Klimaks bodohnya manusia, ketika hati masih menginginkan walau tau hanya berjuang sendirian. Dan yang paling menyedihkan, saat pikiran membantu untuk merelakan, dengan logika, ia malah berpaling mengikuti hati. Walau tahu efeknya hanya akan membekaskan luka.
-denting jingga
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Rindu.
PoesíaAda jingga yang nyata disenja tadi. Begitu pekat, hingga sinarnya menyinari wajahmu yang tersenyum hingga ku terpaku. -denting jingga-