Yang Sebenarnya

58 3 0
                                    

"Gue juga ga tau.. beda aja gitu rasanya", jawab Riri.

"Beda gimana maksudnya?", tanya Andra.

"Yaaaa, gue ngerasa nyaman aja main bareng kalian.. lagian ini kan dulu udah pernah kita bahas..", jelas Riri.

"Tau nih.. bahas yang lain aja dong", pinta Gilang.

"Oh iya gue lupa.. sorry Ri, yang namanya lupa kan ga inget", ucap Kevin mencairkan suasana.

"Hmm.. mulai deh kekonyolan lo", kata Andra yang menyadari hal itu.

Mereka pun tertawa. Seusai makan Riri merapikan barang-barangnya. Kevin membantu mencuci piring dibelakang. Sedangkan Andra dan Gilang membuat api unggun.

"Gue masuk bentar ya", ucap Andra.

"Iya", kata Riri.

"Ini kita mau ngapain?", tanya Kevin.

"Duduk duduk aja.. nanti lama-lama juga ada yang dibahas", jawab Gilang yang menikmati angin malam.

Andra kembali sambil membawa kotak P3K miliknya.

"Kotak P3K gue berantakan banget.. Ri, bantuin yuk.. sekalian, katanya lo mau belajar kan?", ajak Andra pada Riri.

"Boleh, biar gue tau tentang obat-obatan", ucapnya.

Andra pun menjelaskan tentang obat-obatan yang ada didalam kotak P3Knya ke Riri, dan Riri sangat menyermatinya. Gilang dan Kevin hanya memperhatikan mereka berdua. Didalam hati Gilang dan Kevin merasa, kalau Andra juga memiliki perasaan yang aneh ke Riri.

Sudah lumayan lama mereka semua berada diluar. Riri merasa kantuknya sudah datang dan ia mengajak yang lainnya untuk masuk ke dalam tenda.

"Masuk yuk, gue ngantuk..", ajak Riri.

"Gue masih mau disini Ri", kata Kevin.

"Yang lain?".

"Gue juga belum ngantuk Ri, tadi kan baru bangun", ucap Gilang.

"Iya gue juga Ri", kata Andra.

"Udah lo duluan aja gapapa.. lagian tadi kan cuma lo yang ga tidur", perintah Kevin.

"Yaudah gue masuk duluan ya".

"Iya sana", ucap Andra.

Riri pun masuk ke dalam tenda. Sebenarnya mereka memiliki alasan lain kenapa mereka belum mau masuk ke tenda.

"Sebenarnya ada yang mau gue omongin ke lo berdua, makanya gue belum mau masuk", kata Gilang.

"Mau ngomong apa? Serius banget kayaknya", tanya Kevin penasaran.

"Penting Lang?", tanya Andra.

"Penting banget.. ini demi kebaikkan persahabatan kita".

"Kenapa?", tanya Kevin&Andra secara bersamaan.

"Lo berdua mau ga janji ke gue, jangan pernah ada rahasia diantara kita", kata Gilang.

"Loh bukannya emang selama ini kita ga pernah ada rahasia?", tanya Andra heran.

"Tau lo.. penuh misteri banget sih..", ucap Kevin.

"Ini tentang perasaan bro.. gue tau kok kalau kalian berdua pasti punya perasaan yang lebih dari sahabat ke Riri..", jelas Gilang.

"Kok lo tau?", tanya Andra&Kevin yang lagi-lagi berbarengan.

"Hah? Lo juga Vin?", tanya Andra dengan heran.

"Jangan-jangan lo juga Lang?", tanya Kevin yang lebih merasa heran.

"Iya. Awalnya gue nolak perasaan aneh ini, tapi makin kesini rasanya malah kaya makin jadi.. gue bingung harus gimana, apalagi waktu gue tau kalo lo berdua juga ngerasain hal yang sama kaya gue.", jelas Gilang.

Kevin dan Andra hanya terdiam.

"Kita ga akan jadi musuh kan cuma karena hal ini?", tanya Gilang.

"Ngomong apa sih lo Lang.. ya ga akan lah.. persahabatan kita berempat itu jauh lebih penting Lang daripada perasaan gue ke Riri..", jawab Kevin penuh keyakinan.

"Tau lo Lang, lagian kalo emang kita semua sayang sama Riri, yaudah.. tinggal tanya aja ke Riri, dia sukanya sama siapa", ucap Andra yang tidak mau mengambil pusing.

"Kalo gaada yang Riri suka diantara kita bertiga?", tanya Gilang.

"Sakit bro!", jawab Kevin.

Mereka semua tertawa. Kevin diam sejenak, dan ia baru sadar kalau apa yang Andra katakan bisa dicoba.

"Kenapa ga kita coba dulu aja ide Andra?".

"Yakin Riri ga akan marah?", tanya Gilang ingin memastikan.

"Selama kita ga nyoba, kita ga akan pernah tau Lang..", jawab Kevin.

"Kapan mau bilang? Sekarang?", tanya Andra.

"Jangan.. kasian Riri pasti udah tidur, besok aja kita omongin", jawab Gilang.

"Oke besok yaa..", ucap Kevin.

Disisi lain, Riri tidak tidur, ia hanya melamun didalam tenda. Ia memikirkan ucapan Papanya kemarin malam. Papanya mau kalau Riri cepat-cepat cari jodoh,

"Masa kamu punya teman cowok semua tapi gaada yang kamu suka satupun. Kamu sudah besar Nak, mau ga mau kamu harus memikirkan hal itu.. Papa kan ga selamanya bisa nemenin kamu", ucap Papa.

Saat Riri tersadar dari lamunannya, ia mendengar suara langkah kaki mendekati tenda. Riri tahu, itu pasti teman-temannya. Ia pun langsung memiringkan badannya dan pura-pura tertidur.

"Gue tidur duluan ya", kata Andra.

"Gue juga mau tidur", ucap Gilang.

"Sstt.. Riri udah tidur, ngomongnya pelan-pelan", kata Kevin mengingatkan.

Seusai Kevin berbicara, tak ada suara yang menyahut lagi. Riri bangun untuk melihatnya. Ternyata mereka bertiga sudah tertidur. Riri pun berusaha untuk tidur.

**

like & komen :)

Ini Bukan FriendZoneWhere stories live. Discover now