Part 7 - Nasib Ratu

460 28 1
                                    



" ni lo liat THEA !!!!"Sissy memberikan selembar kertas itu kepada Thea

Dia mengambil kertas tersebut dan membacanya secara berulang-ulang.

" itu surat peringatan dari kepala sekolah , kita terancam bubar " ungkap Nayla lemas

" sorry ...."

Sissy mendekati Thea , dia mengusap pundaknya lembut

" gak cukup dengan kata maaf , , seandainya gue jadi lo , gue pasti akan ngelakuin apapun buat RATU ..."

Thea tersenyum dan memandangi satu persatu sahabatnya ,

" Gue gak mau Ratu bubar ...." isak Sissy

" itu gak akan terjadi ..." ucap Liora menenangkan Sissy " iyakan Thea ?" melirik kearah Thea

" gue gak tau ...." balasnya ragu

Thea menundukan kepalanya , sementara Liora dan Sissy pergi dari hadapannya karena kesal .

" lo gak pergi juga Nay?" tanya Thea lemah

Nayla tersenyum dan memegang lembut pipi kanan Thea " gue gak akan ngebiarin lo sendiri, maaf ,... tadi gue udah kasar sama lo...."

Tenang rasanya , disaat oranglain memojokkannya masih ada satu sahabat yang berani memeluknya , menenangkannya , ah ..... Nayla memang selalu berpihak padanya , tidak pernah tidak , apapun yang dia lakukan selalu mendapatkan dukungan dari Nayla. Mungkin diantara yang lain hanya Nayla yang tiidak pernah mematahkan hati dan semangatnya.

" makasih Nay...." memeluk erat sahabatnya

...................................

Dari hari kehari Galang selalu rutin menciptakan masalah baru, Senyumnya akan mengembang ketika dia berhasil membuat seluruh teman-temannya ikut serta membantu dalam menciptakan setiap masalah. Tidak ada yang bisa menghentikan Galang , dia semakin berkembang dan mencetak berbagai masalah yang menyebabkan nama baik sekolah tercemar.

Dia semakin menjadi jadi , semakin digemari , semakin ditiru , dan semakin banyak onar yang dibuatnya. Dia menjadi ketua onar terdepan yang selalu menciptakan masalah demi masalah disekolah. Entah itu tauran antar sekolah, bolos , ngerokok didalam kelas dan menciptakan keributan disetiap penjuru sekolah .

Thea berusaha menutup mata dan telinganya , dia berusaha untuk tidak peduli dengan segala dampak yang telah Galang lakukan . " itu bukan urusannya" mungkin itu satu-satunya yang dipikirkan Thea , apapun yang dilakukan Galang , bukan menjadi urusannya , bahkan dia tidak dirugikan atas hal apapun , Thea benar-benar tidak peduli , Sekalipun RATU terancam bubar.

Nampaknya Liora dan Sissy tidak bisa membuat Thea merubah keputusannya , Semua orang tahu Thea tipe orang yang tegas , dia tidak pernah ingin didikte oleh siapapun , karena dalam hidupnya hanya dia yang berhak melakukan apapun yang dia inginkan tanpa harus diperintah dari siapapun.

Dan hari ini Thea dikejutkan dengan penampilan Galang dan teman-teman pria lainnya , dia sudah kembali kewujud asalnya , bukan hanya Galang semua teman pria dikelasnya berpakaian persis seperti Galang.

Didepan , belakang bahkan kanan dan kirinya semua serba Galang , kelas ini disesaki dengan segala hal yang berbau Galang . Bukan hanya dikelas ini , dikelas lainpun sama , semuanya menjadi seperti "GALANG". Virus Galang memang telah menyebar kemana-mana .

Thea masuk kedalam kelas dan berusaha tidak peduli dengan apa yang ada dihadapannya , dengan santai dia berjalan kearah tempat duduknya .

" gue gak nyangka , ternyata betapa egoisnya lo ..."tutur Sissy saat melihat kedatangan Thea

" apa gak bisa lo menghentikan semuanya ini ?" ucap Liora setengah memohon

dia menarik nafas dan melihat raut wajah kedua sahabatnya " bukan urusan gue "

" sekalipun RATU bubar?" tanya Sissy sedikit emosi

" meskipun nama RATU bubar , persahabatan kita gak akan ikut bubarkan jugakan?"

" Tapi ..(melihat wajah Thea ) ah ..... lo gak pernah ngerti !!!!!" ucap Sissy sambil pergi keluar kelas

" Sy....lo mau kemana ?" Liora pergi menyusul Sissy

Nayla melihat kesedihan Sissy , diantara mereka bertiga hanya Sissy yang paling takut RATU dibubarkan.

" Nay...." melihat kearah Nayla " lo dukung apapun yang akan gue lakukan kan?"

" iya , ..." memegang pipi kanan Thea " jangan dipikirin ...."

" tapi Sissy ...."

Nayla menarik nafas dan menjauhkan tangannya dari piipi kanan sahabatnya itu ,

" Thea , apa lo masih ingat , siapa gue sebelum ketemu sama lo ?"

" lo cupu Nay...." ucap Thea sambil cekikikan

" hahahahha iya ..., tapi bukan itu Thea ..."menahan nafasnya berat

" apa?"

" dulu gue badung bangetkan? Entah berapakali gue keluar masuk Ruang BP karena kenakalan yang sering gue lakuin"

"ah iya ya gue inget .., (menganggukan kepalanya ) tapi sekarang lo udah berubah ...."ucapnya Bangga melihat perubahan Nayla

" dan semua karena lo Thea ..."

"gue ?" tanyanya heran

" karena gue berteman dan bersahabat sama lo , gue jadi Nayla yang sekarang , gue bukan lagi Nayla pembuat onar , seekarang (tersenyum simpul mengangkat kedua pundaknya bangga ) gue Nayla pembuat prestasi ...semua karena lo , lo sangat berpengaruh dalam hidup gue , lo mampu merubah orang-orang yang ada disekitar lo ..,"

Wajah Thea mendadak jadi kecut , dia sadar arah pembicaraan Nayla .

" Thea , selama lo bisa membuat orang-orang yang disekeliling lo menjadi lebih baik , kenapa lo gak lakuin itu ?"

" Tapi Nay ...."

" gue gak bermaksud mendikte lo , gue hanya mengingatkan (menepuk pundak Thea pelan )barangkali lo lupa, kalo lo itu luar biasa , lo bisa melakukan apapun , ..."

"nay..."

" bantu Galang , dia kehilangan arah ....."

Dia menarik nafasnya panjang , apa yang dikatakan Nayla memang benar , Tanpa pikir panjang dia segera menghampiri Galang yang saat itu tengah sibuk ngobrol dengan Ken dibelakang.

" Galang lo ikut gue ...."

Thea menarik tangan Galang dan membawanya pergi keluar kelas ,

" aduduuuuuduuuu , lo mau ngapain sih, lo gak perlu tuh taarik –tarik tangan gue , " protes Galang

" berisik k!!!!"

"lo bisakan gandeng tangan gue , biar lebih sweet ...."

Segera Thea melepaskan tangan Galang .

"ko dilepas?" Galang tersenyum dan meraih tangan Thea " lo mau gue gandeng ?"

" jangan sentuh tangan gue !!!" bentak Thea sambil menepuk kasar tangan Galang yang hendak menyentuh tangannya

" awwwww, ..."

" ikut gue !!!! "

" apa ini perintah ?" tanya Galang dengan wajah polosnya

Thea menganggukan kepalanya kemudian berjalan menuju kursi ditaman sekolah , sementara Galang mengikutinya dari belakang.


Ratu SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang