Part 19 - Ratu

356 36 2
                                    


Ayah menghentikan langkah kakinya saat melihat puteri cantiknya tengah diam melamun dipinggir kolam .nampak Thea tidak menyadari kehadiran Ayahnya , dia terlalu asik dengan lamunannya yang kosong .

Ayah menyentuh lembut tangan puterinya " Thea ...."

Dia tersadar dari lamunannya dan sedikit kaget melihat kehadiran Ayahnya " Ayah ko ada disini ?" mengerutkan kening kebingungan .

" dari tadi Ayah disini , ... " Ayah tersenyum hangat kepada puterinya . Dan ternyata senyuman Ayah mampu membuat hati Thea merasa lebih baik .

" ayah ? boleh aku tanya sesuatu ?"

" iya ..."

" bagaimana perasaan Ayah saat ditinggalkan ibu ?" tanya Thea pelan " maaf Ayah...."

Ayah tersenyum dan mengusap kepala puterinya dengan penuh kasih sayang . " berantakan ...., " jawabnya singkat

Thea diam, ia masih berharap Ayah memberikan jawaban yang lebih , ditatapnya kedua bola mata Ayahnya . tanpa sengaja dia melihat ada sedikit air yang menggenang dikedua bola mata Ayah. Ia segera menunduk menyesali pertanyaannnya itu .

" saat ada orang yang menyianyiakan kita , apa perlu juga kita menyianyiakan hidup kita ? jika ibu kamu bisa hidup tanpa Ayah , lalu kenapa Ayah tidak bisa hidup tanpa ibu kamu . ... "

" walaupun berat ?" tanya Thea

Ayah tersenyum tipis mengusap lembut rambut puterinya " sudah malam , waktunya tidur " jawabnya sambil pergi tanpa menjawab pertanyaan dari puterinya tersebut .

Seketika Malam itu menjadi malam yang membuat sadar,ternyata benar hanya kehilangan yang mampu membuat kita sadar betapa pentingnya orang tersebut . Dan setelah kehilangan , dia tidak tahu harus memulai hidupnya dari mana . Apa mungkin harus seperti Ayah yang bersikap " ikhlas "lalu berusaha menjalankan hidup seperti biasanya ?

"jelas , gue gak bisa ...." ucapnya lirih

............................

Pagi itu , lagi dan lagi dia harus memulai hari dengan berharap dapat bertemu dengan Galang , walaupun harapannya itu seringkali membuat dia merasa kecewa , perih dan berakhir dengan tangisan dimalam hari karena menahan rasa rindu yang luar biasa " BERAT " . yang pada akhirnya rindu itu akan membuat ia tertidur lalu besoknya bangun dan kemudian berharap lagi .

Dia tidak pernah bosan berharap , walaupun ia tahu apa yang akan terjadi ketika dia mengharapkan harapan yang sama .

" pagi ini pasti gue ketemu dengan Galang ...." ucapnya semangat sambil keluar dari mobilnya .

Dari kejauhan Terlihat Sissy , Liora dan Nayla berjalan menghampirinya " Thea ...."

Wajah Thea yang sumringah berubah menjadi kecut ketika melihat ketiga sahabatnya itu .kali ini ia benar-benar tidak menginginkan kehadiran mereka .

" Thea gue mau ngomong .... " ucap Sissy menahan tangan Thea yang saat itu sedang berusaha menghindar .

" apa ? gue lagi malas , ...."

" lo males sama kita ?" tanya Liora

" iya !" jawabnya singkat " lebih baik kalian jauh-jauh dari gue , sebelum Tania liat . gue lagi males ribut ...."

" kita harus ngomong ...." tegas Sissy

Thea menganggukan kepalanya kemudian mereka berempat duduk ditaman sekolah . Saling diam dan terlihat kaku , tidak sehangat dulu .

" gue mau Ratu kembali lagi...." ucap Sissy memecah keheningan

" Maafin kita Thea .." Timpal Liora dan Nayla " kita harap lo mau kembali ...."

Sissy menyentuh pundak Thea " tanpa lo Ratu gak ada artinya ...lo yang berhak sepenuhnya atas Ratu bukan kita ataupun Tania....."

" bukannya kalian yang menyuruh gue pergi ? lalu sekarang nyuruh gue balik lagi ? ko ngatur banget ya ?"

"Thea ...."

" gue gak mau , gue gak akan pernah balik lagi . Bagi gue ratu udah gak aada..." Tegas thea kesal

Terlihat raut kecewa diantara wajah mereka " kalo emang lo gak mau kembali membangunn Ratu , kita bubarkan saja ...." tutur Sissy Serak " kali ini gue sebagai Sissy ingin kembali menjadi sahabat lo lagi thea , gue ingin kita kaya dulu ...."

Thea sedikit terkejut dengan penuturan Sissy " bukannya Ratu segalanya buat lo? " tanya Thea dengan nada sedikit menyindir

" lo yang segalanya buat gue ,...." melihat satu persatu sahabatnya " persahabatan kita yang segalanya buat gue .."

Ada haru menyelimuti hati Thea , namun ia masih diam tidak bergeming dengan pernyataan Sissy .

" apa gak bisa kita seperti dulu ?" Tanya Liora sungguh-sungguh

Thea menunduk , rasanya ia sulit memberikan jawaban untuk pertanyaan seperti itu .

Dengan pelan Nayla menyentuh tangan Thea , ia meraih dan memegangnya dengan penuh kasih sayang " kita semua sayang sama lo Thea , dan gue rasa lo juga sama . apa lo gak bisa memaafkan kesalahan kita ? beri kita kesempatan ...." pintanya tulus

Ia menganggukan kepalanya pelan dan seketika tangis harupun pecah saat itu juga .

.........................

Ratu SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang