ROMANTISNYA ALLAH
Saat aku menginginkan sesuatu, entah itu dalam bentuk materi, akademik, dan yang lainnya, tentu segala upaya akan aku kerahkan untuk mewujudkannya. Namun dalam prosesnya, aku sering kali merengek, merasa bahwa jawaban serta hasil yang aku inginkan belum tiba jua. Padahal aku merasa, bahwa usaha dan upaya yang aku lakukan terasa sudah maksimal, keringat yang terkucur dari tubuhku sudah tak terhitung.
Benar, bahwa rezeki yang Allah berikan kepada hambaNya berbagai macam bentuknya. Mulai dari materi, kesehatan, jabatan, anak yang sholeh, dan lain sebagainya yang tidak bisa terhitung.
Bisa jadi dalam perjalananku menuju pulang, ada seseorang yang berniat jahat kepadaku, namun rencana orang tersebut Allah gagalkan dengan membuatnya mendadak kebelet ingin buang air besar, berkat uang yang aku infaq-an tadi pagi.
Bisa jadi kerja keras yang aku kerahkan untuk menggapai suatu mimpi Allah ganti dikemudian hari dengan sesuatu yang lebih berarti.
Kini aku sadar, segala amal baik yang dilakukan tidak harus berbalas dalam bentuk yang sama. Saat aku beramal baik dengan hartaku, tidak selamanya berbalas harta pula. Saat aku berkerja keras untuk mewujudkan suatu hal, tidak selamanya Allah akan mewujudkan.
Kita tak akan pernah tau seromantis apa rencana Allah kepada hambaNya yang berikhtiar dan bertawakal.
Kita tak akan pernah tau semesra apa perlindungan Allah atas hambanNya yang beriman.
Kini aku sadar, bahwa yang seharusnya aku miliki ialah kepeka-an hati, mata, dan akal untuk membaca dan mensyukuri segala apa yang telah Allah berikan.
Kini aku sadar, bahwa yang seharusnya aku miliki ialah keikhlasan hati dalam melakukan kebaikan dan kelapangan hati untuk bertawakal dalam perjuangan.
-----
Abdul Rahman Hanif
13 Februari 2016
16.40
www.instagram.com/tentangislam
