Dua sekolah yang hidup berdampingan namun sangat berbeda dalam segala hal, selalu berselisih dan bersaing untuk menjadi yang lebih baik. Apa jadinya jika Jeon Jungkook, seorang siswa pindahan baru ikut terseret dalam rivalitas dua sekolah ini. Ber...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chaeyoung menatap langit-langit kamar Rumah Sakit tempatnya dirawat dengan bosan. Hampir satu bulan sudah ia mendekam di ruangan bercat putih tersebut.
Dua tahun pertama setelah kematian Taeyeon, merupakan tahun terberat dalam hidupnya. Ia pikir, kehidupannya akan berubah setelah ia pindah ke Australia. Tapi ternyata tidak.
Kehidupannya malah semakin kacau. Park Seunghyun memutuskan menikah dengan Han Seo Hee dan membuatnya semakin membenci dan kehilangan kepercayaan pada sosok ayahnya. Kakek dan Neneknya juga sama saja, sekeras apapun ia berusaha untuk menjadi gadis pintar yang membanggakan keluarga, tetap saja dimata kakek neneknya ia tidak lebih dari sekedar aib.
Tidak ada yang berubah, ia tetap sendirian...
Depresi berkepanjangan ditambah dengan krisis kepercayaan pada orang disekitarnya membuat Chaeyoung mulai tidak peduli pada kondisi kesehatannya. Ia tidak mau makan dan minum, ia juga membuang semua obat yang diberikan padanya. Alhasil, tubuhnya pun semakin kurus.
Gadis berusia 10 tahun itu juga sudah dua kali nekat melakukan percobaan bunuh diri. Enam bulan lalu, ia pernah mengiris pergelangan tangan kirinya di kamar mandi rumahnya. Beruntung, seorang maid yang curiga karena ia tidak kunjung keluar dari kamar mandi menemukannya sebelum Chaeyoung kehabisan darah.
Percobaan bunuh diri yang kedua juga gagal. Karena saat ia hendak menabrakkan dirinya ke arah mobil yang melaju kencang, seorang pria tua lebih dulu menarik tubuhnya.
Malam ini, Chaeyoung berniat untuk melakukan percobaan bunuh diri yang ke-tiga. Ia sudah menghafal jadwal istirahat perawat saat shift malam.
Jam 12 malam, para perawat itu biasanya selesai melakukan pemeriksaan Tanda-tanda vital maupun injeksi medis. Saat itulah, lampu mulai dipadamkan dan mereka beristirahat sejenak. Setelah pengawasan mereka melonggar, ia akan kabur menuju danau di belakang Rumah Sakit.
Ia akan menenggelamkan diri disana!
Tapi, ada satu hal mengganjal yang ingin Chaeyoung lakukan sebelum mengakhiri hidupnya. Ia ingin bertemu dengan Jungkook. Ia ingin melihat wajah Jungkook, memeluknya erat dan mengatakan bahwa ia sangat merindukan namja tersebut.
Chaeyoung menatap lama telepon di samping nakas tempat tidurnya, dengan tangan bergetar ia akhirnya memberanikan diri untuk menekan nomor yang masih dihafalnya. Nomor telepon rumah keluarga Jeon.
Tuuttt...
Tuuttt...
Tuuttt...
"Yoboseyo? Kediaman keluarga Jeon, ada yang bisa dibant-"
Takkk...
Chaeyoung menutup sambungan teleponnya. Wajahnya memerah dan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Itu tadi suara Jungkook!! Suara yang paling dirindukannya saat ini.
