Ini hari ketujuh setelah peristiwa dipuncak. Mereka masih belum ada yang komunikasi, Riri memang sudah tidak marah lagi kepada Andra, Kevin dan Gilang. Namun ia bingung bagaimana caranya untuk menyapa. Sedangkan Andra, Kevin ataupun Gilang, mereka tidak ada yang berani untuk mengirim pesan terlebih dahulu ke Riri. Karena takut Riri masih marah pada mereka.
"Om, kok Tante Riri ga pernah main kesini? Nimas kan beberapa hari lagi pulang..", ucap Nimas, keponakan Gilang.
"Kamu hari ini pasti ketemu sama tante Riri kok sayang..".
"Bener om? Asikkk", kata Nimas gembira dan langsung masuk kamar.
"Kamu kenapa bohong Nak sama Nimas?", tanya Mami pada Gilang.
"Ga bohong kok Mi, Gilang hari ini emang mau ke rumah Riri sama teman-teman.. sekalian mau balikin mobil, habis itu Gilang ajak Riri main kesini buat ketemu Nimas".
"Oh bagus deh kalo diantara kalian sudah tidak ada pertikaian lagi".
Gilang hanya tersenyum. Dia memberanikan diri untuk mengirim pesan pada Riri, memberitahu kalau sore ini juga ia bersama Kevin dan Andra ingin main ke rumahnya. Setelah itu, Gilang juga memberitahu pada Andra dan Kevin via SMS.
"Gue sama Andra 15 menit lagi nyampe dirumah lo", balas Kevin.
"Oke gue tunggu", balas Gilang singkat.
Sambil menunggu Kevin dan Andra datang, Gilang bersiap-siap.
**
"Ri, kapan mobilnya mau kamu ambil? Udah seminggu loh", tanya Papa pada Riri.
"Rencananya nanti sore Pah".
"Kamu udah ga marah lagi?".
"Engga lah Pah".
"Baguslah.. ohya Papa berangkat ya Nak.. mungkin pulangnya agak larut, kalau kamu mau main, Papa izinin.. kuncinya letakkan aja dibawah karpet depan".
"Iya Pah, hati-hati ya".
Papa Riri pun berangkat bekerja. Saat Riri ingin bersiap-siap untuk pergi ke rumah Gilang, ponselnya bergetar. Ia berharap yang mengirim sebuah pesan adalah salah satu temannya. Ternyata benar, Gilang yang mengirim pesan.
"Ri, lo udah ga marah kan? Gue, Andra sama Kevin mau ke rumah lo.. 20 menit lagi kita nyampe", kata Gilang dalam pesan.
"Oke gue tunggu dirumah", balas Riri.
Riri senang karena teman-temannya sudah mau mengunjungi rumahnya lagi. Riri pun tidak jadi pergi, justru ia malah menyiapkan makanan yang enak untuk teman-temannya.
"Semoga setelah peristiwa ini, semuanya akan selalu baik-baik saja dan akan berjalan seperti dulu lagi.. yang selalu melakukan semuanya secara bersama-sama..", gumamnya dalam hati.
**
"Permisi..".
Yang membuka pintu adalah Mami.
"Eh Nak Kevin, Nak Andra.. udah lama ga main.. ayo masuk", sapa Mami ramah.
"Iya Mami, ini baru kesampaian main hehe", ucap Andra sopan.
"Gilang ada ga Mami?", tanya Kevin.
"Oh ada.. sebentar ya Mami panggil dulu".
Tak lama kemudian Gilang datang.
"Eh bro, udah siap?", sapa Gilang.
"Udah.. yuk berangkat", ucap Kevin.
"Mi, kita berangkat ke rumah Riri dulu ya.. nanti kalo Ririnya mau, kita mampir lagi kesini", pamit Andra.
"Iya hati-hati.. Gilang, hati-hati bawa mobilnya".
"Oke Mam!".
Gilang, Andra dan Kevin bersalaman pada Mami. Saat mereka ingin masuk ke dalam mobil, Nimas memanggil Gilang.
"Om tunggu!".
"Kenapa sayang?".
"Om mau jemput tante Riri kan?", tebak Nimas. "Nimas ikut yaa", sambungnya.
"Kalo kamu ikut, nanti Oma sama siapa?".
"Oh iyaya. Yaudah deh, jangan lama-lama ya Om..".
"Iya cantik..".
Nimas pun kembali masuk ke dalam rumah. Mami, Gilang dan teman-temannya hanya tersenyum melihat tingkah Nimas. Mereka semua pun masuk ke dalam mobil.
"Bro, lo udah kasih tau Riri kalo kita mau ke rumahnya?", tanya Andra saat diperjalanan.
"Udah".
"Dijawab ga?", tanya Kevin.
"Iya, Riri bilang (oke gue tunggu)", jawab Gilang.
"Hhhfftt syukurlah, akhirnya Riri udah ga marah lagi sama kita", ucap Andra.
"Iya, semoga setelah ini semuanya akan kembali kaya dulu lagi", ucap Gilang.
"Semoga. Btw, soal perasaan kita gimana ya? Riri bakalan bahas tentang ini ga ya?", kata Kevin.
"Gue juga penasaran", ucap Andra.
"Ya, pokoknya apapun yang terjadi.. kita akan melakukan semuanya bareng-bareng", ucap Gilang.
"Itu pasti bro..". kata Kevin.
Semuanya pun saling memegang pundak teman yang berada didekatnya. Namun, karena tidak fokus, dipersimpangan jalan Gilang tidak melihat kalau ada sebuah truk yang berjalan dari lawan arah dengan sangat kencang..
"Gilang AWAS!!!!", teriak Kevin.
"BRUK!!!"
**
lah, lah.. si Gilang kenapa? mereka kecelakaan? terus yang ngabarin Riri siapa? ikuti terus jalan cerita ini :'(
like & komen :)
YOU ARE READING
Ini Bukan FriendZone
Krótkie OpowiadaniaPROLOG Kisah ini tentang seorang perempuan dan 3 orang laki-laki. Mereka sudah bersahabat sejak duduk dibangku SMA. Suatu hari mereka reunian ke salah satu tempat wisata yang ada di daerah Bogor. Dari pertemuan itulah kisah"Ini Bukan Friendzone" dim...