Chapter 5 Worries

2.6K 60 0
                                    

Tiba-tiba Cecil muncul didepan Alena dengan gaya kedua tangannya berada didepan wajahnya tangannya yang mengepal kuat sepert petinju Propesional, "Jangan nganggu sahabat gue!"

Bryan memutarkan kedua bola matanya begitu juga dengan Alena dan Delvin, Tanpa Babibu Bryan memukul dahi kedua gadis ini.

Alena dan Cecil membulatkan matanya dan menganga tidak percaya, lidah mereka berdua kelu.

"Strange girl!" ucap Bryan.
______

Saat ini Alena, cecil, dan Delvin sudah berada didalam kelas, dengan wajah yang cemberut, akibat kelakuan Bryan!.

"Omg! Dia gila, awas saja kalau jumpa bakal gue jadiin gado-gado tuh anak" ucapnya marah.

Alena tidak mendengar apa yang Cecil ucapkan, ia melamun entah apa yang iya lamunkan.

"Heii Alena," ucap Delvin seraya menyadarkan lamunannya.

"Lo kenapa melamun aja?" Tanya Delvin penasaran.

"Mood gue jelek, gara-gara sih kadal itu!"

"Pppfffhht, lo ini ya Al, lucu kalau sedang marah" ucap Cecil gemas. Seraya memeluk sahabatnya ini. Alena tersenyum dan membalas pelukannya.

RIIIIIING

RIIIIIING

Bel sekolah berbunyi, "Bu maria udah datang" teriak salah satu murid. Semua murid-murid berlarian untuk duduk dikursih mereka masing-masing.

Sedangkan Bryan tidak masuk, perasaan ia tadi ada di koridor sekolah.

Bryan masuk barengan dengan bu maria, dengan santai ia berjalan dibelakang guru itu, tatapannya dingin, dengan tangan yang dimasukan ke dalam saku celana. Membuat para cewe-cewe tergiur melihatnya. Kalau dibandingkan dengan Delvin mereka hampir sama.

3 jam sudah selesai pelajaran fisika, sekarang waktunya pergantian pelajaran, semua siswa mengganti baju olahraga.

Seperkian menit selesai mereka keluar kelas dan berjalan menuju lapangan, Pak budi guru olahraga yang cool, ia tampan walau sudah beristri.

"Semuanya baris dan pemanasan dulu sebelum kita memulai pelajarannya," ucap pak Budi
_____

Cecil berjalan kearah kantin, tiba-tiba ia melihat Delvin dengan seorang wanita, sepertinya ia sedang merayunya. OMG, dasar playboy!, 'kenapa gue harus cemburu?, jangan bilang gue udah mulai mencintainya. Oh tuhan,' batinnya terucap.

Saat Delvin ingin mencium tengkuk tangan wanita itu, matanya tertuju kepada wanita yang berdiri dari jarak kejauhan, terliha cantik, dengan rambut tergurai. ia membulatkan matanya 'Cecil'.

Ketika Cecil sadar bahwa ia diperhatikan oleh Delvin. Ia langsung berlari dengan sekuat tenaga yang ia punya. Ini merasa seperti ribuan jarum yang menusuk hatinya.

Delvin tidak tinggal diam, ia langsung mengejar Cecil dan meninggalkan wanita itu, "Cecil tunggu," panggil Delvin. Cecil menghiraukan panggilan Delvin. Dan akhirnya ia berlari kearah yang salah. Jalan buntu!

Shit, Cecil geram dan membuang botol yang ia ngenggam.

"Heii, kenapa kau berlari begitu kencang?" tanyanya dengan nafas yang terengah-engah. Delvin berjalan kearah Cecil.

"Berhenti Delvin!" pekiknya kuat, tapi Delvin menghiraukannya, ia tetap berjalan kearahnya. Cecil berjalan mundur, dan pada akhirnya Cecil menabrak tembok.

"Lo cemburu? Liat gue dengan wanita itu?" Tanya Delvin yang sudah mendekat.

"Ti-tidak, gue tidak cemburu Delvin!" ucapnya, Ya gue cemburu. Gue sangat cemburu lo dekat dengannya.

ALWAYS LOVE YOUWhere stories live. Discover now