Pertemuan singkat kadang membuatku terisak, tentang kita sekarang yg berbeda jalan pulang.
Ingat sekali, barisan rapi di pagi hari membuatmu terburu-buru melangkah. Kau selalu terlambat lantaran jarak yg membuat mesin waktu cepat bergerak.
🌸
Sunggingan senyum kala itu masih teringat betul dibenakku ketika kau kebingungan mencari pena untuk menulis. Pundakku kau sentuh pelan, menolehlah aku perlahan.
'Siapa namamu deh? aku minjam pulpen boleh?' Suara itu masih terngiang-ngiang jelas, karena hanya kalimat itu yg masih membekas.
🌸
Di bawah atap beton yg susah sinyal, dengan wajah polosmu yg selalu menyisakan senyum ikhlas sapaan.
Aku tidak mengenalmu jauh, mungkin hanya bisa bertegur sapa lewat senyuman hangat. Tingkah konyolmu kadang membuatku tertawa, hanya itu... yg ku ingat.
🌸
Di suatu waktu, namamu selalu disebut-sebut. Bukan terpanggil karena kau juara, atau bukan karena kau dicari lantaran tak pulang ke rumah. Tapi, karena Tuhan menginginkanmu bersamaNya.
Sore yang mendatangkan gerimis air mata kala itu, menyisakan percik-percik kehilangan yg mendalam.
Memang, belum terlalu jauh kami semua mengenal. Namun rasa kehilangan itu akan tetap singgah di lubuk hati yg paling dalam.
🌸
Mungkin kau sudah melihat indahnya taman surga, mungkin kau sudah menjadi kesayanganNya... kini aku terdengkur malu karena perbuatanku masih jauh dariNya.
🌸
Semoga senyum fatamorgana dapat ku lihat lagi pada tempat pertama kali kita bertemu. Kami semua merindukanmu, sahabat. Doa kami selalu terlimpahkan untukmu.
📝@mbakpiapatok
Design by
@berimanyuk
@berimanyuk
#berimanyuk #duniajilbab
