Kakakku | X

20 5 1
                                    

Kehadiran berarti
Ketika kau juga harus siap kehilangan

~~•~~

06.00

Hahahaaa,,, elo sih tadi pake sok sok'an nantang tuh orang." kataku setelah kami berlari cukup jauh.

"Enak aja, tuh orang aja yang sensitif banget. Orang dia yang salah elonya yang dimarahi." jawabnya seraya mengatur nafas.
"Dasar aneh." timpalku.
"Yeiii... Elo tuh yang aneh. Mau maunya diajak lari sama orang gak dikenal." katanya mengejekku.
"Wkwkwk... Iya juga ya. Oiya makasih ya udah nolongin tadi. Tapi aku buru-buru nih. Udah telat. Duluan ya,Bye..." ucapku padanya.

"Eh bentar." ucapnya seraya menarik tas punggungku.
"Nama lo siapa?" tanyanya padaku, sambil mengulurkan tangannya
"Arum." ucapku tak menghiraukan ulurannya dan langsung berlari meninggalkannya.
"Gede. Nama gua gede. Siapa tau entar kita ketemu lagi." teriaknya padaku.
"Owh, okay." balasku tanpa menoleh sambil berlari kecil.

Aku terus berlari menuju sekolahku. Ya, hari ini seharusnya aku masuk pada jam ke 0 atau jam 06.00 pagi, tapi karena mencari bajuku yang entah kenapa bisa di lemari kamar adekku. Dan harus berjalan karena sepedahku yang sudah dua hari lalu bertengger di bengkel PETA. Ditambah dengan insiden sama om-om garang yang lagi PMS berat tadi.
Aku jadi telat beberapa menit dari jadwal pembimbingan hari ini.
Sungguh nikmat mana lagi yang kudustakan darimu ya rob.

06.17

"Hufff,,, Assalammualaikum." ucapku ngos ngosan ketika sampai di depan kelasku.
"Wa'alaikummussalam." jawab beberapa temanku. Aku pun langsung masuk kedalam kelas dan duduk ditempat dudukku, sambil tetap mengatur nafasku.

"Habis dari mana rum?" tanya Syifa.
"Bentar, masih capek." ucapku sambil tetap mengatur nafas.
"Capek? Emang lo habis ngejob ya?" tanya syifa asal ceplos, terlihat dari gelagatnya dia sedang menggodaku.

"Njirr... Iya nih mbak. Sampek sampek ini tadi gua dikejar om om PMS tau gak." jawabku menantangnya, setelah berhasil mengatur nafasku.
"Astagfirullah, tobat neng. Bentar lagi ujian." kata syifa sok alim.
"Hellehhh,,, dusta tau gak? Pencitraan" ucapku mengoloknya.

"Assalammualaikum." salam bu Endang.
"Wa'alaikummussalam" jawab kami semua.
"Maaf anak anak. Saya terlambat, soalnya rumah saya kebanjiran." kata bu Endang menjelaskan.
"Iya bu." jawab anak anak.

"Untung aja bu Endang telat." gumanku pelan.
"Wkwkwkk... Aku denger lho rum." kata putri sambil tertawa.

"Ya, sebelum kita mengawali pelajaran pada pagi hari ini, marilah kita berdo'a menurut agama dan kepercayaan masing masing. Berdo'a mulai." ucap ketua kelasku memimpin do'a.
"Berdo'a selesai." Ucapnya setelah beberapa saat.

"Ya, langsung saja. Ada yang masih ingat prinsip Heteritas?" ucap bu Endang memulai pelajaran pagi ini.
"Nuning, masih ingat?" ucap bu Endang. Nuning hanya tersenyum dengan membuka buka buku paket mencari jawaban.
"Arum? Martin? Elang? Bella?" tanya bu Endang lagi.
"Sifat pewarisan gen dari induk ke fillialnya kalau nggak salah bu." jawabku ragu.
"Ya, seperti pewarisan pada kacang kapri........"

"Sttuut... Lay, selay. Emang tadi kenapa elu telat sih?" bisik yunike.
"Njir selay, julukan tahun berapa itu neng?" balasku meliriknya tak senang.
"Emang lu sesepuh alay kan dari dulu. Hehehe.." jawabnya dengan cengiran khasnya.

Can't Stop Love AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang