Gue maah kalau liat ketampanan brian masalah gue dengan seketika hilang dan berubah menjadi keceriaan yang hanya gue dan tuhan yang tau.
Di depan sana terlihat seseorang yang duduk dengan memegang buku,Yaaa memang mata chelsea kalau melihat brian nggak pernah salah.
"Buuseet dari jauh aja udah ganteng apalagi dari dekat".
melihat tingkah konyol chelsea yang sedang dengan senyum-senyum sendiri membuat teman temannya terkekeh geli."Annjiiirr..
Si chelse senyum senyum sendiri udah kayak orang bego gitu"
ujar nitya yang ingin menggoda chelse.Dengan tidak memperdulikan godaan temannya, chelse melanjutkan aktifitasnya dengan memandangi brian dan menikmati ketampanannya.
"Lo kalo suka samperin"sarang diva hingga membuat chelsea mengalihkan pandangannya dan menatap ke arah diva dengan tatapan kaget.
"Haaaah,looo kalo sarap ke dokter sana,biar otak loo di perbaiki dikit,yaa kali gue bilang suka duluan sama dia,gue kan cewek pe'a".ucap chelsea yang dengan nada sedikit tak terima.
"Yaaa kirain urat malu loo udah gak ada"diva membalasnya dengan nada mengejek.
"Annnjiiir loo"jawab chelse sambil memutarkan bola matanya.
Mereka berdebat degan topik yang konyol yang menyebabkan tawa di antara mereka.**hari itu hari yang sangat menyenangkan bagi chelsea karena dia bisa puas memandangi brian walau hanya dari kejauhan, tapi bagi chelse itu adalah awal dari semuanya.
Chelsea membaringkan badan mungilnya dan sesekali tersenyum ketika mengingat kejadian tadi yang kalau bagi orang itu hal yang paling biasa tapi bagi chelsea itu adalah hal yang paling indah karena bisa menatap brian lebih lama dari biasanya.Seketika hayalannya terhenti ketika ada suara ketukan pintu yang berasal dari pintu kamarnya sendiri.
Tok..tok..tok..
"Masuk aja.."
seorang pemuda tampan yang berdiri memandang chelsea dengan tatapan rindu yang sepertinya di tutupi agar tidak terlalu nampak.
"Loo udah gede yaa"ucap lelaki itu!
"Waaaaah lo abang gue kan?
Ganteng amat luu,,kalo nggak ada hubungan darah udah gue gebet lu."ujar chelsea sambil terkejut."Haaa?
Baru nyadar lo?
Dari kemarin kemarin lo kemana,berteduh di bawah pohon tomat?""Aannnjeer,,tega amat luu bang dari dula aja nggak pernah berubah sifatnya,,jadi makin sayang chelseanya".
ucap chelsea sambil terkekeh geli."Yaaa eeelaah amait amit daah gue,,gue kalo di suruh pilih di sayang sama lo atau monyet,yaa gue pilih monyet laah."
"Aannjeer lo bang"
Ketika berteriak mata chelsea tertuju pada benda yang sedang di pegang abangnya.tentu saja tas yang berisi oleh oleh.
Karena abang gue kuliahnya di australia,dan sekarang dia lagi ada libur,yaa dia memutuskan untuk balik ke indonesia.
Dan sesuai dengan perjanjian kalau balik ke indonesia gue minta di beliin cemilan.Tanpa basa basi chelsea mengambil tas yang dia yakin bahwa tas itu berisi cemilan
Dan membawa pergi tas itu tanpa meminta izin terlebih dahulu."Heeey mau di kemanain tas gue"
Ucap mario sambil menaikan volume suaranya seperti semua barang yang ada di rumah itu akan pecah."Adik durhaka loo,Gue kurban aja lo biar dagingnya bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara!" mario membuang napas dengan kasar dan melanjutkan ucapannya.
"abangnya pulang bukan di sambut gitu malah tasnya yang di sambut."***
terlihat sekumpulan cowok yang sedang berbicara entah apa yang mereka bicarakan,mata chelsea tertuju salah satu orang yang hanya fokus pada bukunya dan seperti tidak memperdulikan lawakkan teman temannya.
Dan yaa itu adalah brian.
Brian adalah orang yang terkenal sebagai cowok yang jutek maka dari itu kalau berkumpul dengan teman temannya dia hanya memilih membaca bukunya dibandingkan mendengarkan ocehan temannya yang menurutnya itu sangat membuang buang waktu."Rejeki anak baik hati dan tidak sombong yaa gini,baru datang aja udah ngeliat masa depan"
ucap chesea sambil sesekali tersenyum dan berjalan menuju kelas yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat gue berdiri sekarang.Inilah keadaan kelas ketika pagi kalau ada mata pelajarang yang memberikan tugas,mereka dengan kompaknya memilih mengerjakan di sekolah dibandingkan kerja di rumah.
Dan hal seperti ini menjadi kenangan ketika telah lulus nanti."Lo udah ngerjain tugas?"
Gue nggak memperdulikan pertanyaan diva,bukan karena gue udah ngerjain tugas,tapi gue nggak menjawab karena faktor 'M'(males)buat bicara.
Gue meletakkan tas di tempat duduk gue yang berada tidak begitu jauh dari meja guru.
Maaf yaa ceritanya berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Teen FictionKetika seseorang mencintai dalam diam itu menyakitkan. Yaa,itulah yang dirasakan chelsea saat ini yang mencintai brian hanya dalam diam dan dan brian tidak mengetahuinya sama sekali. Setiap hari chelsea hanya bisa memandang brian dari kejauhan sana...