Chapter 6

2.1K 341 50
                                    

Main cast : Tiffany Hwang, Kim Taeyeon
Genre : Yuri, fantasy, Romance, Chaptered
Rated : 17+
Author : Lean G.G

WARNING!!
The gendre is Yuri if you don’t like it go away and don’t copy paste or Bashing. Typo’s everywhere, please comment. Reading enjoy

***

Author POV

Mereka kini telah selesai membeli perlengkapan untuk merayakan natal. Saat mereka berjalan melewati sebuah toko pakaian tiffany menarik taeyeon untuk masuk kedalam.

“Ada yang bisa saya bantu?” ucap pekerja disana menghampiri tiffany dan taeyeon.

“Aku ingin pakaian untuknya, bisa kau carikan yang cocok?” ucap tiffany.

“Ne” pekerja itu melangkahkan kakinya berniat untuk mencarikan pakaian yang tiffany inginkan.

“Kau akan membelikanku pakaian?” tanya taeyeon mengikuti tiffany yang berjalan-jalan melihat berbagai macam pakaian.

“Ne” tiffany menjawab tanpa melihat taeyeon, pandangannya sedang focus melihat-lihat pakaian.

“Kau tidak perlu melakukan itu, aku tidak butuh pakaian”

Tiffany menghentikan aktivitasnya dan menatap taeyeon, ada perasaan kecewa saat taeyeon menolaknya. Ia hanya ingin berterimakasih padanya, walau rasa terimakasihnya takkan pernah bisa terbayar hanya dengan membelikan pakaian. ia berhutang besar pada malaikat itu.

“Kau membutuhkannya tae, kau memakai pakaianku selama ini”

“Tapi itu bukan masalah bagiku”

“Tapi aku ingin membelikan pakaian untukmu, apa tetap tidak mau?” raut wajah tiffany kini berubah menjadi sedih

“Baiklah, Jika kau bersikeras ingin membelikanku tentu aku tidak akan menolak, tapi aku akan menerimanya jika itu pilihanmu, bukan pilihan orang lain. Dan jangan pasang wajah seperti itu aku tidak suka” jawab taeyeon.

Tiffany tersenyum lebar kembali memperlihatkan eyesmile andalannya mendengar jawaban taeyeon.

“Tentu aku yang akan memilihkannya untukmu”

.

.

"Coba ini" ujar tiffany. Taeyeon mengambilnya dan mulai untuk mencobanya.

"Taeyeon apa yang kau lakukan?" tanya tiffany yang bingung melihat taeyeon yang sedang membuka kancing bajunya. Tiffany bisa melihat betapa putihnya kulit taeyeon membuat ia merasa wajahnya memanas.

"Kau menyuruhku mencobanya" jawab taeyeon.

"Ya tuhan, tidak disini tae. Kau harus masuk ketempat khusus untuk mengganti pakaian. Kau ingin orang-orang melihat tubuhmu?"

"Tapi disini hanya ada kau. Lagipula kau tidak memberitahuku" jawab taeyeon polos.

Tiffany menepuk jidatnya sendiri. Dia lupa bahwa taeyeon hanyalah malaikat yang baru saja lahir tanpa tahu apapun tentang dunia manusia. Ia masih ingat ketika taeyeon berteriak antusias saat pertama kali melihat tv menyala, berteriak kencang saat ia salah menekan tombol dan shower kamar mandi menyala berakhir dengan taeyeon yang basah kuyup, ia juga masih ingat bagaimana taeyeon begitu terpesonanya melihat kulkas yang dingin sampai dia merengek ingin masuk kedalam dan rengekkannya berhenti saat tiffany dengan terpaksa memberikan es krim favoritenya pada taeyeon. Dan untungnya semua itu terjadi disaat daddy hwang sudah pergi ke newyork untuk pekerjaannya.

"Maafkan aku taeyeon, kau lihat tempat itu? Ganti pakaianmu disana aku akan menunggumu diluar okay?" ucap tiffany. Taeyeon hanya mengangguk dan pergi ketempat yang tiffany tunjuk.

.

.

Taeyeon mengembulkan kepalanya disana terlihat tiffany sedang menunggunya.

"Pany-ah aku rasa ini terlalu berlebihan" ucap taeyeon.

"Benarkah? Kalau begitu kemarilah biar aku melihatnya" jawab tiffany. Taeyeon menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Tidak! aku mau disini saja"

Tiffany mendekat dan menarik tangan taeyeon.

"Ayo cepat keluar, biarkan aku melihatmu!"

"Tidak mau! Ini memalukan!" taeyeon bersikukuh tidak mau keluar dari tempat itu.

Saat itulah terjadi aksi tarik menarik. Taeyeon yang tidak mau keluar dan tiffany yang menginginkan taeyeon keluar membiarkannya melihat taeyeon.

Namun bagaimanapun juga taeyeon adalah malaikat yang mempunyai kekuatan lebih dari manusia. Taeyeon menarik tangannya dengan keras membuat tiffany ikut terbawa kedalam ruang ganti tersebut.

Brakk!

Punggung taeyeon membentur dinding ruang itu dengan keras sedangkan tiffany mendarat dipelukan taeyeon.

Deg deg deg
Deg deg deg

Mereka sama-sama terdiam sejenak merasakan degupan kencang masing-masing.

"Pany-ah gwaenchana?" tanya taeyeon yang berhasil membuat tiffany mengangkat kepalanya yang sedang menunduk dan menatap taeyeon.

Tiffany POV

"Pany-ah gwaenchana?"

Suara taeyeon membuatku mengangkat wajahku yang sedang menunduk dan menatapnya.

Dekat.

Wajah kami sangat dekat. Jantungku semakin menjadi-jadi saat aku merasakan hembusan nafasnya menerpa wajahku.

Aku terdiam menatapnya. Tatapannya begitu mengunciku. aku bisa melihat kesempurnaannya dari dekat. Mata itu, hidung mungil itu, dan bibir tipis yang sempurna membuat siapa saja ingin mencoba merasakannya. Gelar malaikat sangat cocok untuknya.

Kurasakan sebuah tangan semakin melingkar dipinggangku meminta untuk semakin mendekat. Hembusan dingin semakin kurasakan saat aku berada dalam dekapannya. Ia mendekatkan wajahnya padaku dengan perlahan. Kini wajah kami semakin dekat dan dekat. Kulihat ia mulai menutup matanya. Aku hanya bisa diam dan pasrah dengan apa yang akan dia lakukan. Entah mengapa tidak ada perasaan untuk menolak perlakukannya ini. Mataku semakin sayu seiring semakin dekatnya wajah kami hingga akhirnya aku merasakan sedikit sentuhan diujung bibirku.

Dan ...

Tok tok tok !!

"Agashii gwaencahanyo?!"

Suara itu berhasil menyadarkanku dengan refleks aku menjauh darinya dan..

Plakk!!

Ya, aku memukul kepala malaikat itu dengan keras. Dan itu semua kulakukan tanpa aku sadari. Oh tuhan apa yang sudah aku lakukan?!

"Aww!!" ringisnya.

"Ya! Apa yang kau lakukan bodoh?! Kau membuatku terkejut setengah mati! Kau! Jangan pernah lakukan itu lagi!" teriakku padanya.

Ya tuhann kenapa aku berkata seperti itu padanya?! Bukan itu yang mau aku katakan!. Kulihat malaikat itu memasang wajah sakit, terkejut dan mungkin sedih?

"Agashii gwaencahanayo?"

Suara itu kembali menyadarkanku untuk yang kedua kalinya. Dengan cepat aku membuka pintu ruang tersebut.

Author POV

Tiffany berjalan begitu saja dan keluar dari tempat itu tanpa menjawab pertanyaan pekerja yang tadi mencemaskan mereka.

Sedangkan taeyeon hanya diam dengan tatapan kosong. Ada perasaan sedih saat tiffany berkata seperti itu padanya.

"Wae?" ucap taeyeon lirih sambil meremas lemas baju didadanya.

.

.

Tebecehh~

Haha tebecehh comee wkwkwkwk..
Apakabar my readers disini? Author back bawa MBA nih hhihihi 😁

Semoga kalian suka sama jlan ceritanya ya..
Jangan lupa tinggalkan jejak my readers kesayangan 😁

Annyeong, fighting!!😆

[END] My Beautiful AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang