Gue merebahkan badan mungil gue ke tempat tidur dan hanya dengan beberapa menit gue langsung terjun ke dunia mimpi.
"Ka Chelsea banguunn,
makan malem dulu"
Dengan susah payah Dinda membangunkan kakanya yang tidurnya mengalahi kebo.Dinda mengakui kalo di suruh bangunin kakakanya dia menyerah karena Dengan cara apapun kalo Chelsea di bangunin nggak bakalan bangun.
'Haa gue ada ide'
batin Dinda yang tersenyum tipis dan pergi untuk mengambil air.Dengan tak ada rasa kasihan sedikitpun Dinda menyiram wajah kakaknya hingga membuat Chelsea bangun.
"Baaaaannnnjiiirr"
Teriak Chelsea yang langsung beridiri dan ingin menyelamatka diri.Terlihat Dinda yang sedang tertawa ketika melihat tingkah konyol yang di lakukan kakanya.
"Hahaha anjeer lo kaya orang bego ka"
"Diiiinnnndaaaaaaa"
Teriak Chelsea yang mungkin bisa di dengar satu kompleks."Lo jadi adik durhaka banget siih."
"Ampun ka,lagian lu udah gue bangunin nggak bangun bangun juga,gue kira lo udah nggak ada."
Ucap gue yang sedang senyum senyum seperti orang tanpa dosa."Maksud lo apa ngatain gue udah nggak ada?
Lo doain gue cepet mati?""Hehehehe nggak juga sih.."
"Sekarang lo mandi,soalnya bau loo menusuk sampe ke hati njir.."
"Bawel lo.
Yaa kali gue bau,gue tuuh biar nggak mandi masih harum nyet."Scelsea melangkahkan kakinya dan pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.
'Naah kalo di lihat gue cantik banget yaak'
Pujinya dan tersenyum sendiri depan cermin
(Faktor nggak ada yang pernah kasi pujian)**
Chelsea berjalan menuju kelas yang letaknya tidak begitu jauh dari tempat dia berdiri.
Hari ini chelsea merasa bosan,kalo tau brian nggak sekolah,chelsa males banget buat datang ke sekolah
Chelsea melangkahkan kakinya untuk pergi ke tempat yang sunyi dan yang chelsea lakukan adalah bolos.
Yaa itu yang chelsea lakukan ketika Chelsea sudah merasa bosan,tapi kadang kalau Chelsea lagi bosan dan Brian ada di sekolah,Chelsea hanya pergi ke tempat yang biasa dia tuju untuk menenangkan diri dan duduk di sebuah kursi dengan menggunakan headset hingga terlelap dalam lantunan nada dan membuat rasa bosannya jadi lenyap seketika.Chelsea menuju cafe yang letaknya tidak jauh dari sekolah.
Chelsea duduk dan menatap sekeliling cafe yang begitu ramai.
Rasanya ingin pergi dan mencari tau kenapa brian tidak masuk sekolah.
Dan Chelsea memutuskan untuk berdiri dan pergi ke rumah brian.bukan untuk menjenguknya langsung,tapi Chelsea hanya bisa melihat dari jalan yang dekat dari rumahnya.
Dengan kecepatan yang sedang Chelsea sampai di rumah itu.
Chelsea hanya bisa melihat dari kejauhan,yaa itulah yang hanya bisa di lakukan seseorang yang cinta dalam diam.Chelsea melihat seseorang yang duduk dan sedang berbincang dengan seorang cewek yang begitu cantik,sepertinya cewek itu sedang menjenguk brian.
Entah kenapa dada ini terasa sesak,mencoba menahan cairan bening yang hanya menghitung detik akan membasahi pipih degan derasnya.
ketika gue ingin pergi,langkah gue terhenti,dan yaa itu adalah brian."Loo ngapain disini?"
"Gue nanya sama lo,
Lo ngapain disini?""Eee itu gu-gue,itu tadi gu-gue lewat dan nggak sengaja gue liat lo.
Lo kenapa nggak sekolah?
Lo sakit?"
Jawab gue yang sedang berusaha tetap tegar."Lo bohong.
Nggak usah mengalihkan pembicaraan."Gue memejamkan mata dan menghembuskan napas dengan kasar.
Anjeer gue nggak tahan,
Kayaknya nggak berbakat kalo bohong sama brian."Oke,gue jujur.
Gue sengaja buat kesini,karena gue penasaran kenapa lo nggak sekolah.
Dan lo nggak usah ge'er kalo gue kangen sama lo."
sekali lagi gue bohong."Gue nggak ge'er kenyataannya emang lo rindukan sama gue!"
Kata brian yang menggoda chelsea."Nggak,hiikks.."
Gue berbalik dan cairan itu jatuh hingga membasahi pipihnya.Gue duduk dan menatap kosong ke depan,membiarkan cairan ini keluar hingga membuatku sedikit legah.
'Apa yang tadi itu kekasihnya?
Mereka begitu dekat,
Apa aku salah mencintainya?
Apa ini yang harus di rasakan seseorang yang cinta dalam diam?'
Batinnya bertanya tanya.Rasanya sakit,begitu sakit hingga membuat rasa sesak itu semakin mendalam.
Chelsea memakai headset dan mendengarkan lantunan nada yang begitu indah dan membuat hatinya menjadi sedikit membaik."Lo ngapain disini?"
Terdengar suara yang begitu dekat yang sepertinya seseorang itu berada di dekatnya.
Chelsea membuka mata dan melihat nitya yang sedang menatapnya dengan tatapan bingung."Lo pucat,lo sakit?"
"Nggak"
"Bohong!!
Atau lo lagi mikirin sesuatu?
lo cerita aja sama gue,kalau gue bisa bantu gue pasti bantu.""Gue nggak papa." sejenak Nitya menghela napas.
"Lo jangan sok kuat gitu,gue tau lo lagi ada masalah
Cerita aja.""Bener gue nggak'papa."
"Oke,gue tau lo orangnya tertutup.tapi kalo lo mau curhat,sama gue aja,mungkin gue bisa bantu.
Dan saran gue lo kalo ada masalah,cerita sama gue.
buat apa lo punya sahabat kalo lo nggak mau berbagi,sahabat itu susah senang selalu bersama.""Iya,thanks yaa..
Masalah ini bisa gue atasi kok,kalo gue udah nggak kuat gue pasti minta solusi sama lo."
Ucap Chelsea tersenyum tipis."Gue kira lo itu nggak ada masalah,soalnya hidup lo enteng banget,di sekolah cerianya minta ampun,ternyata di balik kebahagiaan lo ada luka yang tersimpan."
"Buusseeet sahabat guee makin bijak.
Eeeaaa,wkwkwkk
Jadi bangga gue temenan sama lo. ""Alay lo nyet!"
Tawa di antara keduanya menjadi pecah dengan topik yang konyol.'Gue berharap semuanya akan indah pada waktunya'

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Teen FictionKetika seseorang mencintai dalam diam itu menyakitkan. Yaa,itulah yang dirasakan chelsea saat ini yang mencintai brian hanya dalam diam dan dan brian tidak mengetahuinya sama sekali. Setiap hari chelsea hanya bisa memandang brian dari kejauhan sana...