Ayah menghentikan langkah kakinya saat melihat puteri cantiknya tengah diam melamun dipinggir kolam .nampak Thea tidak menyadari kehadiran Ayahnya , dia terlalu asik dengan lamunannya yang kosong .
Ayah menyentuh lembut tangan puterinya " Thea ...."
Dia tersadar dari lamunannya dan sedikit kaget melihat kehadiran Ayahnya " Ayah ko ada disini ?" mengerutkan kening kebingungan .
" dari tadi Ayah disini , ... " Ayah tersenyum hangat kepada puterinya . Dan ternyata senyuman Ayah mampu membuat hati Thea merasa lebih baik .
" ayah ? boleh aku tanya sesuatu ?"
" iya ..."
" bagaimana perasaan Ayah saat ditinggalkan ibu ?" tanya Thea pelan " maaf Ayah...."
Ayah tersenyum dan mengusap kepala puterinya dengan penuh kasih sayang . " berantakan ...., " jawabnya singkat
Thea diam, ia masih berharap Ayah memberikan jawaban yang lebih , ditatapnya kedua bola mata Ayahnya . tanpa sengaja dia melihat ada sedikit air yang menggenang dikedua bola mata Ayah. Ia segera menunduk menyesali pertanyaannnya itu .
" saat ada orang yang menyianyiakan kita , apa perlu juga kita menyianyiakan hidup kita ? jika ibu kamu bisa hidup tanpa Ayah , lalu kenapa Ayah tidak bisa hidup tanpa ibu kamu . ... "
" walaupun berat ?" tanya Thea
Ayah tersenyum tipis mengusap lembut rambut puterinya " sudah malam , waktunya tidur " jawabnya sambil pergi tanpa menjawab pertanyaan dari puterinya tersebut .
Seketika Malam itu menjadi malam yang membuat sadar,ternyata benar hanya kehilangan yang mampu membuat kita sadar betapa pentingnya orang tersebut . Dan setelah kehilangan , dia tidak tahu harus memulai hidupnya dari mana . Apa mungkin harus seperti Ayah yang bersikap " ikhlas "lalu berusaha menjalankan hidup seperti biasanya ?
"jelas , gue gak bisa ...." ucapnya lirih
............................
Pagi itu , lagi dan lagi dia harus memulai hari dengan berharap dapat bertemu dengan Galang , walaupun harapannya itu seringkali membuat dia merasa kecewa , perih dan berakhir dengan tangisan dimalam hari karena menahan rasa rindu yang luar biasa " BERAT " . yang pada akhirnya rindu itu akan membuat ia tertidur lalu besoknya bangun dan kemudian berharap lagi .
Dia tidak pernah bosan berharap , walaupun ia tahu apa yang akan terjadi ketika dia mengharapkan harapan yang sama .
" pagi ini pasti gue ketemu dengan Galang ...." ucapnya semangat sambil keluar dari mobilnya .
Dari kejauhan Terlihat Sissy , Liora dan Nayla berjalan menghampirinya " Thea ...."
Wajah Thea yang sumringah berubah menjadi kecut ketika melihat ketiga sahabatnya itu .kali ini ia benar-benar tidak menginginkan kehadiran mereka .
" Thea gue mau ngomong .... " ucap Sissy menahan tangan Thea yang saat itu sedang berusaha menghindar .
" apa ? gue lagi malas , ...."
" lo males sama kita ?" tanya Liora
" iya !" jawabnya singkat " lebih baik kalian jauh-jauh dari gue , sebelum Tania liat . gue lagi males ribut ...."
" kita harus ngomong ...." tegas Sissy
Thea menganggukan kepalanya kemudian mereka berempat duduk ditaman sekolah . Saling diam dan terlihat kaku , tidak sehangat dulu .
" gue mau Ratu kembali lagi...." ucap Sissy memecah keheningan
" Maafin kita Thea .." Timpal Liora dan Nayla " kita harap lo mau kembali ...."
Sissy menyentuh pundak Thea " tanpa lo Ratu gak ada artinya ...lo yang berhak sepenuhnya atas Ratu bukan kita ataupun Tania....."
" bukannya kalian yang menyuruh gue pergi ? lalu sekarang nyuruh gue balik lagi ? ko ngatur banget ya ?"
"Thea ...."
" gue gak mau , gue gak akan pernah balik lagi . Bagi gue ratu udah gak aada..." Tegas thea kesal
Terlihat raut kecewa diantara wajah mereka " kalo emang lo gak mau kembali membangunn Ratu , kita bubarkan saja ...." tutur Sissy Serak " kali ini gue sebagai Sissy ingin kembali menjadi sahabat lo lagi thea , gue ingin kita kaya dulu ...."
Thea sedikit terkejut dengan penuturan Sissy " bukannya Ratu segalanya buat lo? " tanya Thea dengan nada sedikit menyindir
" lo yang segalanya buat gue ,...." melihat satu persatu sahabatnya " persahabatan kita yang segalanya buat gue .."
Ada haru menyelimuti hati Thea , namun ia masih diam tidak bergeming dengan pernyataan Sissy .
" apa gak bisa kita seperti dulu ?" Tanya Liora sungguh-sungguh
Thea menunduk , rasanya ia sulit memberikan jawaban untuk pertanyaan seperti itu .
Dengan pelan Nayla menyentuh tangan Thea , ia meraih dan memegangnya dengan penuh kasih sayang " kita semua sayang sama lo Thea , dan gue rasa lo juga sama . apa lo gak bisa memaafkan kesalahan kita ? beri kita kesempatan ...." pintanya tulus
Ia menganggukan kepalanya pelan dan seketika tangis harupun pecah saat itu juga .
.........................
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Sekolah
Teen Fiction" kalo gue sayang sama lo , kira-kira itu salah gak ?" tanyanya serius Seketika emosi Thea padam mendengar perkataan tersebut , iya apa yang dikatakan Galang seperti air yang mampu memadamkan seluruh amarahnya . Demi apapun kalimat itu mampu membua...