Kutukan

69 3 0
                                    

Mendengar semua itu Alena pergi, ia merasakan ada yang berbeda di dirinya, Alena berjalan secepat mungkin sambil memengang dadanya.

Kenapa dia bermain-main denganku, jika memang dia sudah berpacaran kenapa harus mendekatkan diri denganku?, apa ia selingkuh? Dasar pria brengsek tak punya hati. Memang aku bukan kekasihnya, tapi kalau seperti ini keadaannya aku tidak akan berbicara dengannya lagi, "menjauhlah dari pria sepertinya Alena," batin Alena.

Sampai akhirnya ia menabrak Seorang yang tampan dan sabar untuk mendapatkan gadis seperti Alena.

-------

Pulang sekolah Alena tidak langsung pulang, tetapi ia bersama Sean, mungkin aja mereka lagi bersenang-senang.

"Jadi Al, apa yang membuatmu berlari dan menabrakku?" Tanya Sean yang fokus terhadap jalanan

"Hanya ingin berlari sekalian olahraga pagi," jawabnya

"Kita mau pergi kemana?" Ucapnya sekali lagi, tapi sean hanya menjawab "Nanti kau bakal tau, Al,"

Alena lalu diam dan memainkan ponselnya, ya ia mungkin lagi mabar PUBG

"Serius banget maen hp nya Al,?"

"Hmm, lagi pengen bunuh orang,"

Ehh... Sean tertegun, matanya melotot kaget, dan kepala nya berganti-gantian melihat jalan dan Alena, "wow,"

"Mabar yuk?" Tanyak Sean "Tapi setelah kita sampai,"

Alena menjawab dengan daheman

------

"Oh jadi kau membawa ku kemari, lumayan juga tempat nya,"

"Iya, ini tempat yang bikin otak aku tenang," ucap Sean jujur

"Sean," panggil Alena, Sean menoleh dan menatapnya, "Ceritain dong rasa nya jadi kapten basket," ucap Alena Penasaran

"Ribet!" Jawab Sean

Alena mengerutkan dahinya, "Ribet apaan? Malah enak jadi kapten,"

"Ribetnya, ngurus anak-anak, latihan ga sesuai jadwal yang di marahin pelatih ya aku, tanggung jawab terhadap tim,"

Alena hanya membulatkan mulutnya berbentuk 'O'

Bukannya enak ya jadi kapten, bisa nyuruh-nyuruh, bisa disuruh pijitin, berasa kaya Raja aja merintah sesuka hati. Dan yang aku ketahui malah berbanding terbalik.

Sean menyenggol bahunya, "Jangan ngelamun, ntar ga enak di liatin orang-orang,"

"Ga ngelamun, cuman hanya berpikir,"

Sean mengangguk, "Al, hewan yang kau takuti apa?"

Pertanyaan macam apa itu? Anak Tk juga tau hewan yang di takuti mereka apa.

"Pertanyaan macam apa itu, Sean?"

"Jawab aja napa sih," ucapnya sambil mengacak-acak rambutnya

"Hewan yang aku takuti itu buaya," ucapnya,

"Buaya ya... mereka ga jahat kok, buaya itu hewan yang paling bodoh, tapi dia sedikit licik, sa--" Perkataan Sean terputus saat Alena menyela

"Masih ada kelanjuttanya bambang," ucap Alena nahan tawa

"Oh ok," Sean langsung terdiam kaku. Sean masih menunggu kelanjutan nya, "Darat," ucapnya

"Hahah," Sean tertawa keras, sangat keras sampai-sampai orang yang lagi berduan menoleh kepadanya,

Alena menutup wajahnya, "bukan temen aku, serius" batin berucap

"Biar aku jelaskan, kenapa aku takut sama buaya, yang seperti kau bilang tadi, buaya itu bodoh, dan satu lagi buaya darat itu brengsek"

"Ya aku, hanya takut dengan buaya darat bukan buaya air," ucapnya berkelanjutan

Lagi-lagi Sean di buat tertawa dengan Alena, "Kenapa kau sangat lugu, Al?

"Aku berkata jujur, Sean,"

------

Bryan menunggu di depan rumah Alena, dengan mobil sedan yang terpakir di depan rumahnya, menunggu di dalam mobilnya.

Bryan sudah menelponnya berkali-kali, tapi Ponsel Alena mati.

3 menit kemudian, seseorang datang dengan mobil sedan putih, "ga salah lagi pasti dia" ucap Bryan pelan,

Alena melihat mobil Bryan di depannya, ia langsung masuk dan tidak memperdulikan nya.

Bryan langsung keluar dan berlari kearah Alena, ia langsung menarik tangannya.

"Masuk ke mobil!" Ucapnya kesal

"Yeah ga usah narik-narik juga!" Balas Alena tak mau kalah.

"Kenapa kau tidak mengangkat telponku?" Kata Sean

He'eh kecarian, bukannya tadi ia nelpon cewek yang katanya ia rindukan.

"Lagi mabar PUBG," ucap Alena dingin

"Lalu apa yang kau lakukan dengannya?" Tanya nya

"Hanya mabar PUBG, boy!"

"Iya aku tau, tapi selanjutnya apa yang kalian lakukan?" Tanya kesal

"Hmm," Alena sedikit berpikir lalu ia menjawab "Kepo!" Ucapnya

Bryan sudah tak tahan lagi, ia cemburu, tak akan ku biarkan Alena dimilikinya,

Bryan memenggang tangan Alena, dan aksi selanjutnya sangat menenganggkan, Bryan mengecup bibir Alena.

Alena terpaku dan kaget "Apa yang kau lakukan,Bryan?" Tanyanya dengan masih terpaku

Bryan tersenyum tak berdosa, Alena menyentuh bibirnya.

"Bry, apa bibirku sudah tak pe--" ucap alena takut-takut. Bryan menungu ucapnnya. Alena mendekatkan bibirnya ke telinga Bryan.

"Perawan?"

"What?" Bryan mengerutkan dahinya

"Wanita ini bener-bener sangat polos," ucap Bryan.

Lalu Alena keluar mobil dengan masih menyentuh bibirnya,

"I cant believe," ucapnya pelan

Hah, kau baru saja kena kutukan
Blockbuster.

"Kak ayo makan malam,"

Ia tidak menghiraukannya dan terus berjalan ke arah kamarnya, melewati orang-orang yang ada disekitarnya, berjalan dengan pikiran kosong dan menyentuh bibirnya. Yeah seperti orang bodoh.

Bryan yang melihat Alena berada di kamarnya, dengan masih mematung dan menahan malu, mungkin. Ia tersenyum kutukan blockbuster nya berhasil, ia takkan bisa melupakan kecupan bibir itu.

Itu hanya kecupan Alena, akan ku lakukan lebih jika kau membuatku cemburu!

Bryan mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan untuk Alena.

From: Bryan
To: Alena

Good night Al, kau baru saja terkena kutukan!

From: Alena
To: Bryan

Kutukan apa?

From: Bryan
To: Alena

Blockbuster

From: Alena
To: Bryan

Dasar buaya darat!

Bryan tertawa pelan, dan ia langsung pergi dari, tidak membalas pesan Alena.

Alena melihat Bryan pergi, ia langsung memaki dari jendela. Sumpah serapah mungkin sudah menumpuk di hatinya.

Bersambung...
Jangan lupa vote and coment

Ig:mayangpalupi04

ALWAYS LOVE YOUWhere stories live. Discover now