Tadi gue cuma bilang kalo kirun pindah ke luar negeri eh tau tau di lari ke kelas" ucap reva dengan pelan,Dirinya kini juga menghawatirkan prilly.

"Sabaar li,Lo tenang!" Ucap verrel,Lalu pintu ruangan pun terbuka dan menampilkan seorang dokter yang mungkin umurnya sudah setengah abad.

"Dok.. gimana keadaan Prilly dok?" Tanya ali khawatir.

"Keadaan pasien baik baik saja,Dia cuma kecapean.. Mungkin akhir akhir ini kurang tidur," ucap dokter, Ali pun merasa bersalah atas hal ini, Pasti karena prilly menyiapkan Brithday party-nya. "Pasien sekarang sudah bisa dijenguk.. keluarga pasien harap melunasi administrasi dan menandatangani surat untuk mengambil obat," tambah dokter.

"Saya calon tunangannya dok," ucap ali tegas lalu masuk kedalam ruangan. Verrel-lah yang mewakili ali untuk menebus obat prilly, Reva pun ikut dengan Verrel.

........

"Hei chubby,Lo sakit ya? Sorry ini semua gara gara gue, Seharusnya lo ngga lupa tidur kek gini. Bangun dong!! Gue mau nyicipin masakan lo,Kalo lo bangun,Kita beli ice cream!!" Cerocos ali tanpa henti. Namun tak ada jawaban karena prilly yang masih pingsan,

Hening menyelimuti keduanya,Tangan kiri prilly yang sedari tadi terhubung oleh infus pun ditarik ali lalu ditiup-nya perlahan,Ia tahu bahwa prilly tak suka di-infus,Bahkan dulu prilly saat sakit demam pernah sampai memeluk ali seharian karena tak mau melihat tangan-nya. bisa dikatakan bahwa prilly phobia dengan jarum suntik atau infus.

Friend Zone Goals [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang