Beberapa saat Thea diam memperhatikan Galang .Ini kali pertamanya ada seorang pria yang berhasil menyentuh hatinya , ucapan yang baru saja dia dengar sudah sangat cukup membuat dia 'jatuh cinta" dengan pria yang ada dihadapannya.Dia berusaha bersikap tenang dihadapan Galang , padahal sebenarnya dia ingin sekali teriak untuk mengekspresikan setiap perasaan yang dia rasakan saat ini.
"Thea ..., "
"ah ,... emmmm ... sorry "
Thea membetulkan kacamatanya ,kali ini dia kikuk tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dia menarik nafas dan menahannya sebentar .
"lang gue harus pulang ...."
" hey ...."
Dan lagi-lagi Galang menarik tangan Thea.
" lo bisakan bantu gue?"
" gue gak bisa...." ucap Thea mematahkan hati Galang
" kenapa?"
Perlahan Thea melepaskan tangan Galang " maaf ...."
" kenapa ?"
" gue bilang gak bisa ya gak bisa!!!"
" iya tapi kenapa ?"
" karena gue gak menginginkan lo !"
"terus gue haruss gimana ?"
" gimana apanya?"
" iya gue harus seperti apa , biar lo suka sama gue ...."
" mau lo jadi apapun juga , gue gak akan pernah suka sama lo GALANG "
" ampunn Thea , gue kurang keren apa sih?"
" lo emang keren tapi gue tetap gak akan suka sama lo "
" lo gak akan suka ke gue , tapi gue yakin suatu saat , gue akan jadi orang yang paling lo sayang"
" idihhh ...itu gak akan terjadi GALANG !!! ya uudah cepat bukannya lo mau nganterin gue pulang ?"
" iyaiya ...."
.........................................
Pagi sekali Thea sudah dikagetkan oleh kedatangan Galang dirumahnya .Ternyata pria itu tdak pernah lelah mengejarnya.Padahal selama ini Thea sudah mengeluarkan berbagai cara agar Galang berhenti mengejarnya,tapi tidak ada satupun cara yang berhasil mematahkan semangatnya untuk terus mengejar.
Galang membunyikan klakson motornya saat melihat Thea keluar dari rumahnya . Thea memasang wajah sinis dan berjalan menghampiri Galang.
" mau ngapain lo?" tanya Thea ketus
Galang turun dari motornya " gue mau jemput lo , kita berangkat sekolah bareng ya..." ajaknya sumringah
" gue harus bilang berapa kali sih , please !!! jangan coba-coba deketin gue !!!!"
" kenapa gue gak boleh deket-deket sama lo ?" tanyanya lirih
" karena percuma , gue gak pernah mau deket sama lo ..., " jelas Thea menciutkan perasaan Galang
" Thea ...."
"satu lagi , untuk disukai gue , lo gak perlu berubah jadi siapapun , "
Thea menjauh dan segera masuk kedalam mobilnya tanpa menghiraukan keberadaan Galang. Ia terus melajukan mobilnya dengan cepat,
" gak seharusnya gue bersikap seperti itu sama Galang " ucapnya sesal
Dia memang tidak seharusnya bersikap sekasar itu terhadap siapapun terlebih terhadap orang yang menyukainya . Tapi lagi lagi dia harus bersikap seperti itu agar Galang menjauh dan tidak mendekatinya lagi . walaupun sebenarnya membuat Galang Jatuh cinta adalah salah satu misinya ,tapi dia tidak bisa melakukan hal itu. Dia tidak boleh membuat Galang jatuh cinta kepadanya ,
..............................................................
Thea memparkirkan mobilnya ditempat parkir sekolah ,saat dia keluar dari mobil , dia melihat Liora dan Sissy melambaikann tangan kerahanya.
" Thea ...." teriak mereka berdua
Thea melempar senyum kearah mereka berdua .dia melihat raut wajah kedua sahabatnya , tidak seperti biasanya raut wajah mereka sekecut itu .
" ada apa ?" tanya Thea kepada mereka
Wajah sissy berubah jadi merah " Thea !!!"
" kenapa ?"
"Galang ...." Sissy membulatkan matanya
Thea kebingungan , dia melihhat kearah Liora yang tengah melipat kedua tangannya , matanya yang sinis memperhatikannya lekat-lekat
" Thea , apa yang udah lo lakuin ke Galang ? sampai dia membuat onar lagi !!"
"gue gak ngelakuin apa-apa ..."
"lo gak mungkin ,gak ngelakuin apa-apa, " ucap Nayla yang tiba-tiba datang dari belakang
Mereka bertiga melihat kearah Nayla ,
" liat ini ..." Nayla memperlihatkan satu lembar kertas kepada ketiga sahabatnya
" itu apa nay ?" tanya Liora penasaran
Sissy merebut kertas yang ada ditangan Nayla
" Apaa!!!!!" teriak Sissy histeris
" lo kenapa sy ?" tanya Liora dan Thea
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Sekolah
Teen Fiction" kalo gue sayang sama lo , kira-kira itu salah gak ?" tanyanya serius Seketika emosi Thea padam mendengar perkataan tersebut , iya apa yang dikatakan Galang seperti air yang mampu memadamkan seluruh amarahnya . Demi apapun kalimat itu mampu membua...
