---dua terulang---

151 19 1
                                    

Author pov

Kini Eun ji merenung seorang diri di balkon kamarnya. Ia masih bingung dengan perkataan Sulli tentang kakak nya. Apa mereka pernah kenal?
Bahkan ia belum mengenalkan kakak nya pada temannya. Tidak satu pun.

Aku harap kau berhati-hati dengannya. Semua yang dia lakukan tidak ada yang tanpa alasan. - Sulli

Bahkan setelah mengucapkan kata-kata seperti itu, ia langsung pergi begitu saja. Dan lagi, respon kakaknya sangat aneh. Yaitu menatap sulli dengan tatapan yang sulit diartikan.

Hah, benar-benar ambigu. Eun ji memegang kepalanya yang tiba-tiba pusing. Ia berjalan ke ranjang. namun belum sampai di ranjang ia hampir saja terjatuh jika tidak ada tangan laki-laki yang menahannya.

"Oppa..." Eun ji hanya mengucapkan kata tersebut sebelum akhirnya pingsan.

"Apa dia sangat sakit? Aku akan mengangkat nya ke ranjang." Sambil berjalan Kakak Eun ji bergumam dengan lirih. Hanya satu yang ia ucapkan.

Maaf
.
.
.
Seoul high school

Jam istirahat. Jam yang paling ditunggu murid-murid. Banyak yang makan di kantin, atau hanya sekedar mengistirahatkan pikiran dan otot mereka.

Terlihat di sebuah atap. Dua orang, dengan tatapan mengintimidasi.

"Katakan sejujurnya. Kau mengenal kakak ku kan!" Sulli enggan menatap mata Eun ji yang terkesan menuntut.

"Kalau iya, kau akan lakukan apa?" Jawabnya enteng

"Aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Dan aku yakin hanya kau yang bisa menjawabnya." Sulli masih memperhatikan eun ji.

"Katakan" jawab Sulli

Eun ji menunduk. Ia tidak yakin bisa menceritakan masalahnya. Namun, rasa penasaran mengalahkan segalanya.

"B-begini. Kau tahu kalau dia kakak ku tiri, dan hanya berbeda 2 tahun dariku. Aku awalnya bingung kenapa orang tua ku mengangkat nya. Setelah 3 tahun kami tinggal bersama, sesuatu terjadi. Sebenarnya aku punya 1 kakak laki-laki lagi. Jadi keluarga Kim memiliki 3 anak, dan 2 anak termasuk aku adalah anak tiri--" Sulli masih memperhatikan dengan seksama.

"Aku tidak mau mendengar silsilah keluarga mu. Aku mau mendengar masalahmu."

"Baiklah, aku terlalu panjang bercerita. Tapi kau harus tahu itu agar kau bisa memahami pertanyaan ku." Sulli hanya berdehem.

"Lalu, sesuatu terjadi di keluarga kami. Kakak ku yang pertama, ia pewaris utama keluarga kim yaitu Kim Jun myeon pulang ke Korea setelah 5 tahun di Amerika. Dan hari itu juga untuk pertama kalinya Jun myeon-oppa melihat kakak ku yang kedua. Ku kira kau sudah tahu namanya, benar?"

"Hn."

"Ya, kim taehyung. aku tidak tahu marga sebelumnya apa. Dan saat Jun myeon-oppa melihat taehyung-oppa yang aku lihat adalah responnya. Kau tahu, respon nya persis seperti respon mu. Benar-benar mirip. Bahkan dia langsung overprotektif padaku. Aku juga tidak tahu kenapa dia begitu. Saat ku tanya, ia hanya menjawab kalau aku memang harus dilindungi. Dan bodohnya, aku tidak mengerti maksudnya bahkan sampai ia---," Eun ji menunduk tidak sanggup berkata lagi. Air matanya sudah mengalir deras.

"Meninggal." Eun ji tersentak saat sulli menyebutkan kata tersebut.

Bagaimana dia tahu?

"Bagaimana kau tahu kalau kakak ku meninggal? Aku yakin ini bukan masalah biasa."

"Apa ada anggota keluarga mu lain yang meninggal?" Eun ji tersentak lagi.
"Ya, ayahku." Sulli tidak terkejut, justru menyeringai misterius.

Sudah kuduga

"Apa yang kau tahu tentang kematian mereka?Apa ada alasan khusus?"

"Yang aku tahu, mereka meninggal di pesawat karena kecelakaan. Bahkan taehyung-oppa juga ada disana. Tapi ia selamat. Bahkan secara tiba-tiba ibu ku menghilang. Dan karena ayahku meninggal serta pewaris nya yang utama, maka secara otomatis harta dan semua kekayaan berpindah ke tangan kakak ku. Taehyung." Eun ji tersenyum parau menatap sulli. Ia lega dan sedih saat berhasil mengungkap kan isi hatinya.

"Kalau begitu apa pertanyaan mu. Aku yakin kau mengolor waktu agar aku tersentuh dan mau menjawab pertanyaan mu dengan jujur kan? "

"Kau memang cerdik. Baiklah aku bertanya padamu. Apakah kau tahu alasan Jun myeon-oppa terkejut saat pertama kali bertemu dengannya? Dan aku yakin ada alasan yang sama antara kau dan Jun myeon-oppa saat mengetahui respon kalian yang sama."kata Eun Ji mantap.

"Aku rasa tidak ada alasan khusus. Well, aku akan memberitahu mu satu hal saja." Eun ji semakin mendekatkan telinganya pada sulli, saat sulli akan berbisik.

"Aku, Jun myeon dan taehyung memiliki ikatan yang bahkan tidak kau sangka. Jadi saat aku bertemu dengan taehyung kembali, ingatan tentang masa lalu kembali terulang. Dan aku rasa kau tidak tahu apa-apa tentang kematian kedua orang yang kau sayangi. Suatu saat kau akan tahu. Mengerti..." Selesai Sulli berbisik ia langsung meninggalkan atap. Membiarkan Eun Ji mematung. Ia masih syok dengan apa yang di katakan Sulli.
.
.
.
.
Kim corporation
Kkrrriiiinnnggg
Suara memekakkan telinga. Termasuk bagi pria yang duduk dengan tumpukan dokumen. Tak ingin terganggu segera ia mengangkatnya.

"Hm"
......
"Dia tahu?"
.....
"Kau bisa membereskan nya?"
.....
"Kenapa harus aku?"
.....
"Cara yang menarik. Kapan aku memulainya?"
.....
"Baiklah, aku juga butuh pemuas untuk ku."
.....
"Hn"

Klik

Sosok tersebut tak lain adalah taehyung. Ia tersenyum puas saat mendengar berita yang mengejutkan. Ia tidak sabar menjalankan misi menyenangkan ini. Baginya, melihat seseorang sengsara adalah kesenangan untuknya.

Tunggulah wahai adik manis ku

Sekali lagi taehyung menyeringai misterius saat memikirkan rencana nya.

Kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Apakah kebahagiaan atau kesedihan kembali datang karena orang yang sama. Hanya takdir yang akan berbicara.
.
.
.
Terimakasih yang sudah mau membaca. Maaf masih abal-abal. Hehehe. Silakan kritik dan saran di komentar. Atau vomment yak! *Plak
Sekali lagi terimakasih. Jangan bosan, ne!!!

Between your destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang