Dua sekolah yang hidup berdampingan namun sangat berbeda dalam segala hal, selalu berselisih dan bersaing untuk menjadi yang lebih baik. Apa jadinya jika Jeon Jungkook, seorang siswa pindahan baru ikut terseret dalam rivalitas dua sekolah ini. Ber...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi itu, di YG Girl's High School tepatnya kelas X.4. Susana kelas cukup ramai karena kebetulan para guru sedang mengadakan rapat untuk acara olimpiade Bulan depan. Jadi, apa yang kalian harapkan dari sekumpulan para gadis saat jam kosong? Tentu saja bergossip ria...
"Heyy, apa kalian sudah mendengarnya??"
"Waeyo? Ada apa memangnya?"
"Tadi gue lewat di depan kelas JiSoo sunbae dan nggak sengaja mendengar obrolannya dengan Nayeoun sunbae..."
"Lie bikin gue penasaran. Ada gossip terbaru apa memangnya dari Jisoo sunbaenim?"
"Yang gue dengar, katanya hari ini ada siswa baru di SMA Bangtan. Katanya, wajahnya sangat tampan dan gue dengar prestasi akademiknya juga Bagus..."
"Kyaaa, dengernya aja udah bikin jantung gue dag dig dug. Sayang banget, sekolah kita dan peraturan sialnya bikin kita nggak boleh berdekatan dengan mereka..."
"Ne, padahal gue pengen deketin semua namja keren disana..."
Obrolan dua gadis yang duduk di belakang bangkunya, sukses membangunkan seorang gadis berambut oranye dengan ombre pink di ujung rambutnya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya sebentar, menguap kecil dan beranjak dari bangkunya.
"Loe mau kemana Rosié??" Tanya seorang gadis berambut blonde yang sedari tadi asyik menggabungkan berbagai rumus kimia sambil sesekali mendengarkan gossip dari teman sekelasnya.
"Gue ngantuk, mau tidur lagi. Gue nggak bisa tidur kalai mereka berdua terus berisik dan mengoceh hal-hal yang nggak penting!" Ucap Rosé sambil memegang kepalanya.
"Tapi, bentar lagi rapat para guru bakalan selesai..."
"Nggak apa-apa, gue siswi paling pintar disini. Jadi nggak bakalan jadi masalah jika sesekali gue bolos. Toh, nilai gue bakalan tetap tinggi..."
"Tapi jangan sampai ketahuan Jennie Eonnie kalau loe bolos lagi, gue nggak mau telinga gue dijewer lagi..." Ucap gadis blonde tersebut dengan tatapan memelas yang membuatnya terlihat sangat imut.
"Arasseo..." Balasnya datar kemudian meninggalkan ruangan kelas tersebut.
Sepeninggal Rosé dari kelas mereka. Gadis blonde dengan name tag Lalisa Manoban tersebut berbalik menuju meja belakang dimana dua teman sekelasnya tadi bergossip.
"Nee... Eunha-ssi, Yerin-ssi. Gue jadi ikutan penasaran tentang siswa pindahan di Bangtan. Kalau boleh tau siapa ya namanya?" Ucapnya riang.
"Hee, bukannya loe salah satu siswi yang paling memusuhi Bangtan Boys. Kenapa tiba-tiba tertarik padanya?" Selidik Yerin penuh curiga.
"Jangan-jangan loe suka sama si siswa baru itu?" Ucap temannya yang bernama Eunha.
"Hahaha, tentu saja nggak..." Lisa memperlihatkan senyum manisnya yang mampu membuat namja manapun yang melihanya terpana.
"Lalu, kenapa loe nanyain tentang dia? Jarang banget loe tertarik pada namja. Biasanya loe lebih tertarik sama percobaan-peecobaan aneh loe..." Balas Eunha.
"Hihi, gue cuma penasaran siapa dan gimana orangnya. Jadi gue bakalan tau, percobaan dan racun apa yang bisa gue gunakan untuk mengerjainya. Khukhukhu..." Senyum manisnya berubah menjadi senyum sadis dan seandainya ini adalah dunia Anime ataupun dunia di Webtoon, kalian pasti bisa melihat aura-aura hitam di sekeliling Lisa.
Eunha dan Yerin yang melihatnya hanya bisa bergidik ngeri membayangkan nasib siswa baru tersebut di tangan Lisa.
"Nee, sejujurnya gue malah lebih penasaran kenapa loe mau berteman dengan Roseanné si Nona sok pintar itu?!" Ucap Eunha menatap Lisa. Tangan kanannya menopang dagunya sedangkan tangan kirinya asyik memainkan helaian rambut lurusnya.
"Ceritanya panjang, butuh waktu lama buat menceritakannya. Dari luar, dia memang tampak cuek, arogan dan menyebalkan. Tapi, jika kalian mau berteman dan mengenalnya lebih jauh, kalian pasti akan terkejut dengan sifat aslinya..." Balas Lisa.
"Gimana kami bisa berteman dengannya, saat disapa aja dia menghindar duluan dan menganggap seolah kami tidak ada..." Ucap Eunha lagi, wajahnya tampak kesal saat mengingat sikap Rosé yang acuh tak acuh padanya.
"Lagian, hampir semua siswi disini nggak ada yang suka padanya. Kalau bukan siswi pintar, Yang sajangnim juga pasti udah ngeluarin dia dari sekolah ini..." Ucap Yerin menghela nafas.
"Makanya kami heran kenapa loe, Jennie sunbaenim dan Jisoo sunbaenim bisa berteman akrab dengannya... " Ucap Eunha lagi.
"Intinya yah, kami berempat memang berbeda. Tapi kami saling mengisi kekurangan masing-masing dan saling mendukung tanpa memperdulikan apa kata orang lain. Lagipula, kenapa tiba-tiba jadi membahas tentang kami. Gue masih penasaran nih sama siswa pindahan itu..." Balas Lisa, mata bulatnya tampak berbinar penasaran.
"Benar Eunha-ssi... Gue juga penasaran. Siapa nama siswa Bangtan itu?!" Balas Yerin antusias.
"Nee, kalau nggak salah. Jisoo sunbae mengatakan kalau nama siswa tersebut adalah Jeon Jungkook..."Balas Eunha pada dua teman sekelasnya tersebut. . . . . . .
Satu hal yang mereka bertiga tidak ketahui. Di luar kelas mereka, tepatnya di depan pintu kelas mereka yang tertutup. Seorang gadis bediri mematung di depan kelasnya, tangannya yang sedari tadi memegang knop pintu langsung ia tarik kembali. Niatnya awalnya untuk mengambil ponselnya yang tertinggal di kelas ia batalkan dan ia pun berjalan meninggalkan kelasnya...
